3 <Mangsa Pertama> [18+]

961 92 43
                                    

Normal POV

Kamu menatap pria di depan mu dengan penampilan se-menyedihkan mungkin yang bisa kamu buat. Menunggu selama beberapa saat sebelum akhirnya pria itu menangkap umpanmu.

"Nak? Ada apa?"

Pria itu menunduk dan mengusap rambut mu dengan lembut, tatapan nya membawa kesan khawatir dan perhatian. Tampak nya dia meneliti penampilan mu saat ini, kamu mau tidak mau harus berusaha menahan seringai mu saat melihat nya.

Penampilan mu cukup berantakan setelah kejadian sebelum nya, bahkan beberapa bercak darah masih memenuhi tubuhmu, oh jangan lupakan rantai besi yang mengikat kakimu.

Pria itu tampaknya semakin cemas, pada akhirnya kamu kembali memasang raut takut mu dan berbicara dengan nya.

"Hiks... S-seseorang mengejarku... Tolong... Sembunyikan aku... Hiks... "

Kamu menunduk sedih dan menangis, pria itu baru saja akan masuk kedalam perangkap mu sebelum tiba-tiba saja wanita tua yang menjaga Stan toko sayuran itu tiba-tiba berbicara.

"Tuan anda tampaknya baru disini bukan? Ini sekedar nasihat untuk mu. Jangan terlibat dengan gadis ini, anda tidak akan ingin berhadapan dengan orang yang ada dibalik gadis itu. "

Tatapan tajam mu tanpa sadar mengarah pada wanita yang mengganggu rencana mu itu, membuat wanita tersebut seketika merinding. Kamu mengembungkan pipimu kesal dan memikirkan kata-kata wanita itu, apa yang wanita itu maksud adalah pria besar yang sudah berubah menjadi tumpukan daging sebelum nya?

Saat itu tubuhmu tiba-tiba saja terangkat, kamu melemparkan tatapan bingung pada pria yang menggendong mu dengan satu-satunya tangan yang ia miliki itu. Sebagai gantinya pria itu hanya tersenyum dan berujar santai.

"Tidak masalah, siapapun orang yang membuat gadis manis seperti ini menangis bukanlah seseorang yang perlu di takuti sama sekali. " Wajahmu seketika memerah setelah mendengar ucapan pria itu, sementara di sisi lain tubuh mu terasa semakin panas.

Pada akhirnya pria itu dengan masih menggendong mu, berjalan menjauh dari Stan toko, melewati pasar yang ramai dan muali bertanya beberapa hal padamu. Tapi bagaimana kau bisa fokus pada apa yang dikatakan pria itu ketika pemandangan indah dan menggoda di depan mu ada?

Tanganmu akhirnya terulur, menyentuh tubuh bagian depan milik sosok dengan surai merah yang saat ini menggendong mu. Kamu menyentuh bagian yang tidak tertutupi pakaian itu dengan lembut, dari leher ke baju lalu turun ke dada nya.

Saat kamu yang penasaran menggerakkan tanganmu pada tonjolan kecil disana, gerakan mu tiba-tiba terhenti saat pria itu sedikit menurunkan tangannya untuk menjauhkan dirimu dari nya. Kamu yang melihat ini mengerutkan keningmu dengan raut tidak senang, namun saat mendongak untuk memprotes pria itu kamu malah bertemu dengan wajah frustasi yang tampak bernafsu milik pria itu.

"Nak, hentikan gerakan berbahaya itu... " Pria itu berujar pelan dengan suara seraknya. Lagi-lagi kamu harus berusaha menahan seringaimu saat kamu berpura-pura lemah dan menjatuhkan kepalamu pada dada bidang pria itu.

"Tuan... Orang yang mengejarku sebelum nya memberikan obat yang aneh padaku... Tubuhku rasanya sangat panas... "

Kamu menggosok wajahmu pada dada pria itu, menikmati sensai dari sesuatu yang keras namun juga empuk itu pada kulit mu.

"Uh... Aku akan membawamu ke dokter... "

Kaget dengan pernyataan pria itu, kamu segera mengangkat kepalamu dan menatap pria itu dengan memelas.

"Tidak... Aku takut... Jangan berikan aku pada siapapun... Tuan... Tidak bisakah kamu membantuku?"

Pria itu menggertakan giginya sebelum akhirnya berjalan kearah sebuah bangunan dengan tulisan 'Hotel' di depannya.

Queen Of Harem (One Piece X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang