13

14K 836 71
                                    

Note:Baca sambil denger lagu Virgoun selamat tinggal.





























Happy Reading
••



























Haechan membuka matanya perlahan, melirik ke arah Yukhei yang masih terlelap dengan tenang. Haechan menyumpulkan senyumannya mengecup pipi Yukhei.

Dia sudah memutuskannya,bahwa dirinya akan tetap pada pendiriannya. Dengan kehidupan barunya, Haechan telah belajar dari luka yang sudah dia rasakan. Dia tak mau mengulangi sesuatu yang hanya akan menyakitinya saja, untuk apa kembali jika hanya akan membuat kita menyesal saja?

Jika disini haechan lebih bahagia, mengapa dia harus kembali pada masa lalunya yang suram itu. Mereka sudah menyia-nyiakan haechan di saat dia memberikan seluruh kasih sayangnya kepada mereka, namun yang selalu dia dapat adalah kebalikannya. Luka dan kesakitan itu selalu membelenggu di hati dan membekas sampai saat ini. Apa mereka dapat menyembuhkan? Tidak, bahkan haechan berusaha bangkit sendiri.

Untuk apa haechan kembali?

"Apa aku setampan itu sehingga kau terus memandang ku?"

Pupil mata haechan melebar saat mendengar suara serak khas bangun tidur itu,Haechan terkekeh melihatnya dan menggesekkan hidungnya ke pipi Yukhei yang membuat pria itu terkekeh gemas.

"Kenapa manja sekali? Tidak biasanya"

"Memangnya tidak boleh?" Tanya haechan dengan bibir nencurut.

Yukhei terkekeh mengecup bibir haechan,"tentu boleh sayang, Kamu hamil ya?"

"Yak!" Yukhei mengaduh sakit saat mendapatkan geplakan di kepala.

"Aku bertanya,kenap malah memukul ku?"

Haechan berdecak,"habisnya bicaranya melantur"

"Tapi sungguh, apa sudah jadi?"Tangan Yukhei mulai turun ke perut haechan yang mendapatkan tepisan.

"Ish, belum!" Tungkasnya membuat Yukhei gemas sendiri dan memeluk tubuh montok itu mencium leher haechan.

"Pagi ini aku bahagia sekali,sangat bahagia" gumam Yukhei tepat di telinga haechan.

Tangan haechan terangkat mengusap punggung Yukhei lembut,Dadanya berdetak lebih cepat. Desiran itu terasa lebih nyata,haechan menutup matanya.

"Aku juga bahagia"

Yukhei tersenyum memandang wajah cantik itu, jarinya mengusap pipi gembil haechan lembut.

"Dan aku herharap alasan kebahagiaan mu itu adalah aku"

Haechan tersenyum, Mengusap rahang Yukhei lembut lalu sedikit mengangkat kepalanya. Mencium pipi kanan dan kiri,dahi,hidung,dahu dan bibir. Yukhei tersenyum kala mendapatkan perlakuan seperti itu dan menahan tengkuk haechan lalu mulai melunat bibit itu dengan penuh kehati-hatian.

Tangan kasarnya mengusap lembut pipi haechan, sangat lembut. Keduanya saling menyalurkan rasa nikmat satu sama lain. Menghisap dan melumat. Terus keduanya lakukan sehingga tak terasa pasokan udara keduanya mulai melemah membuat Yukhei melepaskan lumatannya.

hallo mama~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang