"Kau yakin kau tidak apa-apa, Fang?" tanya remaja bermanik cokelat dengan nada kerisauan. Tentu saja, mana ada orang yang terima melihat sahabatnya dikeroyok oleh geng pembuli tersadis di sekolah mereka.
"Ya, hanya luka kecil saja." jawab si manik delima dengan sedikit meringis. Sang lawan bicara pun semakin khawatir ketika melihat luka gores yang cukup dalam di lengan sahabatnya itu.
"Ini bukan luka kecil lagi, Fang. Ayo, aku akan membantumu ke UKS. Yaya dan Ying akan mengurus mereka. Gopal, tolong katakan pada guru di kelas nanti kalau kami izin ya."
"Oke."
°°°°°°°°
"Shadow In The Darkness"
Story by Lita _samaKarakter milik Monsta sepenuhnya.
Saya hanya meminjamnya.
Tidak benar-benar terjadi di cerita aslinya.
Maaf bila terdapat beberapa typo.~Happy reading~
°°°°°°°°
"Huuh.. ini sudah yang ketiga kalinya mereka melakukan ini padamu." Ia menghela nafas dan merasa sedikit kasihan dengan nasib sahabatnya ini. Luka lembam dimana-mana, entah untuk apa mereka melakukannya.
"Tidak apa-apa, Boboiboy. Aku baik-baik saja. Kau pikir aku selemah itu? Kau tidak lihat tadi aku berhasil mengalahkan dua dari mereka?"
"Tapi, Fang, mereka berenam dan kau sendirian. Ditambah lagi mereka menyergap mu di tempat sepi. Makanya jangan lewat di gang Pak Senin Koboi lagi, kan tertangkap jadinya."
"Iya deh iya." Fang menyerah, nampaknya Boboiboy sedang dalam mode Gempa, yang suka mengomel. Ia tampak telaten membersihkan luka di tangan Fang. Tentu saja hanya ia yang bisa mengobati Fang, kalau minta tolong Yaya atau Ying tidak mungkin, kalau Gopal jangan ditanya lagi, yang ada malah semakin parah luka Fang dibuatnya. Kapten Kaizo? Urg, dia.. terlalu sibuk dengan misinya.
"Tapi.. aku heran, kenapa mereka membully mu? Kau kan tidak pernah berbuat salah pada mereka." Boboiboy menghentikan kegiatannya sejenak.
"Tentu saja akan ada yang tidak menyukai ku, aku 'kan berbeda dengan kalian." jawab Fang dengan nada sendu.
"Kau jangan berkecil hati, masih banyak orang-orang yang menyukai mu, lebih tepatnya fans sih." kekeh Boboiboy.
"Tapi bagi kami, kau adalah satu-satunya sahabat kami yang paling unik." Imbuhnya.
"Maksud mu?" Boboiboy tersenyum simpul mendengar pertanyaan Fang.
"Kau tau, Fang? Kau adalah alien yang paling baik yang pernah ku temui." Seketika Fang pun tertegun saat mendengar penutur Boboiboy.
Baik? Apa benar dirinya sebaik itu?
"Nah, sudah." Boboiboy langsung berdiri usai memasangkan handsaplas pada lengan Fang.
"Terimakasih."
"Sama-sama, sekarang kau istirahatlah. Aku harus membantu Ochobot mengurus kedai."
"Aku ikut."
"Tidak tidak, kau harus istirahat. Jangan keluar rumah hingga pagi tiba, oke?" Boboiboy keluar dari kamar Fang. Dan disaat yang bersamaan ia tersenyum dan mendengar suara yang amat familiar di telinganya.
"Dia anak yang baik, ya?"
*****
"Haih, terlambat lagi, Boboiboy?"
"Ehehe.. maaf, Tok. Tadi Boboiboy harus membantu Fang dulu."
"Memangnya dia kenapa?" tanya robot kuning yang tiba-tiba muncul dari balik meja kaunter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow In The Darkness [Fang Fanfiction]
Fanfictie"Aku tidak membencinya, aku hanya tidak suka dengan kemampuannya," Terbiasa dengan sikap sang Kapten, ia hanya berusaha untuk bersikap normal tanpa mempedulikan sang Kapten yang semakin akrab dengan sahabatnya. Ia berpikir itu hanya semacam interoga...