Prolog

65.9K 1.7K 578
                                    

Haloooo semuaaa......

Selamat datang di cerita baru kuu

Jangan lupa follow ig wpesjeruk untuk informasi cerita ini ya...

••••••

Seto menatap tajam kedua remaja yang kini sedang duduk di hadapannya. "Sejak kapan kalian menikah?!" tanya Seto membentak. Pria itu sangat marah ketika mengetahui putra tunggalnya sudah menikah dan itu tanpa sepengetahuan dirinya.

"JOVAN JAWAB PERTANYAAN PAPIH!" bentak Seto semakin tersulut emosi karena sang putra hanya diam sembari menundukkan kepalanya.

"Tiga bulan yang lalu, pih." jawab Jovan sembari menunduk.

Seto mengacak-acak rambutnya frustasi. "Astaga, mau kamu itu apa sih?!! Papih kerja lembur sampai saat ini dan kamu menghancurkan masa depan kamu sendiri?!!"

"Ini permintaan ayah Nayya sebelum beliau  meninggal." jelas Jovan membela diri.

Andai saja ayah Nayya tidak meninggal, pasti ia masih seperti remaja sebayanya yang hidup bebas tanpa ada ikatan apapun.

"Kamu nggak peduliin papih?" tanya Seto kecewa. Sejak menjadi duda ia telah memutuskan untuk mendidikan Jovan dengan baik.

Naya mengakat wajahnya, ia tidak tega suaminya yang amat ia cintai menanggung kemarahan ayah mertuanya sendiri. "Nayya minta maaf karena udah-"

Kini Seto menatap tajam kearah Nayya. "Saya ijinkan kamu buat menjalin hubungan dengan Jovan karena saya pikir kamu bawa pengaruh baik buat dia. Tapi nyatanya."

Seto memang mengijinkan Jovan menjalin hubungan dengan gadis itu karena selama ini nilai pendidikan Jovan semakin meningkat, akan tetapi untuk menjadikan Nayya menantunya jelas ia tidak sudih.

Mata perempuan itu berkaca-kaca. Baru kali ini ia dimarahi oleh Seto. "Naya minta maaf, om."

"Silahkan pilih, tetap tinggal di rumah ini atau ceraikan dia!" ucap Seto dengan penuh ketegasan.

Naya menatap suaminya dengan tatapan takut. Takut, jika Jovan bukan memilih dirinya. Ia tau betul jika Jovan tidak bisa tinggal di tempat yang kecil.

Jovan tertegun mendengar perkataan sang ayah. Bukannya selama ini Seto selalu mendukung hubungannya dengan Nayya?

"Nayya sudah hamil pih. Jovan nggak mungkin tinggalin dia."

Air muka Seto semakin memerah. "Kemasi barang-barang kamu dan pergi dari rumah ini! Urusan kuliah papih akan tetp biayayin kamu tapi untuk rumah tangga kamu papih nggak akan ikut campur!"

Seto masih ingat betul mengenai janjinya kepada mendiang istrinya, jika dirinya akan memberikan pendidikan yang terbaik untuk sang putra.

Jovan terkejut, selama ini ia hidup dengan penuh kemewahan dan selalu di manja oleh Seto. "Pih, Jovan mau tinggal di mana kalo papih usir, Jovan."

"Terserah, itu bukan urusan papih, yang jelas kamu pergi dari sini!" ujar Seto marah. Ia merasa tidak dihargai oleh Jovan.

Seto pun bangkit lalu berjalan menuju ruang kerjanya tanpa memperdulikan Jovan yang terus memohon agar dia bisa tinggal di sini.

Naya mengusap punggung suaminya. "Kita, tinggal di rumah aku ya."

"Rumah lo kecil, Nay. Gue alergi kalo tidur di sana." ujar Jovan kesal.

•••••••

Siap baca cerita Jovan dan Nayya?

Bantu dukung cerita ini ya guys dengan vote dan komen kalian.

Komen apa aja yang bikin aku semangat.

"❤️" untuk part berikutnya.

Byeee

03 Desember 2022

Jovan : Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang