Dua wanita sedang duduk ditengah lapangan, dengan posisi duduk berselonjor dan wajah mendongak keatas. Tidak lupa kacamata hitam Anti radiasi dan dua jus kelapa di antara mereka.
Tenggorokan Rere sepertinya sudah mulai tandus meminta agar segera disiram air.
Rere mengambil jus kelapa miliknya.
"Segeeeerrrrr nya." Gumanya menikmati."Minta doooong" Iyan datang dengan cekatan mengambil salah satu jus kelapa yang menggiurkan dahaganya.
Mata Zea menangkap sesuatu miliknya diambil tiba-tiba, secepat kilat Zea merebut jus yang hampir menyentuh bibir Iyan.
"Enak aja! Ini jus gue!""Iih baby Yayan, itu punyanya Zea. Punya Rere yang ini." Memberikan jus miliknya.
"Hehe sorry Ze gue kira punya Rere"
"Makanya! lain kali tanya du---" Zea sedikit tersentak, merasakan kepalanya diketuk pelan dengan bola basket.
"Woi mahluk gaib, minggir! kita mau main basket" Zea menepiskan bola basket di tangan Aldo yang barusan mengganggu kepalanya.
"Baru dateng langsung ngusir. Enak aja, kalau mau cari tempat lain!"
Aldo duduk disamping Zea.
"Zea adik kakak Aldo yang paling cantik" Aldo mengusap kepala Zea. "Kakaknya mau main basket, minggir dulu sebentar, ngalah ya sama kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile untuk Pilihan
Teen FictionSmile untuk Pilihan :) Apa yang bisa Zea lakukan lagi, jika air mata bukan lagi bentuk dari kesedihannya. Yang iya harapan seperti debu, yang jatuh larut, dalam segelas air dengan menyisakan keruh didalamnya. Hidup dilingkungan keluarga yang secara...