Aku tersesat

5 0 0
                                    

Masuk keluarga Aliran sesat

Hari minggu, seperti biasa ibu pasti keluar untuk ke gereja. Selama aku dirumah Bu Arsih tak sekalipun Ibu mengajak kami masuk gereja walaupun kami satu kepercayaan. Kamipun tidak pernah berani bertanya pada ibu, apalagi sekali berbicara tatapannya tajam, bicaranya sinis dan wajahnya pun cukup sadis.

Tapi mungkin mukjizat Tuhan telah datang hingga hari itu Ibu mengajak kami pergi.

Aku berpakaian sebagaimana patutnya kami masuk gereja, Revanpun cukup rapih dan Kyerin sama dengan hari-hari biasa. Cukup senang karena ini kali pertama kami akan melakukan pelayanan kegereja bersama Ibu.

Sampai ditengah perjalanan aku cukup bingung karena ini rute yang tidak biasa, bukan jalan yang besar melainkan masuk gang dan sedikit masuk. Ada penjaga di pintu gerbang yang menanyai siapa kami, identitas dan kemudian Seorang pastor menyambut kami dengan sangat gembira.

Rambutnya agak pirang, tinggi, kulitnya putih dan matanya biru. Dia mungkin pastor dari luar. Sedikit mengganggu pikiranku karena ini cukup aneh sekali. Lalu Ia menyapa kami dalam bahasa Indonesia sedikit dengan logat bule yang aku pikir Ia tidak bisa.
Kami masuk gereja, duduk di kursi bersama lainnya, banyak jemaat yang mengantri untuk mendapat layanan khusus di ruangan pastor. Dan kami kesini hanya karena ajakan Ibu jadi tidak ada yang hal istimewa.

Tapi sontak kami terkejut selang ibadah dimulai, lambang salib terbalik turun bersama patung seperti setan. Aku dan Kyerin pun bangkit hendak pergi, tapi Ibu menahan kami. Kami duduk kembali dengan kekawatiran. Lalu tiba sebuah band Rock yang cukup terkenal kebetulan Revan mengidolakan mereka jadi Ia sangat menikmatinya. Selang acara lalu Pastor berkhotbah di depan kami, tidak seperti biasa karena Khotbah yang kami dengar sangat berbeda dengan biasanya, semuanya kebalikannya, segalanya berbeda.

Kamipun pulang bersama, Revan seperti tak mempermasalahkan keanehan tadi.

" Gila, aku gak pernah melihat Gereja segila ini, #### bisa manggung disini! Gila-gila!" Revan menyebut nama band tersebut.

Sementara tangan kyerin mencengkram tanganku, sepertinya Ia ketakutan dan jujur aku pun demikian. Seumur hidup kami hanya tau kebaikan-kebaikan yang diajarkan Tuhan. Tapi kali ini pertama kali kami harus masuk sebuah Gereja yang justru membantah Ajaran Tuhan.

" Bagaimana Van, kamu suka dengan itu?" Tanya Ibu sedikit mengintimidasi.
" Iya bu, ### mereka itu idolaku dari kecil, itu band paling terkenal sepanjang masa, aku pengen jadi kayak mereka!" Nada revan sedikit meninggi saking gembiranya.

" itu hal yang mudah, asal kamu mau gabung, segala kemauan kamu dengan mudah tercapai, mau uang, mau kuliah mau kerja, mudah saja. Tapi ini bukan babi ngepet, atau pesugihan tuyul yang duduk aja uang datang asal nyediain kembang sama menyan, ini logis aja gak kerja gak ada uang, tapi kalau mau kerja apa disini sangat bisa, semua anggota kami ada dimana-mana, mau penyanyi, pejabat semua ada. Intinya semua keinginan dunia yang kalian minta bisa dengan mudah di wujudkan" terang ibu dengan begitu panjang.

" iya asik pokoknya" Revan tak sama sekali menolak.

Senin, aku kembali bekerja. Dengan banyak pikiran terutama ajakan ibu, jika aku mengiyakan ada banyak yang bisa ku dapatkan tapi jika tidak maka semuanya akan berakhir termasuk tidak bisa lagi tinggal dirumah ibu. Apalagi aku sudah tidak ada siapa-siapa lagi kecuali mereka.

Dor...  ( Rendy mengagetkan ku)
" kenapa bengong ta, ada yang loe pikirin? " tanya Rendy dengan tampang frendlynya.
" mmmm lagi mikir aja Ren, pengen nyari kontrakan di sekitar sini yang lebih deket dengan kerjaan" aku menjawab dengan keraguan.
" Ada sih ta, aku juga ngontrak, tapi kebanyakan cowok gak tau nerima cewek atau enggak. Ngomong-ngomong kamu mau ngontrak ta, gue rasa kamu gak ada masalah deh selama ini, gak pernah telat kerja atau lainya, kenapa tiba-tiba nanya kontrakan ta? " tanya Rendy sedikit menyudutkan.
" eh enggak kok Ren, nanya aja!" Senyumku melebar mempercayakan aku baik-baik saja.

" eh Ren, bisa ngomong gak? " aku masih ragu.
" andai loe dapat kerjaan baik, tapi loe harus ninggalin semuanya, keluarga loe, semuanya. Loe pilih mana?" Ya jelas kerja dong ta, siapa sihh gak pengen kerjaan baik gitu.
" tapi ini kerjaan yang beda dengan impian loe Ren..." kembali aku menekan.
" ya, aku sih yang pasti-pasti aja ya ta, Eh tapi kenapa kamu tiba-tiba nanya begini ta, kamu dapat kerjaan baru?"
" enggak sih Ren, cuman mau nanya aja"

Artis mongol stress masuk gereja setan, podcast Dady Corbuzier.
Saya nama aslinya Rony tapi nama panggung Mongol stress, jabatan di Gereja setan sebagai Lord of the king. Kita tidak menyembah setan tapi menghujat Tuhan, para nabi dan ajarannya.
Ada perjanjian darah sehingga kita menjual jiwa ke iblis, kalau dalam prakteknya ada seks disana namanya santap kasih ada juga jamuan bersama itu bisa makan bayi tapi bayi yang hasil keguguran.

Mataku langsung terbelalak, perutku mual sekali, kepalaku puyeng, dan aku pingsan.

Masuk rumah Aliran sesatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang