Lost Butterfly

4 1 0
                                    

Seira sedang berada di parkiran, mengambil sepeda motor ninja nya yang berwarna merah menyala itu. Dering di ponsel Seira membuat nya menghela napas kasar. Ia menatap malas pada benda persegi panjang tersebut ketika tertera nama managernya, pak Hyunsuk .

"Ada apa bapak?" Tanya nya.

"Seira, udah berapa kali saya bilang? Jangan panggil saya bapak. Umur saya sama kamu cuma selisih dua tahun loh!" Seira merutuki kebodohan nya sendiri. Harus nya ingat jika pak Hyunsuk pernah menegurnya hanya karena memanggil nya memakai embel-embel 'pak'

Seira sangat menghormati manager nya itu. Selain tampan, Hyunsuk merupakan lelaki yang masa depan nya cerah. Ia menjadi manager pada saat masih kuliah yang bisa dibilang umur nya masih sangat muda.

"Maaf pak, jadi..."

"You can call me Hyunsuk, just Hyunsuk. Jangan memakai marga saya."

Seira tertawa canggung. "Jadi, ada perlu apa telpon saya?" Tanya nya dengan sopan.

"Bisa temani saya buat meeting?"

Seira tampak memikirkan nya sebentar. "Bisa Hyunsuk, jam berapa ya? Kebetulan saya juga udah pulang dari sekolah."

"Kalau begitu, kamu bisa datang sekarang. Saya tunggu di ruangan saya." Jawab nya yang langsung mematikan sambungan telepon.

Seira langsung memasukan ponsel nya pada saku celana nya lalu dengan cepat menjalankan motor ninja nya menuju kantor.

Seira berjalan mengekori Hyunsuk yang saat ini berada di depan nya. "Seira, jangan di belakang saya. Kamu bukan pembantu saya." Ceplos Hyunsuk yang membuat Seira mau tak mau mensejajarkan langkah nya dengan manager nya tersebut.

Kedua insan itu memasuki ruangan rapat yang menjadi pertemuan manager dan ceo dari cafe. Seira menarik kursi agar Hyunsuk bisa duduk pada kursi tersebut.

"Untuk rapat kali ini kita akan membahas tentang pembangunan lima cafe yang dikabarkan akan dibangun pada..." Meeting terus berlanjut sampai pukul lima sore.

Disisi lain, seorang anak lelaki baru saja memasuki rumah nya dengan setelan seragam sekolah yang masih melekat pada tubuh nya.

"Lo habis darimana aja?! Jam segini baru pulang!" Protes seorang wanita dengan rambut yang dikepang.

Irenne yang mendengar suara dari anak perempuan nya itu langsung menuju ke asal suara tersebut. "Mama, lihat tuh sih Junkyu! Kerjaan nya keluyuran aja, pulang sekolah jam tiga, dia malah baru pulang jam lima!"

"Itu semua bukan urusan lo kan?" Ucap Junkyu dengan berani.

"Siapa kamu?! Kamu itu cuma anak cacat, cuma anak buangan!Kenapa kamu dengan berani nya menjawab perkataan anak saya?!" Sinis Irene.

"Anak iblis! Bahkan orangtua kamu sendiri saja tidak menerima mu menjadi anak mereka!"

Junkyu tertawa miris. "Saya bukan anak buangan! Mana ada anak buangan yang memiliki seorang kakak yang jarak nya hanya berselisih dua tah-"

Irene yang geram langsung menarik pergelangan Junkyu dan langsung menamparnya dengan sangat keras. "Kamu itu cuma anak buangan! Kamu di pungut di keluarga ini karena suami saya kasihan terhadap sama kamu!" Irene menampar lagi pipi sebelah milik Junkyu.

Karina yang melihat adegan itu hanya berdiam diri saja. Bagi nya melihat Junkyu ataupun Seira di pukuli oleh ibu nya itu merupakan tontonan nya, tontonan paling mengesankan.

Seira keluar dari ruang meeting dengan senyum yang merekah pada wajah nya. "Gimana kalau kita makan malam dulu? Kamu lagi gak ada kerjaan kan?" Tawar Hyunsuk.

The Way I Love You |KIM JUNKYU|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang