11. Amarah

182 15 22
                                    

Saking shocknya, Shiori tersedak air matanya. Ia terpana menatap banyak tanda merah dileher Masumi. Meskipun Masumi merupakan kekasih pertamanya, namun Shiori tidak selugu itu hingga tidak mengetahui arti tanda merah di leher kekasihnya

"A-apa ini ??!!" Jeritnya

Shiori berjinjit, menarik lebih dekat leher Masumi. Ia melotot dengan mata penuh amarah, dendam, kekecewaan dan kesedihan, semua emosi menjadi satu

Masumi yang merasa muak dengan sikap Shiori langsung menepis kasar tangan gadis itu

"Apa hakmu memperlakukanku seperti ini ?!" Bentak Masumi tajam

"Hak ku katamu ??!!" Gadis itu menarik-narik kemeja depan Masumi dengan membabi buta, hingga beberapa kancing baju kembali terlepas dan kainnya sedikit koyak

"Harusnya aku yang bertanya. Pelacur mana yang berani bertindak sejauh ini padamu ?!"

"Shiori, hentikan !!!"

"Aku tunanganmu. Aku berhak atas dirimu."

" kita sudah tidak terikat dalam hubungan seperti itu lagi. Apa kau lupa. Kita sudah mengakhirinya." Seru Masumi

"Kau yang mengakhirinya, bukan aku. Kau memutusnya sebelah pihak. Aku tak terima, karena aku tidak pernah menyetujui pemutusan pertunangan kita. Kau tetap harus jadi suamiku, suka atau tidak !!!" Dengan mata bergelora penuh amarah, sang gadis Takamiya semakin tak terkendali. Ia menantang Masumi, membuat Masumi bergidik ngeri

"Aku tidak pernah mencintaimu, Shiori. Mengertilah..." Akhirnya Masumi terpaksa harus berterus-terang

"Persetan dengan cinta. Aku tidak akan mengejar cintamu lagi, aku hanya perlu dirimu, tubuhmu." Lalu Ia tertawa sinis

"Aku akan meminta kakek dan ayahku untuk mempercepat waktu pernikahan kita." Sambil membelai leher Masumi, dengan suara dingin Ia berbisik, "dan aku akan segera mencari tahu siapa pelaku yang memberimu begitu banyak tanda ini disini," seraya menekan kuat leher Masumi

Masumi langsung menggeser tubuhnya menjauh dari jangkauan tangan Shiori

"Kau salah paham. Kau pikir siapa yang melakukan hal ini kepadaku. Beberapa semut menggigiti ku saat ak---"

"Kau pikir aku bodoh !!!" potong Shiori cepat dengan suara melengking

"Kenapa? Kau takut ?! Kau takut aku akan melukai kekasihmu ??" Ia tersenyum culas menatap tepat pada sepasang netra Masumi

"Siang ini juga, aku akan segera menangkap semut yang berani meninggalkan puluhan tanda memar dileher mu itu." Ia tersenyum manis pada Masumi dan beranjak ke kursi tempat tadi Ia menunggui Masumi lalu mengambil tas mewahnya disana.

Saat hendak membuka pintu, gadis cantik yang sedang diselimuti emosi itu menoleh sesaat kebelakang melewati bahunya, "hmm... racun apa yang efeknya dahsyat agar semut itu bisa mati segera tanpa harus tersiksa lama ya Masumi ?" Shiori terkekeh dibalik telapak tangannya yang sedikit menutupi mulutnya. Kekehannya sanggup membuat bulu kuduk dan bahkan bulu ketek berdiri tegang (pokoknya semua atas nama bulu pada tegang meriang 🤣🤣, begitu mencekamnya teror Shiori). mengerikan dan membuat yang dengar kejang-kejang

Masumi hanya terpaku ditempatnya, memandang Shiori dalam diam, dengan sorot mata yang tak bisa dijelaskan.

Namun Shiori sama sekali tak terintimidasi dengan sorot mematikan Masumi. Ia malah tersenyum pada prianya sambil melambaikan tangan seolah tak terjadi apapun diantara mereka.

Entah apa yang terjadi, semenjak usaha bunuh dirinya di salah satu toilet restoran mewah gagal, Shiori malah semakin berani dan nekat seperti orang kerasukan. Dia tidak lagi bersandiwara dengan topeng dewinya. Dia menunjukkan pada Masumi siapa dia sesungguhnya dan kekuatan besar dibalik namanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

To Love Needs No ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang