Matahari senja di angkasa perlahan turun dan bersembunyi, membiarkan kegelapan malam mengambil alih.
Sosok wanita berjalan melewati kota mati yang suram tanpa ada kehidupan dalam diam.
Senyum lemah terlukis diwajah cantiknya, membuat ia tampak sangat rapuh dan menyedihkan saat mengenakan gaun putih polos yang lusuh dan kotor.
"Kenapa ini terjadi padaku?"
Ia mendongak dan menatap bulan yang menggantung dilangit seolah menunggu jawaban dari pertanyaannya. Namun bulan itu tidak bisa menjawab pertanyaannya.
Sang wanita sangat sadar akan hal itu, dia tau tidak ada siapapun di sekitar yang bisa menjawab pertanyaannya itu.
"Haa... Apa yang sebenarnya aku pikiran? Aku tahu jadi jomblo sampai di detik terakhir kematian itu seharusnya tidak seburuk yang terlihat." Wanita itu menghela nafas panjang, yah kenyataannya dia benar-benar menganggap status jomblonya itu cukup buruk.
Dia juga tidak mengenal tempat ini. Apakah ini surga? Neraka? Atau lainnya? Kenapa dia berada disini? Entahlah dia benar-benar tidak tahu.
Ia sudah berada di sini sejak matahari menghilang dan digantikan oleh bulan yang bersinar terang dilangit saat ini.
Y/n tidak tahu bagaimana dia bisa berada di tempat ini, satu-satunya yang ia ingat hanyalah kebenaran kalau dia sudah mati sebelum nya.
"Apa jomblo adalah dosa besar? Jika iya apa itu alasan kenapa aku berada di tempat antah berantah ini? Haa... Menyedihkan... "
Y/n menghela nafas yang kesekian kalinya, ia akhirnya memutuskan untuk berhenti berjalan berputar mengelilingi kota mati yang sunyi ini.
Berapa kalipun dia berkeliling, tetap saja ia tidak dapat menemukan seorang atau bahkan seekor semut pun disana. Benar-benar kota mati tanpa kehidupan.
"Apa kau tersesat nak?"
Suara serak tiba-tiba datang dari belakangnya, Y/n segera mengangkat kepalanya yang tertunduk dan menoleh pada asal datang nya suara itu.
Untuk sesaat Y/n tercengang dengan apa yang ia lihat, didepannya kini terdapat sesosok entah itu seorang pria atau wanita, tengah melayang dengan cahaya putih bersinar terang disekelilingnya. Membuat wajah dan penampilan aslinya tidak bisa dilihat dengan jelas.
"S-siapa kau? A-apa kau hantu?" Y/n sedikit gemetar saat dia bertanya. Sosok di depan nya tertawa pelan ketika mendengar pertanyaan itu, ia terbang merendah dan berdiri tepat didepan Y/n.
"Aku? Aku adalah dewa. Apa kau tersesat gadis manis?" Suaranya terdengar jernih dan merdu, sosoknya juga perlahan terlihat, sosok pria cantik dengan rambut hitam panjang yang berkilau.
Untuk sesaat Y/n terdiam membisu, wajah rupawan yang cantik dan juga tampan itu berada hanya beberapa inci darinya, bahkan mungkin dia hampir lupa untuk bernafas, untung lah dia sudah mati jadi dia tidak perlu khawatir tentang kematian berikutnya.
"Prfff hahahah, ekspresi mu sama persis seperti nya, itu sangat lucu.... " Dewa cantik itu mengusap rambut Y/n pelan.
"??? Siapa??" Y/n memiringkan kepalanya bingung, sebenarnya ia hampir tidak menangkap kata-kata sosok cantik ini karena terlalu terbuai dalam usapan lembutnya. Tapi bukannya menjawab pertanyaannya, dewa itu malah melontarkan pertanyaan lain padanya.
"Apa kau bahagia di kehidupan ini gadis manis?"
.
.
.
.Y/n POV
"Apa kau bahagia di kehidupan ini gadis manis?"
Kau mengangkat kepalamu dan menatap sosok cantik itu dalam diam, seketika semua ingatan tentang kenangan hidup mu berputar seperti sebuah film didalam kepalamu.
Banyak hal yang telah terjadi selama ini, entah itu hal membahagiakan yang menghangatkan hati, maupun hal menyakitkan yang melukai hatimu.
Yang pasti kau telah berjalan melintasi banyak jalan sebelum akhirnya sampai di tempat ini, yah akhir dari semuanya yaitu kematian.
"Aku... (Kalian bisa isi sendiri sesuai yang kalian rasakan. Saya juga tidak keberatan jika kalian menjawab dengan sebuah komentar)"
"Begitu? Pasti berat... Terima kasih karena telah menjalani kehidupan yang melelahkan ini... "
Senyuman dewa itu terkembang, ia mengusap rambut mu dan secara tiba-tiba menciun keningmu, namun sebelum kau dapat menanyakan sesuatu, sebuah sinar terang yang menyilaukan memenuhi pengelihatan mu.
Ketika cahaya silau itu memudar, kau akhirnya mendapatkan kembali kemampuan mu untuk melihat, hal pertama yang muncul dipengelihatanmu adalah senyum lembut dari wajah rupawan didepan mu.
"Selamat datang kembali... Putriku... "
Rahangmu terbuka lebar, kau memiringkan kepalamu seraya menunjuk dirimu sendiri dan bertanya. "Aku? Apa maksud mu?"
"Etto... Kau tidak perlu tahu, sebagai permintaan maaf karena mengirimmu ke dunia manusia, bagaimana jika aku memberimu kesempatan untuk memenuhi satu keinginan mu?"
Kau mengedipkan matamu dengan ekspresi bingung, tapi tiba-tiba sesuatu melintas dipikiranmu dan kau segera mengucapkan nya dengan lantang.
"Aku ingin menaklukkan semua pria tampan yang aku lihat di salah satu Anime favorite ku!! One Piece!!!"
Seolah tidak merasa aneh dengan permintaan mu, sosok didepanmu hanya tersenyum dan kemudian mengulurkan tangannya padamu.
Melihat bahwa dia seperti menunggu mu untuk menggapai uluran tangannya, kau pun menyambut uluran tangan itu dengan riang.
"Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk mu, semoga kau bersenang-senang disana... "
Tepat setelah dia mengatakan itu, pandangan mu mengabur, diikuti oleh perasaan hangat yang membungkus seluruh tubuhmu, menenggelamkan mu dalam tidur yang sangat dalam.
.
.
.
.
.
.
.Bersambung
Hola~ Perkenalkan Sunny disini~ Saya melihat banyak yang mengeluh tentang kapan cerita ini akan dilanjutkan 🤭
Maaf sebelumnya tapi sejujurnya saya benar-benar sibuk untuk persiapan kehidupan yang memuakkan ini.
Saya harap kalian mengerti 🤭 dan mungkin cerita ini akan mulai dilanjutkan tapi dengan sangat menyesal saya beritahukan bahwa ini akan Slow Update.
Terimakasih untuk kalian yang sudah sabar menunggu 🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Harem (One Piece X Reader)
FanfictionAku ingin semua laki-laki tampan tunduk dibawah kakiku. - (Y/n) After that: My queen... Please sleep with me...-(all male) Y/n menyadari jika dia telah jatuh didalam lubang yang ia gali sendiri dan menderita akibat keserakahannya. ...... -(Y/n)