bestfriend

2 1 0
                                    

Seira masih terjaga, ia melirik jam tertempel di dinging. "Masih jam sebelas malam ternyata."

Seira merabakan tangan nya di sebelah, mencari dimana letak adik nya itu. Mata nya membulat sempurna saat tak menemui adik lelaki nya di sebelah. "Junkyu!" Panggil nya.

Mata nya menjelajah setiap sudut ruangan berwarna biru laut itu dengan seksama. Tidak ada, Junkyu tidak ada di kamar nya.

Seira memutuskan untuk bangun, perut nya lapar. Tetapi sebelum itu, dirinya harus mencari Junkyu terlebih dahulu. Seira melihat pintu balkon rumah yang entah sejak kapan menjadi terbuka. Gadis itu memutuskan untuk memeriksa balkon rumah, kali-kali jika Junkyu memang berada disana.

Seira berdiri mematung saat melihat langit malam yang dihiasi oleh banyak nya bintang pada balkon rumah nya. "Kakak!" Suara seorang lelaki membuat gadis itu menghentikan lamunan nya.

Seira mengalihkan pandangan nya ke arah suara tersebut, yang dimana asal nya dari atas sana. "Junkyu, kamu ngapain disana?!" Ucap nya dengan panik.

Sedangkan lelaki itu hanya terkekeh. "Disini bintang nya lebih kelihatan loh kak, dan lagi tidak akan ada yang tahu kalau kita lagi di atas sini!" Junkyu menyalurkan tangan nya agar kakak perempuan nya itu juga ikut berada di atas.

Manik mata Seira berbinar-binar ketika melihat perhiasan langit itu yang hanya muncul pada saat malam hari. Junkyu merangkul kakak perempuan nya itu agar lebih dekat dengan dirinya.

"The moon is beautiful isn't it" Ucap Junkyu sembari memandang wajah kakak nya.

Seira tersenyum lebar mendengar itu lalu menjatuhkan kepala nya pada bahu Junkyu. "Gak ada yang lebih indah selain mata mu, Junkyu." Melihat perlakuan Seira kepada nya, entah mengapa membuat Junkyu merasa gemas. Dirinya juga ikut menjatuhkan kepala nya di atas kepala kakak nya.

"Junkyu... Apa ada perempuan yang berhasil menarik perhatian mu di sekolah?" Tanya nya yang membuat si adik mendengus tak suka.

Junkyu hanya menggelengkan kepala nya cepat. "Najis, kasihan jomblo. Kamu sih jutek kalau ada yang deketin, pada pergi kan." Ledek Seira dengan kekehan kecil.

Sedangkan Junkyu yang mendengar itu pun membuang muka nya dan melipatkan tangan nya sembari mengembungkan kedua pipi nya. Seira yang melihat itu semakin memperkeras kekehan nya.

Tanpa Seira sadari, semburat merah telah tercipta di kedua pipi anak lelaki itu.


***

Seira menghela napas dan membetulkan posisi duduk nya agar nyaman saat belajar nanti. Kepala nya ia letakan pada meja dengan malas sambil melihat Winter yang tengah sibuk dengan ponsel nya.

"Ada masalah apa lagi lo?" Tanya Winter yang memilih untuk menaruh ponsel nya.

"Gue gak kuat, gue capek. Sampai kapan gue bertahan! Gue gak tahun lagi harus ap-"

"Lo gak boleh gitu, Ra! Kalau lo nyerah sekarang, gimana sama Junkyu?! Lo berjuang sampai tiba di titik ini karena Junkyu kan?! Tuhan pasti akan kasih lo hadiah karena lo udah mau bertahan!" Kesal Winter.

"Lo tahu? Kemarin bokap gue nampar gue..." Seira tertawa hambar.

"Sakit.... Sakit banget. Tapi gue yakin ini akan sembuh, tapi tidak untuk hati gue." Lanjutnya.

Seira menatap sendu kearah sahabat nya. "Gue capek Le, gue lelah, pengen teriak sekeras-keras nya. Tapi takut dikira kesurupan."

The Way I Love You |KIM JUNKYU|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang