#5

6 0 0
                                    

"finally..." (ucapmu lelah sembari menyandarkan tubuhmu pada tiang jalanan)

Kamu baru saja selesai melakukan meeting. Ya, meeting itu berjalan lancar meskipun kamu sempat terlambat beberapa menit.

Kamu berjalan dengan malas sembari menyeret kakimu yang terasa lelah.

"ah aku lelah sekali.. Apa aku harus naik taksi saja?" (gumammu sendiri)

Drrt.. Drrt..

"jinjja sepertinya ponsel ini sehari saja tidak bisa diam.."

Kamu merogoh ponselmu malas dan menatap layar ponselmu. Seketika...

"shit!"

Kamu mengangkat panggilan itu.

"Op..pa?"

"Kim (y/n)..."

"ndee..." (jawabmu malas)

"bisa jelaskan padaku apa yang terjadi tadi?"

"June..." (ucapmu memelas)

Ya. June kembali menghubungimu. Tentu saja karena dia meminta penjelasan tentang kejadian tadi.

"aku tau kamu melakukan sesuatu.."

"Oppa jinjja aku tidak melakukan apapun.."

"chagiaa...."

"aissh arra arra.. Hari ini aku ada meeting dan jalanan macet.. Aku meninggalkan mobil dan terpaksa berjalan ke tempat meeting.."

"mungkin maksudmu berlari.."

"aissh ndee ndee.. Aku berlari.. Tapi jaraknya tidak jauh Oppa.. Jinjja.."

"sebenarnya aku menikahi atlet lari atau apa hm?"

"mianhae.." (jawabmu pelan)

"hanya itu?"

"nde?"

"sepertinya tidak.. Katakan.. Apa lagi.." (ucap June menagih)

"hm ani.. Tidak ada lagi.. Hanya itu.."

"apa aku harus menanyakannya pada Kim Shin?"

"aissh Oppa jebaaall.." (rengekmu)

Kamu benar-benar kesal dengan ancaman June yang satu ini. Ya, Kim Shin orang kepercayaanmu yang sekarang berganti menjadi orang kepercayaan June.

"jangan marah padaku, arra?"

"ndee.."

"hm aku harus menyebrang dan lampu merahnya terlalu lama..."

"lalu?"

"hm.. Ja..jadi aku terpaksa...."

Suaramu makin pelan sekarang. Sangat pelan.

"kamu menyebrang disaat lampu merah pejalan kaki masih menyala?" (tebak June)

"hm.. Ndee.." (jawabmu pasrah)

Seketika kamu bisa mendengar nafas berat June. Dia baru saja membuang nafasnya dengan frustasi.

"Oppa mianhae.. Jeongmal mianhae.." (rengekmu)

"(diam)"

"Oppa..."

"kamu baik-baik saja?"

"hm ndee.. Aku baik-baik saja.. Jinjja.."

"arra.."

Seketika kalian berdua sama-sama terdiam tapi salah satu dari kalian enggan mematikan sambungan Telfon.

"Oppa..?"

"aku mengkhawatirkanmu.. Aku tidak ada disampingmu sekarang.. Jadi aku mohon padamu untuk tidak melakukan hal yang bisa membahayakanmu.."

Change'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang