4 < Wujud yang sebenarnya >

515 69 12
                                    

Kamu menatap sosok yang tertidur sambil memeluk erat dirimu dalam diam. Sebelum akhirnya kamu menghela nafas dan mengusap pelan surai merah pria itu dan bangun dari tempat tidur.

Dari yang bisa kamu pastikan, seharusnya saat ini tubuh mu menderita sakit dan kelelahan karena adegan panas sebelum nya, namun anehnya tubuhmu justru terasa lebih segar dan lebih bertenaga.

Master bisa merasakan kekuatan master perlahan meningkat? Apa master ingin kembali ke wujud master sebenarnya?

"Wujudku... Sebenarnya?" Kamu bergumam pelan. Cukup bingung dengan kata-kata itu tapi juga penasaran dan tertarik.

Sebenarnya sejak berada di dunia ini, kamu merasakan jika perilaku, tingkah, sifat, dan bahkan perasaan yang tidak pernah kau miliki tiba-tiba muncul, seolah-olah memberitahu mu bahwa inilah dirimu yang sebenarnya.

Dengan langkah ringan kamu berjalan menuju meja rias yang memiliki cermin di kamar itu dan berujar pelan dengan senyum cerah.

"Lakukan... " Kamu menutup matamu.

Baik Master~

Memproses perubahan...

Menyusun bentuk...

Menata penampilan...
.
.
.
.
.

Kamu membuka matamu dan menatap sosok di depan cermin dengan takjub. Sosok di depan cermin seolah memiliki dua sisi berbeda sebagai penampilan nya.

Kamu memiliki rambut berwarna hitam dengan mata biru yang indah di sisi kanan, diikuti dengan tanduk keci di sisi atas kepalamu.

Sedangkan di sisi kiri, kamu memiliki surai putih yang berkilau, mengingatkan mu pada sosok tampan yang pernah kau temui sebelum nya, dipadukan dengan mata merah menyala yang entah kenapa membawa hawa jahat. Namun seolah menyeimbangi mata merah mu, setengah Aureola(*cicin cahaya) melayang di kepalamu.

Bagaimanapun melihat nya, kamu hanya bisa mengatakan satu hal yang pasti untuk menggambarkan penampilan mu.

Mematikan...

Tapi selebihnya dari itu, penampilan mu sendiri hampir mirip dengan dirimu di dunia sebelum nya.

Jika dibandingkan dengan penampilan lusuh seorang gadis berusia 17 tahun yang kamu memiliki saat tiba di dunia ini, penampilan mu saat ini terkesan lebih dewasa... Dan tentu saja menggoda.

"Hmm cukup menarik... Tapi... Kenapa penampilan ku bisa seperti ini?"

Kamu bertanya pada udara kosong di sekitar mu, sosok di pikiran mu menanggapi pertanyaan mu dan menjawab dengan semangat.

Master adalah hasil penyatuan hasrat dari Malaikat Kematian dan Iblis Kecantikan Succubus yang paling mengerikan. Tentu saja pesona anda sangat luar biasa!

Kamu terdiam. Sejujurnya tidak memahami sama sekali maksud kata-kata sosok misterius itu, pada akhirnya kamu hanya menekan-nekan tanduk mu dengan ringan dan berujar pelan.

"Hei penampilan ini terlalu mencolok... Bagaimana aku bisa menggoda seorang pria tampan dengan ini? Yah setidaknya penampilan menyedihkan sebelum nya justru lebih berguna untuk menarik perhatian seseorang. "

Kamu melirik dari sudut matamu, tempat dimana seorang pria dengan surai merah tertidur nyenyak. Wajahmu seketika memerah ketika mengingat kejadian sebelumnya, itu benar-benar luar biasa!

Master bisa mengubah penampilan master... Entah itu penampilan malaikat atau iblis master...

Pernyataan yang entah bagaimana terdengar sedikit sedih itu menyadarkan mu dari lamunanmu tentang adegan panas sebelumnya. Kamu akhirnya memasang pose berpikir dan memperhatikan penampilan mu di depan cermin dengan hati-hati.

"Rambut putih tampak nya akan membuat ku tetap terlalu mencolok... " Kamu berkomentar, seolah merespon perkataan mu. Warna putih dan mata merah di kiri mu menghilang, begitu juga tanduk dan Aureola milikmu. Menyisakan penampilan seorang wanita berusia 20 tahun dengan surai hitam dan mata biru yang tampak lembut.

"Awwww ini bagus! Aku terlihat sangat luar biasa! Hehehe~"

Dengan riang kamu berlari kecil di dalam ruangan itu sebelum akhirnya melompat ke atas tempat tidur dan memeluk sosok pria yang terbungkus selimut.

"Hehe tujuan ku masih jauh! Aku pasti akan bisa menaklukkan semua pria yang kuinginkan jika begini! Hehehehehee~"

Tepat ketika kamu ingin memejamkan mata dan beristirahat di samping pria yang baru saja kamu miliki itu, sesuatu tampak nya menarik kerah belakang mu. Kamu menoleh dan bertemu dengan pria yang sama dengan yang pertama kali kamu temui di dunia ini, pria yang sedari awal berbicara dengan mu lewat pikiran mu.

"Nona kita harus pergi... "

Pria dengan pakaian ala pelayan itu menatap mu dengan lembut, namun entah bagaimana, rasa takut mu di awal pada pria itu menghilang. Kamu dengan berani melototi pria itu dan berujar kesal.

"Tidak! Aku masih mau bermain dengan pria ini!!! Shanks-ku!!!!"

Pria itu tampak pasrah dan mau tidak mau melakukan sesuatu yang tidak kamu duga sebelumnya. Ya, pria itu mencium mu. Masalahnya, saat dia mencium bibirmu, tenaga di tubuh mu terasa melemah. Setelah ciuman panas yang singkat itu terlepas, pria itu menjilat bibir mu sebelum akhirnya tersenyum.

"Nona menghisap terlalu banyak kekuatan pria ini, jika nona melakukan nya lagi, pria ini mungkin akan mati... "

Mendengar kebenaran itu tampaknya menyadarkanmu, kamu menatap pria dengan pakaian butler itu dengan sayu.

"Tapi... Aku masih ingin bermain... "

Suara tawa rendah terdengar, tiba-tiba kamu merasa tubuhmu terangkat. Pria itu mendudukkan di depan cermin dan mulai memakaikan pakai dan menyiapkan dirimu dengan cara yang sangat terampil seolah dia sudah terbiasa melakukan itu berkali-kali sebelum nya. Setelah selesai mendandani mu, kamu menatap pantulan sosok mu yang menggemaskan di depan cermin dengan takjub.

"Wah! Kau sungguh luar biasa... "

Sosok dibelakang mu tersenyum dan mengacak-acak surai hitam mu lalu berkata dengan lembut.

"Apa ada seseorang yang ingin nona ingin temui? Atau taklukkan?"

Kamu memasang pose berpikir, sebelum akhirnya berucap pelan.

"Tidak tahu... Terlalu banyak dipikiranku... Tapi aku selalu penasaran, siapa kamu?"

Pertanyaan mu itu tampak nya mengenai tepat di sudut tertentu di hati nya, pria itu menutup matanya dan mencium kening mu pelan.

"Anda bisa memanggil saya Noah... Saya adalah sistem yang akan selalu membantu Anda... "

Kamu mengangkat alis mu dengan bingung, sejujurnya kamu merasa Noah ini tampaknya seperti sebuah sistem game yang ada di dunia mu, namun entah bagaimana dia terlihat lebih dari sekedar sistem biasa. Tapi ya sudahlah, kamu tidak peduli, yang terpenting sekarang memikirkan bagaimana kamu akan menjalankan kehidupan baru di dunia ini dan mulai menarik para pria tampan di bawahmu.

Seringai mu terkembang saat memikirkan itu, bahkan karena terlalu fokus dengan khayalan liar mu, kamu tidak menyadari senyum sendu dari sosok Noah di belakang mu saat itu.

"Aku ingin melihat dunia ini lebih jauh! Apa kita akan berlayar menggunakan kapal?" Kamu bertanya dengan semangat. Tidak tahan dengan tingkah nya, Noah mencubit pelan pipimu dan berujar.

"Kita ini Iblis... Kita tidak perlu kapal, karena kita bisa terbang... "

.
.
.
.
.

Bersambung~

Karena chapter ini sederhana, tidak perlu target vote untuk chapter sebelum nya~

Jika kalian menyukai cerita inj, tolong tinggalkan apresiasi nya.

Btw chapter selanjutnya akan ku update besok!

Queen Of Harem (One Piece X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang