Resister

3 1 0
                                    


Saat ini kelas Seira sedang tidak ada yang mengajar. Para murid berlarian kesana kemari. Ada yang tidur, ada yang pergi ke kantin, bahkan ada yang sampai main di kelas sebelah.

Seira berjalan dengan langkah santai menuju kantin, diikuti oleh Winter. "Jadi lo kemarin diantar pulang sama Yoshinori?!" Ucap nya yang mendapat jawaban anggukan.

"Tapi kayak nya adik gue gak suka gitu sama sih Yo-"

"Awas!!!" Sebuah bola basket dengan kecepatan diatas rata-rata terlempar kearah dua insan yang tengah berjalan dengan berbincang-bincang itu.

Seira yang melihat jika bola basket itu menerjang kearah sahabat nya menarik lengan Winter dengan cepat. "Winter, awas!"

Dukk!

Bola basket itu mengenai kepala Seira dengan sangat keras yang membuat darah segar mengalir dari pelipis nya. "Kim Seira!" Winter membulatkan mata nya ketika mengetahui Seira yang mengorbankan dirinya sendiri demi bisa melindungi nya.

"Winter, ada apa?!" Yoshi berlari menghampiri Winter yang saat ini tengah menangis. "Yoshi, tolong. Tolong bawa Seira ke UKS!" Pinta Winter.

Yoshi mengangguk lalu menggendong Seira ala bridal style. Yoshi merebahkan Seira pada kasur UKS itu. "Dia kenapa Winter?" Tanya nya.

Winter duduk sambil tertunduk menyesal. "Dia ngelindungi gue dari bola basket, ini salah gue!" Yoshi mendatangi Winter lalu menepuk bahu gadis itu. "Ini bukan salah kamu." Ucap nya dengan tersenyum.

UKS itu sangat sepi, hanya ada mereka bertiga. Beruntung nya Winter tadi Yoshi tak sengaja lewat. Segerombolan anak lelaki yang bermain bola itu dengan kurang ajar nya langsung melarikan diri.

"Aku tidak tahu kondisi Seira saat ini, namun seperti nya dia harus pulang agar lebih menjamin kondisi nya." Saran Yoshi. Winter bangkit dari duduk nya lalu mengambil benda persegi panjang yang berada pada saku baju Seira.

"Lo telpon adik nya. Gue mau bersihin darah nya!" Titah nya yang memberikan ponsel berwarna hitam itu pada Yoshi.

Yoshi menatap ponsel itu dengan tatapan terkejut. Wallpaper lockscreen ponsel Seira adalah foto Junkyu dengan Seira. "Ponsel nya terkunci, kamu tahu password nya?" Winter menggeleng cepat, selama dirinya bersahabat dengan Seira, Seira tidak pernah memberitahu password ponsel nya.

Winter yang telah selesai membersihkan darah Seira itu pun menghampiri Yoshi. "Coba panggilan darurat." Saran nya. Yoshi menekan tombol panggilan darurat. Namun wajah nya berubah seketika saat melihat nomer Junkyu yang berada pada panggilan darurat itu.

Yoshi berusaha untuk tidak mempedulikan apa yang saat ini ia lihat. Tapi tidak bisa. Logika dan hati nya bertolak belakang. Logika nya mengatakan bahwa ia tidak perlu memikirkan apa yang barusan ia lihat. Tetapi hati nya berbeda, entah kenapa perasaan Yoshi saat ini di penuhi oleh rasa penasaran.

Yoshi beralih menatap Winter yang saat ini juga menatap dirinya. "Kenapa harus Kim Junkyu? Kenapa bukan orangtua nya?" Tanya nya penuh curiga.

"Apa sebegitu sayang nya Seiran dengan adik nya?" Winter menunduk lesu. "Seira hidup untuk Junkyu."

Junkyu merogoh saku celana nya saat merasa jika ponsel nya berdering. Senyum tulus terukir begitu saja pada bibir nya.
"Kenapa kak?" Tanya nya yang meletakan ponsel nya pada telinga.

"Ini gue Winter. Lo harus jemput kakak lo sekarang di sekolah. Seira... dia... dia pingsan!"

Junkyu langsung mematikan panggilan telpon nya lalu berlari keluar kelas. Untung saja saat ini kelas nya tidak ada pelajaran jadi dirinya bisa keluar kapan saja. 

The Way I Love You |KIM JUNKYU|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang