Terkadang, orang yang mendengarkan mu bercerita, tak semuanya benar-benar mendengarkan. Banyak orang yang bingung dalam merespon seseorang yang sedang bercerita, banyak juga orang yang hanya penasaran dengan ceritamu. Dan hal itu yang membuat seseorang tak ingin bercerita pada orang lain karena takut akan responnya.
Berbeda dengan lelaki yang selama ini tak bisa aku lihat secara langsung. Ia bisa mendengar semua keluh kesah ku, ia bisa merespon semua cerita ku dengan sangat baik. Dan inilah salah satu alasanku mengapa aku begitu mencintainya. Aku selalu takut akan cerita pada orang, namun bersamanya .. aku tak merasa takut akan hal itu.
Ku pikir, cinta hanyalah omong kosong dan hanya orang orang tertentu yang memiliki rasa cinta dari seorang lelaki. Aku tahu, cinta itu tak hanya diberikan oleh seorang kekasih, namun cinta yang ku maksud disini adalah cinta dari seorang kekasih. Aku, orang yang tak mengerti akan cinta dan tak perduli akan adanya cinta, dipertemukan dengan seseorang yang membuatku jatuh cinta dengan sedalam-dalamnya. Ia membuatku tahu tentang cinta, dan ia membuatku percaya akan adanya cinta. Aku sempat merasakan cinta yang ia berikan padaku. Namun sayang, kita tak berakhir lama. Hanya saja, kenangan itu masih melekat di benak hatiku yang amat dalam.
Bahkan, aku masih sering berpikir " apakah keputusan ku saat itu adalah benar? ". Memang benar, aku yang memintanya untuk mengakhiri hubungan yang selama ini telah kita jalani, namun aku juga yang tak bisa melupakannya. Tetapi, kita berdua disatukan kembali sebelum pada akhirnya kita benar-benar berpisah untuk selamanya. Kejadian itu sekitar hampir empat tahun yang lalu, namun rasa ini masih sama. Rasa rinduku pada seseorang yang jauh di sebrang sana masih sama.
Akan ku ceritakan sedikit tentang aku dan jarak.