CHAPTER 12 - TIDAK MUNGKIN, KAN?

6.6K 743 55
                                    

Saya butuh sajen berupa vote dan komment dari para pembaca sekalian. Mohon diberikan sajennya wahai para pembaca yang baik dan budiman ☺️🙏

Follow wp : sapidolls
Follow ig : @flowdisee @wattpadidol
Follow tiktok : @flowdise

Mau tanya, kalo aku buat AU IG cerita Christian gimana? Mau baca gak? Kayaknya asik deh. Bantu jawab ya pren yaaaa :)

Selamat membaca. Enjoyyy!

"Aduh!" Ian meringis kesakitan ketika kepalanya ditimpuk sebuah bola basket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh!" Ian meringis kesakitan ketika kepalanya ditimpuk sebuah bola basket. Ia mengusap-usap kepalanya yang sedikit pusing, lalu melihat siapa pelaku pelemparan bola ini.

"Shit, benar-benar munafik!" Bara yang masih diselimuti emosi langsung menarik tangan Ian kasar. Ia sudah menunggu kedatangan Ian di lapangan basket ini. Ketika Ian datang, tanpa buang waktu Bara ingin menghajarnya kembali.

Harga dirinya terasa diinjak-injak. Bara yang pandai bela diri dikalahkan oleh bocah idiot ini? Oh, sangat memalukan. Bara tidak akan tinggal diam.

"Bara, ada apa? Bara, tangan Ian sakit!" seru Ian ketika Bara terus menariknya paksa dan mencekal tangannya cukup kuat.

"Alah, bacot lo!" Bara membawa Ian ke tengah lapang, lalu melepas cekalannya. Bel masuk dua puluh menit lagi akan segera berbunyi. Para siswa pun banyak yang sudah berangkat. Melihat keributan ini, tentu hal itu membuat mereka menjadi tontonan.

"Lawan gue sekarang!" Bara kembali melempar bola basket ke arah Ian. Tetapi Ian tidak mampu menangkapnya, alhasil bola itu mengenai perutnya.

"Bara, Ian nggak bisa main basket. Ian mau ke kelas aja. Bara ngapain sih bawa Ian ke sini?" tanya Ian tidak habis pikir. Ia ingin segera pergi, tetapi baru beberapa langkah kepala belakangnya kembali ditimpuk bola.

"Lawan gue bangsat. Nggak usah pura-pura polos lo!" bentak Bara.

"Lo mau tanding sama gue atau gue hajar?" Pertanyaan itu membuat Ian tidak jadi beranjak. Ia terpaksa menerima ajakan Bara dan mencoba bertanding.

Bara tersenyum senang karena Ian mau melawannya. Ia langsung mengambil posisi siap bertanding dan melempar bola ke atas. Ian bahkan tidak bisa menangkapnya. Bara menguasai bola, Ian pun mencoba merebut bola tetapi tidak berhasil.

Berulang kali Bara memasukkan bola ke dalam ring. Sementara Ian terlihat kelelahan dan keringat mengucur di dahinya. Napasnya memburu karena kelelahan.

"Lima belas kosong? Lo masih berlagak polos, ya? Mana sifat lo yang songong itu hah? Tunjukin ke gue bangsat!" bentak Bara. Ia membanting bola basket itu ke lapangan membuat Ian terjingkut kaget.

"Maksud Bara apa sih? Ian nggak ngerti," jawab Ian ketakutan.

"Dasar munafik!"

Bugh!

Sebuah pukulan keras penuh emosi Bara layangkan ke pipi Ian. Cowok itu langsung terjatuh dan memegangi pipinya.

Bara yang melihat itu tertawa. Ia membungkukkan dirinya dan meraih kerah seragam Ian cukup kuat.

"Tunjukin sifat asli lo bangsat! Pukul gue! Nggak usah sok lemah lo!"

Satu pukulan lagi dengan mudah Bara layangkan sampai hidung Ian mengeluarkan darah. Siswa-siswa yang melihat itu menjerit heboh. Beberapa dari mereka ada yang menghubungi guru karena ada keributan di tengah lapang. Romeo dan Galang yang baru saja berangkat dan mendapat kabar jika Bara tengah ribut dengan Ian di lapangan pun segera berlari ke sana.

"King, King Bara. Astagfirullah, King. Lo bisa bunuh anak orang!" teriak Galang dari pinggir lapang. Ia bersama Romeo berlari ke arahnya dan mencoba menghentikan pertarungan tidak sepadan itu.

"Sabar, King! Sabar! Ada masalah apa sih lo? Cerita sama kita," imbuh Romeo.

Aika yang juga baru datang dan mendengar keributan itu langsung menuju ke lapangan, apa lagi ketika nama Ian dibawa-bawa.

Matanya membulat kaget dengan tangan mengepal kuat ketika melihat Ian terduduk lemah dengan hidung mengeluarkan darah. Dirinya segera berlari ke Ian dan mendekatinya.

"Ian!" teriaknya khawatir.

Ian yang mendengar teriakkan itu langsung menoleh. Air matanya sudah mengucur sejak tadi. Ia minta ampun, tetapi Bara tidak mau menghentikan pukulannya. Alhasil wajahnya terasa sakit semua.

"Aikaaaa, sakittt," rengeknya sambil berusaha mengusap darah yang terus mengalir di hidungnya. Lalu mengulurkan tangannya seolah minta dipeluk.

Aika menerima uluran tangan Ian. Ia menatapnya prihatin dan mengusap pipi Ian yang terlihat merah. "Astaga, baby gue kenapa bisa begini?"

"Aika, Ian berani sumpah, suer Ian nggak salah. Tiba-tiba Bara narik tangan Ian ke tengah lapang terus minta Ian buat tanding basket sama Bara. Setelah Ian kalah, Ian malah dipukuli. Ai, sakittttt, iii ada darah," tangis Ian semakin menjadi ketika melihat darah dari hidungnya tak kunjung berhenti.

Aika geram, ia mendongak untuk menatap Bara yang sama sekali tidak merasa bersalah.

"Lo apain baby gue bangsat! Ian nggak nyari gara-gara lo hajar! Orang nggak tau apa-apa lo gebukin! Lo mau tanggung jawab kalo dia mati, hah?" bentak Aika yang terlanjur murka.

Bukannya minta maaf Bara malah terkekeh. Ia mendekat satu langkah pada Aika dengan tangan bersedekap di dada.

"Ka, dengerin gue. Dia itu nggak sepolos yang lo kira. Dia itu cuma pura-pura polos dan tolol di sekolah. Di luar, dia itu petarung. Dia nggak lemah. Lo liat bekas lebam di pipi gue?" Bara menunjuk pipinya yang lebam hasil pukulan atas kejadian semalam.

"Ini bekas pukulan Ian. Dia bahkan ngalahin gue semalam. Bocah yang nangis itu, dia cuma pura-pura polos padahal aslinya tau segalanya. Dia nggak selemah itu, Ka. Lo udah dibohongi," paparnya sambil menunjuk Ian.

Aika yang mendengar itu tentu saja tidak percaya. Ia kembali menatap Ian. Cowok imut itu masih menangis dan berusaha mengusap darah yang terus mengalir dari lubang hidungnya.

Oh ayolah, mana mungkin anak sepolos itu melakukan apa yang Bara ucapkan?

Itu tidaklah mungkin, kan?

To be continued

Ian itu siapa? Ada apa ini?

Ada yang bisa menebak?

Kamu curiga soal apa? Coba sini jawab!

Kamu percaya Ian atau percaya sama Bara?

Aku rasa ceritanya nanti akan semakin seru dan panas🔥

Silakan menebak dan beragumentasi.

Spam next di sini!

See you next chapter babyyyyh hahha

Flow
05-12-2022

CHRISTIAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang