HPN | Rumah

8 0 0
                                    

___________________ ___________________
"Maaf" gumam Ali membuat Edelweiss mengerutakan dahi nya

"Aku tau Edelweiss rumah kita ini sangat jauh berbeda dengan rumah mu sebelum nya
Kamu pasti tidak nyaman sempit seperti ini"ujar Ali

Edelweiss berhenti menyuapi dirinya
Ia menatap ke arah Ali
Dan perlahan tangan nya terangkat untuk menyuapi Ali dan Ali pun tak menolak

"Rumah itu tempat kita pulang Li
Tempat berteduh
Itu yang gua rasakan di rumah ini
Tapi gak gua rasakan lagi di rumah gua
Rumah gua itu gak nyaman buat gua li di sana ada Ari sama anak bini nya"ujar Edelweiss

"Kalau gitu Edelweiss kita harus hemat ya
Kita harus nabung buat beli rumah sendiri ntar kita buat lebih besar daripada rumah itu"ujar Ali

"Hmm
Btw lu kerja di mana sih li
Kok gua gak tau?"

"Hah? Masa kamu gak tau
aku kira kamu udah tau"

"Orang lu aja gak pernah bilang"
"Kamu gak pernah nanya"
"Ini loh gua tanya"

"Aku Guru di pesantren Abi
Tapi aku izin 2 hari mulai hari ini
Aku juga kadang di undang pengajian
Gitu lumayan lah"ujar Ali

"Oh"

"Edelweiss aku minta jangan bergabung lagi dengan dunia malam itu ya"ujar Ali

"Gak ada juga li alasan gua buat tetap di sana
Marwa? Dia pasti milih tinggal Di rumah itu
Itu bagi gua kaya penjara li
Terlalu di kekang di sana
Gua benci"

"Apapun kebutuhan kamu
Itu tanggung jawab aku"

"Hmmm besok temenin gua pulang ke rumah itu ya
Ada suatu barang yang mau gua ambil"

"Iya Udah kamu tidur lagi sana"
"Mana bisa tidur gua li
Udah kebangun juga
Mending lu ajarin gua ngaji"

"Boleh boleh bentar ya" Ali berdiri berjalan memasuki kamar dan keluar dengan membawa mukenah dan Iqra'

"Kamu wudu dulu
Ayo aku ajarin sekalian ngajarin shalat "ujar Ali menggulung lengan baju nya

___________________ ___________________

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang