"M-mwoya?"
Ya, hanya itu yang bisa keluar dari mulutku yang bergetar. Maria mengangguk.
"Ne, eonnie. Kalo gak salah, cewek itu namanya Jeon Somi. Cewek itu katanya sih blasteran tiga negara. Perancis, Belanda dan Korea. Si Han kayanya suka banget deh sama dia, soalnya dia keliatan sumringah gitu," ucap Maria lagi. Aku terhuyung. Rasanya dadaku begitu sesak. Maria terbelalak melihat tubuhku yang terhuyung dengan tiba-tiba.
"EOH, EO-EONNIE?!" teriaknya panik sehingga membuat adikku, Jeongin, berlari keluar kamarnya dan mendekati kami.
"Maria, ige mwoya?!" tanya Jeongin panik.
"Molla, Oppa. Tiba-tiba aja eonnie mau jatuh," jawab Maria jujur. Jeongin menoleh ke arahku dan menopang tubuhku dengan kuat.
"Noona, gwaenchanha?" tanya Jeongin khawatir. Aku hanya diam sembari memegangi dadaku yang terasa sesak.
"Op-oppa? Eonnie waegeuraeyo?!" tanya Maria. Jeongin menoleh.
"Noona anxietynya kambuh. Tolong ambilkan inhealer milik noona di kotak P3K dan buatin noona teh ya," ucap Jeongin menyuruh Maria dan dijawab anggukan oleh adik sepupuku itu. Maria dengan cepat memberikan inhealer milikku dan segera membuatkanku teh hangat beraroma melati kesukaanku.
"Mar, sebenernya noona kenapa tadi? Ada hal apa yang bikin noonaku sampe kambuh begitu?" tanya Jeongin setelah Maria selesai membuatkanku teh.
"Aku cuma bilang kalau Han sedang pergi bersama dengan putri sematawayang pemilik apartemenku dan dia bernama Jeon Somi," jawab Maria. Jeongin mendengus. Sepertinya ia tahu apa yang membuatku seperti ini.
"Kemungkinan besar, Y/n noona menyukai Hannie Hyung dan noona... noona cemburu bahkan merasa sakit hati karena Hannie hyung pergi dengan yeoja lain, Mar. Itu yang aku tangkap sih sejauh ini," pikir Jeongin. Aku tersentak dan merasa wajahku memanas. Merasa malu dengan ucapan adik kandungku itu.
Ya, memang tak ada yang tahu jika aku menyukai lelaki berwajah imut itu selain diriku sendiri. Bahkan mungkin Han juga tidak mengetahuinya sama sekali.
"Ya udah kalo gitu, noona, dengerin aku. Kalo misalnya Han hyung bukan cowok yang tepat buat noona, mending lupain aja Han hyung. Atau perlakukan dia layaknya teman biasa. Tak lebih dari itu. Arasseo, noona?" ucap Jeongin. Aku mengangguk lemas sembari meminum teh hangat yang tadi dibuat oleh Maria. Maria dan Jeongin tersenyum.
"Ne, arasseo, Jeongin."
Ya, gadis itu bernama Jeon Somi dan Han menyukai gadis itu. Argh! Aku harus bagaimana? Hatiku rasanya hancur berkeping-keping.
Nama yang begitu Korea, Tapi fakta yang aku dapat dari Maria dia memiliki darah campuran 3 negara, tidak sepertiku yang hanya memiliki darah Korea saja. Dia itu... sudah cantik, putih, tinggi, mempunyai rambut pirang nan panjang yang indah."Argh! Ngapain aku mikirin wanita itu! Lagian wanita itu bukan siapa-siapa aku kan? Tapi... ya jelaslah kamu mikirin dia! Kan dia udah merebut Hannie dari kamu, Y/n! Ngerebut Cinta kamu! Sadar Y/n, sadar!" batinku menggerutu. Aku benar-benar pusing memikirkan itu semua.
Rasanya aku sudah tak kuat lagi untuk hidup. Ya, aku putus asa. Berulang kali aku merasakan trigger dalam diriku untuk melukai diriku sendiri ataupun mengakhiri hidupku. Tapi aku harus berpikir 2x.
Di satu sisi aku cemburu dengan itu semua. Di sisi yang lain aku memikirkan bahwa, "Apakah kamu itu tipe wanita idamannya dia?" Ya, aku tau. Meskipun selama ini Han belum berkata apapun padaku tentang perasaannya. Huft... Aku menghela napas penuh sesak. Hatiku itu rasanya seperti teriris-iris tipis oleh ribuan silet asmara. Aku menangis.
🌹Rose in Paris🌹
Hari ini, aku sedang berjalan menuju halte bus saat baru saja keluar perpustakaan. Aku diharuskan mencari buku ensiklopedia tentang mata kuliah yang aku ampu hari ini, Filsafat Perancis.
Saat aku baru saja sampai halte bus dan berdiri di sana, aku melihat lelaki yang sempat membuatku galau hingga putus asa. Ya, dia adalah Han Jisung. Han yang berdiri tak jauh dari tubuhku itu terbelalak senang dan tersenyum bahagia saat melihat wajahku.
"Y/n noona!" panggil Han. Ia berlari menghampiriku namun aku memalingkan wajahku, berusaha acuh dan tak peduli dengannya seolah aku tak melihatnya sama sekali.
"Annyeong, noona," ucap Han lagi. Aku hanya berdehem pelan sebagai jawaban.
"Hm, ne," jawabku singkat. Han tersentak mendengar jawabanku yang mulai terkesan cuek.
"N-noona? Wae?" tanya Han bingung dengan nada gugup. Aku hanya menatap matanya sekilas dengan tatapan tajamku. Aku tak ingin ada kontak mata dengannya lagi karena pasti akan membuatku terhanyut kembali padanya. Aku hanya ingin mengingat perkataan Jeongin dan Maria saat itu.
"Gwaenchanha," jawabku singkat. Han terdiam. Sesaat setelah itu bus yang aku tunggu datang. Ternyata tujuan Han juga sama denganku. Kami akhirnya memasuki bus dan Han tetap bersih keras untuk mendekatiku dan duduk di sampingku.
"Noon, apa aku ada salah? Apa ada perilaku atau perkataanku yang menyakitimu?" tanya Han lirih. Ku lirik wajahnya yang terlihat khawatir saat melihatku mendiaminya. Tak seperti biasanya aku dekat dan bergurau dengannya. Aku menggeleng dan menghela napasku pelan. Mataku memandangi pemandangan di luar jendela bus.
"Aniya. Kamu gak ada salah apapun ke aku kok," jawabku dengan nada yang datar. Han tertegun.
"Terus kenapa sekarang noona cuekin aku?" tanya Han dengan tatapan mata berkaca-kaca. Aku tertegun melihat pria itu terlihat tak ingin aku mendiaminya.
"Kenapa?" tanya ku pelan. Han mengangguk.
"Ne, noona. Kenapa juga noona keliatannya marah sama aku? Noona juga dingin sama aku sekarang? Kenapa-"
"Because I'm jealous of you and Somi, Han Jisung! Is it unclear to you?! Geuligo dangsineun yeojeonhi naege iyuleul mudnayo? Dangsineun danji geugeosi modu dangsin jasinui geosilago saenggaghabnida!"
To be continued
06/09/2024
~Rose in Paris~
Han, Han. Lu udah bikin anak orang bengek karena ditinggal kencan masih nanya kenapa cuekin? Gak sadar diri bener heran deh aku tuh ah sama bocah tupai satu ini. 😌 Btw respon dia gimana ya pas tau kalo si yeen ini cemburu sama Somi? Mari menebak! 😆
Lanjut? Jangan lupa vote dan komennya ya thank you stay! ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose In Paris • Han Jisung x You
Fanfic[ft. Yang Jeongin] Berawal dari gadis bernama Yang Y/n yang pindah ke Paris bersama adiknya Yang Jeongin karena ingin melanjutkan studinya di sana dan akhirnya bertemu dengan sosok lelaki yang akhirnya menjadi tambatan hatinya. Sayangnya, tak lama k...