#2

9 1 0
                                    

"oppa makanannya sudah siaapp.." (teriakmu dari dapur)

Kamu baru saja selesai menyiapkan makan malam untuk June. Sejak menikah dan memiliki anak, kamu makin rajin untuk memasak dirumah. Apalagi June selalu ingin memakan makanan buatanmu.

June yang baru saja selesai mandi, duduk di meja makan dapur sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah.

Kamu yang berdiri di hadapan June, terdiam sesaat. Entah kenapa tiba-tiba hatimu merasa tidak menentu saat ini.

"aish jinjja kenapa dia selalu tampan disaat seperti ini?" (batinmu)

June meletakkan handuknya di kursi dan menatapmu bingung.

"chagi?"

(diam)

"chagia?"

June meriah tanganmu dan mengusap jari jemarimu lembut.

"ah nde? Nde? Wae waeyo?" (ucapmu gugup)

(terkekeh) " memikirkan sesuatu?"

"an..ani.. Anio.."

"jinjja?" (goda June)

"nde.. Tentu.." (jawabmu cepat)

"lalu kenapa wajahmu me-merah hm?"

Kamu langsung terdiam dan memegangi pipimu. June yang melihatmu salah tingkah langsung berdiri dari kursinya dan menghampirimu.

June memelukmu dari belakang dan menyembunyikan wajahnya di tengkukmu.

"apa aku melakukan sesuatu?"

Deg..

Suara husky khas milik June langsung menyerang indera pendengarmu dan membuat degup jantungmu makin tidak karuan sekarang.

"bisa-bisanya dia masih bertanya.. Kamu terlalu menggoda malam ini June!" (batinmu)

"June.." (ucapmu memelas)

June tidak menghiraukan panggilan darimu dan malah mengecup tengkuk lehermu pelan. Sementara tangannya melingkar hangat di pinggangmu.

"oppa.."

"sepertinya sudah lama kita tidak seperti ini chagi.." (bisik June pelan)

June memutar tubuhmu menghadap ke arahnya dan seketika kamu makin dapat melihat dengan jelas bentuk tubuh suamimu.

"oh my god! June benar-benar...." (batinmu)

June mendekatkan tubuhnya padamu dan berusaha meraih bibirmu. Sementara kamu hanya diam dan sedikit menunduk.

June hanya menggunakan celana pendek dan shirtless. Ya! Shirtless! Jadi bagaimana mungkin kamu tidak terpana melihat suamimu malam ini.

Chup..

Sebuah benda kenyal mendarat begitu saja di atas bibirmu. Mengecup berlahan dan mulai menciumi setiap inci dari bibirmu.

June melepas tautan kalian dan menatap gemas ke arahmu. Sementara kamu langsung menyembunyikan wajahmu pada dada bidang milik June.

"Oppa..."

(terkekeh) "kenapa kamu masih terus seperti ini?"

"jangan menggodaku eoh.. Siapa suruh kamu seperti ini di hadapanku"

"wae? Apa yang salah? Aku seperti ini hanya di depan istriku.."

"aissh mollaa.."

June memelukmu dan sesaat kemudian melepasnya. June menatap istrinya dengan gemas.

Change'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang