Prolog

20 7 0
                                    

><><><

"minggir dari tempat gue! Kalo lo masih pengen hidup"

"Maaf, ya Bang. Gue gak tau. Lain kali kasih nama tempatnya"

><><><

"Senyum dikit napa, Bang. Asem banget kayak batu. ___Batu ginjal"

"Diem! Atau lo mati"

><><><

"Kalo lo pengen selamat. Pergi! Jangan ganggu gue."

"Dasar batu ginjal. Siapa juga yang mau ganggu lo. Orang gue mau nolongin dia."

><><><

"Kenapa lo s'lalu bikin masalah sama GUE!...
Apa sebelum gue hajar, lo gak akan berhenti usik hidup gue, HAH!"

"Gue juga gak tau, Bang...
Kenapa gue ganggu hidup lo terus"

"Jangan bunuh gue dulu, Bang. Gue masih muda, belum sukses. Gue masih punya Bapak yang harus gue bahagiain. Hutang gue juga masih banyak ke si Joko sama Mawar. Nanti aja ya, lo bunuh guenya"

"Gak peduli"

Huuuuuuaaaaaaaa.........

><><><

"Hati-hati loh dari benci nanti jadi suka"

"Kalo emang udah suka?"

"Gue bakalan pergi, biar lo sakit hati"

"Gue gak akan pernah lepasin lo"

"Batu ginjal stres!"

><><><

"Gue gak nyuruh lo pergi"

"Dulu aja, lo usir gue terus. Sekarang, gak harus di suruh juga gue mau pergi. Tapi, lo tahan. Mau lo itu apa sih, Bang?"

"Gue usir lo, itu Dulu. Sekarang, gue mau lo buat terus ada di samping gue. Karena, gue udah say___"

"Gak usah di lanjutin! Gue gak mau denger orang stres ngomong"

DEG...
DEG..
DEG.

><><><


Next...

Raffkanara: senja dan langitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang