Menikah dengan sang kekasih memang keinginan Jovan, hanya saja waktunya yang tidak tepat sehingga pernikahan itu menjadi malapetaka dihubungkan mereka.
Guyss terimakasih untuk antusias kalian di part kemarin aku suka bangett.
Oh ya nama teman Jovan itu Glen dan Marsel ya udah, Fix hihi
Pertanyaan random
1. Lebih suka cerita yang part-nya banyak atau sedikit?
2. Kalian lebih suka cerita genre apa aja nih?
3. Lebih suka drama rumah tangga atau pacaran?
Follow ig wpesjeruk ya guyss
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Nayya mengusap rambut yang menutupi sebagian wajah tampan suaminya. Ia sangat bersyukur karena tadi malam suaminya bisa tertidur nyenyak walapun dirinya harus sedikit menahan berat karena kepala Jovan berada di dadanya.
Ya, tadi malam mereka tidur pukul 2 pagi karena Jovan terus saja merengek kegerahan.
"Jo bangun dulu yu," ujar Nayya dengan lembut.
Jovan membuka matanya lalu menarik Nayya ke dalam rajang mereka. "Udah masakin air anget kan?" tanya Jovan dengan suara khas bangun tidur.
"Udah, buruan mandi ih, kamu udah bau." ledek Nayya seraya mendorong dada bidang suaminya dan menutup hidungnya.
Jovan mendengus kecil lalu mencium hangat kening istrinya. "Lo udah?"
"Tadi sebelum bangunin kamu aku udah mandi." jawab Nayya sembari tersenyum.
"Curang, harusnya mandi bareng." ujar Jovan kesal.
Nayya pun tertawa kecil melihat suaminya yang merajuk.
"Buruan mandi ih." paksa Nayya karena Jovan masih saja berbaring di kasur mereka.
"Lima menit lagi." jawab Jovan malas.
"Awas kalo lima menit lagi kamu nggak bangun!" ancam Nayya yang membuat Jovan terkekeh geli.
Nayya mendengus lalu keluar kamar terlebih dahulu karena harus menyiapkan sarapan untuk adiknya.
