Roy sepertinya memiliki mimpi yang tidak pernah berakhir dalam kegelapan dan kabut.
Mimpi itu tampak aneh dan konyol, dan alasan mengapa kata ‘tampak’ digunakan untuk menggambarkannya adalah karena alam mimpi itu segera menghilang ketika gelombang denyut menghampirinya.
Roy bangun.
Saat dia terbangun, dia tidak dapat mengingat apapun tentang mimpinya.
Setelah bangun, Roy merasakan ada yang tidak beres dengan lingkungannya.
Ia merasakan seluruh tubuhnya menyusut menjadi bola dan terkurung di ruang kecil dengan udara yang berbau cairan anyir, yang bahkan sedikit lengket.
Roy tidak tahu apa-apa karena tidak ada cahaya di sekitarnya.
Karena ketakutan naluriah, dia tanpa sadar membuka mulutnya untuk berteriak.
Namun, dia hampir mati karena cairan yang dia hirup.
Roy mengayunkan tangannya dengan membabi buta karena panik seolah dia akan tenggelam.
Pada akhirnya, tangannya menyentuh sesuatu yang sepertinya adalah lapisan ‘dinding’.
Dia mengulurkan tangan dan menyentuhnya.
Terasa tipis dan hangat.
Sudah terlambat untuk berpikir terlalu banyak. Roy tanpa sadar membenturkan tinjunya ke lapisan ‘dinding’ ini hanya untuk menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.
Kekuatannya tampaknya jauh lebih lemah, dan bahkan tubuhnya tidak seperti yang seharusnya.
Untungnya, lapisan ‘dinding’ itu akhirnya pecah setelah dia secara berurutan membenturkan tinjunya ke sana. Dia mendengar suara retakan, dan celah muncul di dinding.
Cahaya redup masuk.
'Berhasil!'
Semangat Roy segera diremajakan, dan dia terus menghancurkan.
Setelah Roy berhasil menerbangkan sepotong dinding, cairan kental di sekitarnya akhirnya menemukan jalan keluar.
Itu bergegas keluar melalui celah, dan udara dari dunia luar mengalir masuk, memungkinkan Roy akhirnya puas dengan pernapasan naluriahnya.
Dia menarik napas dalam-dalam, dan paru-parunya yang kenyang memberinya perasaan kepuasan bahwa dia akhirnya diselamatkan.
Namun, Roy terkejut dengan suara aneh yang dia buat setelah menghembuskan napas.
Dia tidak tahu apakah itu karena pita suaranya sudah lama tidak digunakan, tetapi suara yang dia buat seperti ini:
Tweet~~
'Sialan!'
'Apa aku berubah menjadi monster yang mengerang?!'
Roy mengejek dirinya sendiri sebelum dengan cepat mengupas sisa ‘dinding’ yang retak dan membuat celah lebih besar. Dia meraih tepi dan mengebor tubuhnya keluar dari celah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Custom Made Demon King [1]
FantasyIni benar-benar telur! Sial, monster macam apa aku ini? Apakah aku jatuh ke Neraka bukannya berhasil naik ke Surga?