[END] Don't You Like Me?

31

Melihat Gu Kaifeng berlutut dengan satu kaki dan memegang tangannya, Lin Fei tiba-tiba memiliki ilusi untuk dilamar.

"Aku akan memotongnya sendiri ..." Sebelum dia selesai berbicara, Lin Feiran dicium lagi di ujung jarinya, dan pikiran Lin Feiran tiba-tiba berdengung!

"Jangan bergerak, saat memotongnya." Gu Kaifeng mencubit jari Lin Feiran dengan tak tertahankan, lalu dengan hati-hati memotong kukunya dengan ekspresi yang sangat lembut.

Lin Feiran merasa seperti sedang duduk di atas pin dan jarum, seolah-olah dia tiba-tiba tidak mengenali rumahnya, dia melihat sekeliling, tetapi dia tidak berani melihat ke arah Gu Kaifeng, tempat di mana jari-jarinya bersentuhan sepanas api.

Saya tidak memukulinya karena saya terlalu pemarah, bukan karena hal lain! Lin Feiran berusaha keras untuk meyakinkan dirinya sendiri di dalam hatinya, menekan pikiran menakutkan tertentu, dan jantungnya berdebar kencang.

Setelah memotong sebentar, Gu Kaifeng menyesuaikan postur berlututnya secara tidak wajar, dan menghela nafas: "Saya pikir saya mungkin gila."

Lin Feiran berkata dengan wajah berat, "Kamu akhirnya tahu, Gu Kaifeng gila."

Gu Kaifeng tersenyum marah, dan berkata dengan kasar, "Aku bisa keras hanya dengan melihat tanganmu."

Lin Feiran: "..."

Gu Kaifeng khawatir: "Aku tidak akan terpikat sampai mati olehmu di tempat tidur mulai sekarang, cepat atau lambat nanti aku akan mati karena kelelahan."

"Tempat tidur apa! Kamu terlalu banyak berpikir, biarkan aku memberitahumu!" Tepat saat potong kuku selesai, Lin Fei tiba-tiba menarik tangannya, mencoba membuat Gu Kaifeng merasa bersalah dengan tatapan tajamnya!

"Haruskah aku memotong kuku kaki?" Gu Kaifeng mengangkat betis Lin Feiran dengan sangat alami, seolah melepas kaus kakinya.

Lin Feiran sangat ketakutan sehingga tubuhnya gemetar, dia buru-buru menarik kaki itu, dan berteriak sambil bersembunyi: "Aku akan melakukannya sendiri, aku akan melakukannya sendiri!"

Gu Kaifeng tertawa terbahak-bahak melihat penampilan panik Lin Feiran, dan dengan cepat menundukkan kepalanya untuk mencium pergelangan kaki Lin Feiran, dia berkata, "Suamimu akan melakukan pekerjaan rumah."

Lin Feiran menjaga kakinya dengan waspada seperti melindungi kesuciannya, dan segera melambaikan tangannya dan berkata, "Pergi, pergi! "

Menjauhlah dariku sekarang juga!

Puas, Gu Kaifeng, yang sekali lagi memenangkan gelar suami secara default, menyingsingkan lengan bajunya dan pergi merapikan kamar tidur.

Dari Minggu sore hingga malam, keduanya menyerahkan semua anak kucing. Keempat orang yang datang untuk mengadopsi kucing itu tampaknya cukup ramah. Lin Feiran meninggalkan informasi kontak mereka. Untuk amannya, dia dengan bijaksana berkata: Dia mengatakan dia mungkin menghubungi mereka dari waktu ke waktu untuk memeriksa kondisi anak kucing, dan keempatnya langsung setuju.

Gadis terakhir yang mengadopsi seekor kucing juga pergi dengan memegang kotak kardus, dan matahari terbenam menguraikan punggungnya dengan sangat hangat.

Melihat Lin Feiran berdiri diam dengan ekspresi serius di wajahnya, Gu Kaifeng mengangkat tangannya dan meremas bahunya dan bertanya, "Tidak mau berpisah? Aku mengangkat empat lagi setelah lulus dari sekolah menengah."

"Tidak." Lin Feiran menggelengkan kepalanya, memalingkan muka, dan berkedip dengan penuh semangat, "Aku hanya berpikir, ... Jika saya tidak menyelamatkan mereka hari itu, mereka pasti sudah mati sekarang."

Dia telah berlatih melihat mereka selama beberapa hari terakhir, beberapa kali sehari, selama beberapa menit pada suatu waktu, dia masih takut ketika melihat hantu Lin Feiran merasa bahwa dia harus terbiasa dengan hal semacam ini selama beberapa tahun, tetapi secara intelektual, penolakannya terhadap mata yin dan yang menjadi semakin lemah, setidaknya dia tidak penuh dengan kebencian dan terjerat mengapa dia bernasib buruk. Selain itu, ketika hantu tidak memprovokasi dia dan menjaga jarak aman tertentu, Lin Feiran pada dasarnya dapat mengontrol ekspresi dan perilakunya, dan dia hampir tidak bisa berpura-pura tidak melihat apa-apa.