#1

20 1 0
                                    

Seorang wanita tengah sibuk di meja kerjanya padahal ini masih pagi bahkan terlalu pagi untuk memulai pekerjaan yang benar-benar menumpuk.

Tok.. Tok.. Tokkk

"masuk"

(mengintip) "jinjjaa.. Kau benar-benar sibuk eoh.."

"diamlah Haerin-ah jika kau tidak ingin membantu apapun.." (ucapmu malas)

Haerin masuk dan duduk di hadapanmu yang masih sibuk melihat berkas-berkas.

"mianhae aku tidak bisa lagi membantumu seperti dulu.. Aku mulai sibuk kembali dengan kegiatanku.." (ucap Haerin pelan)

(terdiam dan menatap Haerin) "gwenchana Haerin-ah.. Lagi pula bukan tugasmu untuk disini.. Ini bukan duniamu.. Ini duniaku.."

"setidaknya aku akan membantumu dan tidak membuatmu sesibuk ini.."

"molla.. Memang seperti ini pekerjaan ku.. Ini duniaku.. Jadi tidak masalah.. Lagi pula tidak setiap hari aku seperti ini.."

"aku sudah dengar dari Henry.. Sekretaris pribadimu baru saja mengundurkan diri bukan? Jadi kau akan melalui hal seperti ini setiap hari kedepannya.."

"hm ndee.. Mau bagaimana lagi.. Dia mengundurkan diri karena berkaitan dengan masalah keluarga.. Jadi aku tidak bisa berbuat apa-apa.."

"i know.. Anyway hwaiting Ms. Koo!" (ucap Haerin memberi semangat)

"aku tidak butuh semangat darimu.. Aku butuh semangat dari tunanganmu.." (ejekmu)

"heol.. Kau menyebalkan sekali.."

(terkekeh) "jadi kapan kalian akan menikah?"

"molla.. Appa dan Eomma masih sangat sibuk di luar negeri jadi mereka masih belum bertemu dengan Bobby Oppa.."

Ya! Akhirnya Bobby dan Haerin mulai ke-jenjang yang lebih serius untuk hubungan mereka. Mereka sudah melakukan pertunangan beberapa bulan yang lalu.

"kenapa tidak kalian saja yang datang kesana?"

"itu masalahnya.. Bobby oppa sedang sibuk sekarang.. Apalagi beberapa minggu lagi Bobby Oppa akan melakukan comeback solo-nya.."

"arraseo.."

"ah ndee.. Bagaimana kabar keponakan lucuku? Ah aku merindukan mereka.." (ucap Haerin semangat)

"molla.."

"mwo? Yaak!"

"mereka sudah terbang ke Kanada tadi pagi.." (ucapmu pasrah)

"kanada? Hanya berdua?"

"tentu saja tidak pabbo! Appa mengirimkan ajudannya dan membawa anak-anakku ke Kanada untuk berlibur beberapa minggu.."

"jinjja.. Sepertinya setiap aku menanyakan kabar si kembar, pasti mereka selalu berpindah-pindah.. Kalau tidak bersama keluarga June, ya bersama Appa dan Eomma-mu.."

"ah molla Haerin-ah.." (ucapmu kesal)

"sepertinya kau dan June harus memiliki versi yang lebih kecil lagi.. Mungkin 2 lagi?" (ejek Haerin)

"Yak!" (teriakmu)

********

"June?"

"eoh Hyung.."

"tumben sekali pagi-pagi kau sudah disini.."

Ya, tidak biasanya June sudah ada di ruang latihan mereka sepagi ini, padahal hari ini jadwal mereka tidak terlalu padat seperti kemarin.

Bobby yang baru saja datang, terkejut melihat June yang tengah memainkan gitarnya dan kemudian Bobby pun menghampiri June.

"ndee.. Tadi aku harus mengantar Seo Jun dan Seo Kyung ke bandara dan setelah itu mengantar (y/n) ke kantor.. Karena bosan jadi aku langsung kesini saja...",- June

"bandara? Kemana lagi keponakanku yang lucu itu sekarang?",- Bobby

"Kanada.. Appa dan Eomma (y/n) membawa mereka berlibur selama beberapa minggu..",- June

"daebakk.. Sepertinya menyenangkan menjadi cucu salah satu orang kaya di Korea.. Mereka sama sibuknya dengan Appa dan Eomma-nya",- Bobby (terkekeh)

"aissh berhentilah mengejekku, Hyung.. Anak-anakku selalu saja pergi kesana dan kemari.. Lihat saja, setelah pulang dari Kanada nanti pasti giliran Appa dan Eomma-ku yang akan membawa mereka.. " (jawab June sebal)

"aku tidak mengejek.. Aku serius.. Ah.. Atau begini saja.. Bagaimana jika ada versi yang lebih kecil dari mereka?",- Bobby

"nde?",- June

"berikan aku keponakan baru.. Kalau bisa 2 lagi, arra?",-Bobby

"Yak Hyung! Aissh kau pikir semudah itu eoh?",- June

"aku hanya memberi ide..",- Bobby

"aissh molla.." (teriak June kesal)

(terkekeh),- Bobby

********

Drrt.. Drrt..

"yeoboseo?"

"chagi.. Eodiga?"

"eoh, Oppa.. Aku di kantor.. Waeyo?"

"kamu sibuk?"

"sedikit.. Waeyo? Ah ini sudah jam makan siang.. Oppa sudah makan? Ingin makan dirumah?"

"ah ani.. Gwenchana, chagia.. Oppa ke kantor saja nee?"

"hm ndee.. Arraseo.."

"arraseo.. Saranghae.."

"nado oppa.."

Seketika panggilan terputus. Kamu menatap layar ponselmu cukup lama dan bergumam seorang diri.

"sepertinya June sedang lelah.."

SKIP

"aku tidak peduli itu kesalahan kalian!"

"......."

"aku beri waktu 2 hari dan kalian harus menyelesaikan! Jika tidak aku akan mengurus surat pemberhentian kalian, paham!?"

Tuttt.. Tutt...

Kamu menutup telfon cukup kasar dan sedikit membanting ponselmu ke meja.

Braakk..

"argh f*ck!" (umpatmu)

Kamu menyandarkan tubuhmu dan memijat pelipismu pelan. Kamu benar-benar terlihat lelah saat ini.

Tanpa kamu sadari, sejak tadi ada sepasang mata yang sudah memperhatikanmu cukup lama.

Sepasang mata itu menatapmu tanpa bisa diartikan.

"chagi..?"

(menoleh) "eoh, oppa?"

June melangkah masuk ke dalam ruang kerjamu dan mendekatimu. Kamu langsung bangkit dari kursimu dan juga menghampiri June.

(mengusap pucuk kepalamu) "gwenchana?"

"gwenchana oppa.." (tersenyum tipis)

"apa aku membuatmu susah?" (ucap June pelan)

"nde?" (bingung)

"ani.. Sudah makan? Kajja kita makan diluar.." (tersenyum)

"hm oppa.. Keundae...."

"oppa tau kamu sibuk tapi kamu harus makan.."

"oppa.."

"Kim (y/n).... Aku tidak mau melihatmu sakit.." (ucap June serius)

"aissh dia mulai lagi.." (batinmu)

"arra.. Kajja kita makan siang.."

June meraih tanganmu dan kalian pun berjalan beriringan keluar dari ruang  kerjamu.

********


#TBC

Change'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang