CHAPTER 30 - TENTANG KITA ATAU DIA?

3.7K 423 511
                                    

Vren, kenapa kalian cepet bangat komennya? Aku jadi ngegas dong nulis part ini.

Gak sabar mereka balikan? Haha.

Follow akun aku dulu woi. Wajib ini mahhhhhh! sapidolls

Vote dan komment tiap paragraf! Harus ini ya harus. Jangan next ajaa. Ini bagian yang kalian nggak ketahui. Happy reading!

"Apa kabar?" Dua kata yang mengawali perbincangan mereka di atap sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kabar?" Dua kata yang mengawali perbincangan mereka di atap sekolah. Diiringi dengan angin sejuk pukul sembilan pagi. Jam istirahat di hari pertama cowok itu menginjakkan sekolah yang sama dengan gadis di sampingnya.

"Kamu bisa nebak aku segila apa, kan?" Yang ditanya terkekeh miris sambil menundukkan kepalanya.

"Maaf." Hanya satu kata dan ia yakin itu tidak akan pernah cukup menghapus semua kesalahannya di masa lalu.

"Ayah aku jatuh sakit. Aku nggak bisa nolak keinginan beliau untuk pergi ke Amerika. Aku pikir ini cuma sementara dan waktu itu kondisinya cukup mendesak. Untuk pamit pun aku nggak punya waktu. Aku janji sama diri aku untuk segera balik, tapi---"

"Tapi kamu ninggalin aku dua tahun tanpa kabar? Gitu," potong Aika cepat dengan tawa yang terdengar miris.

Zidan, cowok itu terlihat begitu bersalah dan menatap Aika penuh penyesalan. Gelak tawa yang ia dengar membuatnya merasa semakin bersalah.

"Ai, aku salah. Aku tau kata maaf nggak cukup untuk menghapus semua kesalahan aku, tapi aku minta maaf. Aku minta maaf,  Ai."

Aika diam saja ketika Zidan memeluknya dari samping. Menempelkan pipinya di lengan atas Aika seraya terus mengucapkan kata maaf beribu kali. Aika pun dapat mendengar isakan tangis penyesalan.

Aika tahu jika ayah Zidan bekerja di Amerika, ia hanya pulang ke Indonesia sesekali. Zidan adalah anak tunggal dan ayahnya selalu meminta Zidan untuk tinggal bersamanya di Amerika. Sayangnya Zidan selalu menolak. Ia tinggal di sini bersama sang ibu.

Semuanya tentang Zidan selalu Aika ingat.

Di kepalanya hanya ada Zidan, meski pun beberapa cowok berusaha mendekatinya Aika akan bersikap acuh.

Namun, ketika melihat teman sekelas penyandang autism, selalu dibuli, dan lemah. Hal itu mengingatkannya pada Zidan yang telah pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal.

Meninggalkannya sendiri dengan perasaan yang masih bersemayang apik.

Aika tahu ia terlalu kecil untuk terlibat dalam masalah percintaan, tetapi di bangku SMP lah mereka berteman baik tanpa sadar perasaan ikut mengambil alih. Tidak ada hubungan pacaran, mereka hanya berjanji akan terus bersama sampai akhir.

Dengan kata lain menikah?

Namun, semuanya runtuh ketika Zidan pergi tanpa kabar secuil pun. Gila, itu yang dapat disematkan untuk Aika. Hanya Zidan yang mampu mengertinya. Hanya Zidan yang selalu ada di sisinya dan hanya Zidan yang tidak pernah menghakiminya jika berbuat salah.

CHRISTIAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang