Peter malam itu sedang tidur di kamarnya sambil mendengar suara lembut bibinya yang menenangkan, May. Beberapa saat yang lalu Peter memaksa untuk keluar dari rumah sakit meskipun dokter belum mengijinkannya, karena Peter terus terbangun dengan air mata yang mengalir deras dan nafasnya yang sesak dan membuat May tidak tega melihatnya.
Hingga kemudian May memutuskan untuk menuruti kemauan keponakannya, itulah kenapa Peter bisa berada di kamarnya, selain itu Peter juga sudah memberikan keterangan kepada polisi sesaat setelah siuman, sopir taksinya juga sudah mengakui kelalaiannya karena itu kasus kecelakaan ini sudah selesai, orang tua Brenda juga sudah ikhlas menerimanya bahkan mereka juga sempat mengunjungi Peter berbincang sebentar sekadar menjenguk dan juga beberapa hal lainnya.
Keesokan paginya adalah hari pemakaman Brenda, mau tidak mau May harus membangunkan Peter yang masih tertidur pulas karena bagaimanapun juga Peter sendiri yang bilang dia ingin pergi.
"Hey buddy bangunlah" ucap May perlahan tidak mau mengejutkan keponakannya. Dia melakukannya dengan penuh kasih sayang.
"mmm... sudah pagi ya?" gumam Peter.
" Iya sudah, sana siap-siap aku sudah menyiapkan bajumu, tapi apa kau yakin akan ikut? Wajahmu masih terlihat pucat"
"hn tentu aku baik-baik saja,thanks May"
'aku masih berharap semua ini hanya mimpi sialan, jika benar siapapun tolong segera bangunkan aku' batin Peter
.
.
.Peter dan May sudah siap. Peter duduk dimeja makan berusaha terlihat baik-baik saja sedangkan May sedang menyiapkan sarapan kesukaan Peter. Ketika sudah selesai May memberikan satu porsi untuk Peter sedangkan satu lagi untuk dirinya sendiri. Mereka tidak banyak bercerita selama menghabiskan sarapan, tidak seperti biasanya Peter lebih banyak diam dan terkadang tidak fokus. May memaklumi itu ia memilih memberikan waktu pada Peter agar dia tidak merasa tertekan.
Setelah selesai May langsung membereskan piring sedangkan saat Peter ingin membantunya dia menyuruh Peter untuk langsung menunggunya di mobil saja. Well sebenarnya May ragu membiarkan Peter ikut dia masih terlihat tidak sehat bayangkan saja dia baru keluar dari rumah sakit tadi malam dan yang paling ditakutkan May adalah hal itu mungkin memancing ingatan buruk tentang hari itu mengingat kemarin dokter sempat mengatakan ada kemungkinan Peter mengalami trauma ditambah lagi Peter juga mempunyai panic attack hal itu membuat May semakin khawatir.
Beberapa lama kemudian mereka sudah sampai. Setelah memarkirkan mobilnya mereka segera keluar, sesaat menginjakkan kaki keluar mobil Peter sedikit tersentak mendengar seseorang menyebut namanya.
"Peter! Oh God Pete bagaimana keadaan mu apa kau baik-baik saja?" Panggil Ned sambil berlari menuju Peter bersama MJ dan langsung membanjiri Peter dengan pertanyaan dan entah mengapa hal itu membuat Peter sedikit terkekeh.
"Hey loser, bagaimana keadaanmu? kau membuat kami khawatir saja" tanya MJ
"Haha maafkan aku Mj, dan Ned seperti yang kau lihat aku baik-baik saja"
Saat mereka sedang berbincang-bincang, tanpa disadari dari kejauhan seseorang sedang memperhatikan Peter dengan tatapan tidak suka sembari mengepalkan tangannya
"Dasar" gumamnyaPemakaman Brenda berjalan dengan hikmat terdengar banyak isak tangis yang mengiringi Brenda ketempat peristirahatan terakhirnya. Disaat pemakamannya sudah selesai, banyak orang yang hadir sudah pulang, Peter tetap disana mengucapkan beberapa kata perpisahan terakhir hingga tiba-tiba spider sensenya merasakan ada seseorang yang mendakat dan benar saja Peter bisa melihat Jacob mantan pacar Brenda berjalan menghampirinya
"Aku memang tidak menyukaimu tapi kali ini aku akan membiarkanmu" ucap Jacob
"Ha..aku tidak tau apa maksudmu tapi terimakasih"
"Dunia memang tidak adil kan, padahal aku baru bisa melihatnya lagi setelah sekian lama tapi sepertinya dunia terlalu menyayanginya"
"Ya...kau benar padahal dia orang yang sangat baik, ini benar-benar tidak adil"
"Hah ternyata kau tidak seburuk yang kukira senang bisa berbicara denganmu sebagai sesama orang yang kehilangan disini haha, namaku Jacob senang berkenalan denganmu"
"Hahaha senang berkenalan denganmu Jacob, aku Peter"
"Yah kurasa sudah cukup aku pergi duluan sampai jumpa lain waktu" pamit Jacob lalu pergi meninggalkan Peter
"Kurasa aku juga harus pulang. Hah..Brenda aku pergi dulu tapi kuharap kau bahagia disana, oh ya aku juga mungkin akan sering mengunjungimu, kalau begitu aku pergi sampai jumpa"
Setelah selesai Peter berjalan pergi meninggalkan area pemakaman dia tadi menyuruh May, MJ dan Ned untuk pulang lebih dulu, Peter sengaja melakukan itu dia membutuhkan waktu untuk sendiri juga dia memilih berjalan kaki agar bisa menikmati udara segar. Jujur setelah berbicara dengan MJ, Ned dan Jacob Peter bisa merasa sedikit lega tapi masih ada satu hal yang masih sangat mengganggunya. Semenjak dia bangun di rumah sakit Peter beberapa kali mendengar suara berdengung di kepalanya,meskipun Peter tidak terlalu jelas mengingatnya tapi Peter yakin salah satu suara itu mengatakan
"Hail Hydra"
.
.
.Uwooh finally i'm comeback(~ ̄³ ̄)~
Bagaimana chapter kali ini? Semoga kalian sukaaaaa✿ and see you on the chapter!( ◜‿◝ )♡
747 words
ENJOY
KAMU SEDANG MEMBACA
Peter Parker
FanfictionKehidupan seorang Peter Parker first story! (Cuma gabut dan iseng doang hehehe) slow update Baca aja dulu sapa tau suka boleh vote dan komen ga juga gpp si hehehe^_^