Hai semuaa, yaampun gak nyangka aku bisa nulis cerita lagi :'(
Semoga kalian bisa cinta ya sama cerita ini
ini kisah nyata ya ada tambah tambahannya dikit sih
Happy reading!! :D
Sebuah sanggar tari yang beberapa waktu lalu ramai dengan penonton kini menjadi sepi karna pentas tahunan sudah selesai, yang tersisa hanya sampah sampah yang berserakan memenuhi aula. Gadis dengan kaos putih dan celana jins warna biru langit, menguncir rambutnya tinggi sambil memandang begitu berantakannya tempat itu.
"Tebak deh kira kira kita bakalan pulang jam berapa?" tanya wanita itu
Wanita yang sedang berdiri tidak jauh dengan memegang sapu, mengakat kepalanya, menghembuskan nafas berat, "Gue capek, pengen pulang"
"Beli kopi dulu deh biar melek ni mata, lo mau titip?"
"Mau coklat panas satu" Setelah mendenger jawaban dari temannya gadis itu pergi menuju pintu utama aula. Ketika sampai diluar mata gadis itu bertatapan dengan seorang lelaki yang selama ini ada dihatinya.
"Mau kemana Ra?" tanya laki laki itu sambil memasukan ponselnya kesaku, sepertinya dia habis menerima telpon
"Ini mas mau kedepan, beli kopi biar kuat sampai pagi gitu" jawab gadis itu
Kinara Dwipha Amanora. Gadis keturan jawa-sunda yang diam diam menaruh hati pada pembina sanggar tari tersebut, mereka sudah lama kenal, sangat lama. Jabatan Kinara sebagai ketua membuatnya sering bertemu dengan pembinanya. Makin sering mereka berinteraksi makin terjebak juga cinta Kirana pada laki-laki itu.
Kinara berlalu tanpa menunggu jawaban, memeluk tubuhnya sambil terus berjalan menuju gerbang, memang udara malam ini lebih dingin dari biasanya, apa mungkin memang sudah memasuki akhir bulan, sampai kinara menyadari bahwa dibelakangnya ada langkah yang mengikuti.
"Lho mas mau kemana?" Tanya kinara, dia kira laki laki itu sudah kembali masuk keaula.
"Ayo aku anter udah malem ini, nanti kamu digondol setan" Jawab laki-laki itu, sambil meraih pergelangan tangan kinara karna mereka akan menyebrang jalan.
David Adijaya. Pemuda yang bekerja disalah satu perusahan sebagai Asisten Manajer, sekaligus pembina sanggar tari yang sudah dia pimpin hampir lima tahun ini. Sempat terfikir untuk melepaskan sanggar tari tersebut dan fokus ke karirnya yang lagi naik daun tapi, melihat anak buahnya yang selalu bersemangat untuk mengembangkan sanggar ini David jadi mengurungkan niatnya itu.
***
"Kinaraa bangun, Ini udah siang nanti kamu telat kekantor" Suara cempreng itu selalu mengganggu tidur nyanyak kinara, tapi tanpa adanya pemilik suara itu hidup kinara tidak bisa berjalan.
"Iya ibuu, ini udah bangun" jawab kinara, tubuhnya terasa sangat capek semalam dia baru sampai rumah jam satu malam dan sekarang harus kembali bangun untuk bekerja, rasanya dia ingin menikah saja biar dinafkahin.
Setelah duduk dan mengumpulkan nyamanya yang berceceran entah kemana, dia berjalan menuju gantungan handuk dan memasuki kamar mandi, mungkin dia akan mandi air hangat hari ini.
Pintu kamar mandi terbuka menandakan gadis itu sudah selesai dengan ritual mandinya, berjalan dengan handuk yang membungkus badannya menuju lemari pakaian. Kemeja biru dipadukan dengan celana bahan warna putih menjadi pilihan Kinara hari ini.
"Ibuuu, ayah sama abang mana?" setelah selesai dengan urusan percantikan diri, Kinara turun kebawah dan hanya menemukan ibunya didepan wastafel tengah mencuci apel.
"Ayah udah berangkat, abangmu masih molor dikamar" Jawab sang ibu, sambil menyerahkan apel yang sudah dicuci itu keanak bungsunya.
"Enak banget jam segini masih molor tapi duit udah ngalir" Kinara lahir dikeluarga yang cukup sederhana, ayahnya seorang tangan kanan bos disalah satu pabrik percetakan, ibunya menjadi ibu rumah tangga semenjak kinara lahir, sedangkan kakaknya sekarang sedang menjalani bisnis porperti bersama temannya.
"Kamu juga banyak uangnya, udah sana berangkat nanti kesanggar lagi?" Tanya sang ibu
"Iyaa, tapi mungkin sebentar sebelum jam 9 aku udah pulang, yaudah aku berangkat dulu" Setelah menyalimi tangan ibunya kinara memakai helm dan mulai mengendarakan motornya menuju tempat dia mencari pundi2 rupiah.
***
Gedung tingkat dua yang memiliki kurang lebih 100 karyawan menjadi tujuan kinara setiap pagi selain weekand. Setelah memarkirkan motornya bersama puluhan motor karyawan lain dia bergegas menuju lobi untuk absen.
"Pagii mba Retta, cantik banget sih hari ini" Sapa Kinara pada resepsionis cantik itu
"Pagi juga Kinara ceria banget sih hari ini, ngepetnya dapat banyak ya" Jawab wanita itu sambil berdiri dari meja dengan membawa gelas
"Lumayan mba buat makan sehari ini sih masih sisa" Setalah menjawab perkataan ngawur Retta, Kinara berjalan ke arah ruangnya membuka pintu yang bertuliskan Departemen Penjualan.
Didalam ruangan ternyata sudah lumayan banyak yang hadir mingkin kinara memang kesiangan hari ini.
"Pagi semuaanya, kinara datang" Seru Kinara seraya berjalan kearah meja kerjanya
"Pagi bocil tumben tumben nih dateng siang" Sapa Mas anton yang kubikelnya berada tepat di sebelah kinara.
"Raa, nanti kayaknya ada anak baru yang gantiin rahmad deh, tadi gue sempet ketemu dilobi" Kata mba vera yang berdiri didepan dispenser
"OHH iya woy ganteng parah kayak lee min ho tapi versi muda dikit" serobot mba niken, bumil satu ini memang penggemar drakor garis keras
"Gatau mba aku, tadi kayaknya gak ada deh kalau ada mungkin aku belum masuk ruangan, masih mandangin sambil bengong" Jawab kinara asal
"Seganteng apasih paling juga gantengan gue" Siapa lagi kalau tidak mas Anton, satu satunya pria yang ada didivisi penjualan setelah mas rahmad keluar beberapa minggu lalu.
"Yeee, lo mah sama bokong pancinya bu yayuk masih kempling bokok pancinya" Jawab mba Mira sambil melempar ciki ke mas Anton.
Ketika semua sedang menertawakan mas Anton, pintu ruangan terbuka menampilkan Bu Rini yang merupakan kepala bagian dan satu laki laki yang menggunakan kemeja coklat gelap dan celana kain warna hitam mengikuti Bu Rini masuk.
"Halo gusy ini ibu membawa pengganti rahmad, Namanya Novandi kalian harus bersikap baik sama dia karena dia ganteng, Kinara kamu ya yang ngajarin sekaligus ngawasin Vandi, Vandi ini Kinara kamu bisa minta tanya tanya dia ya, yang lain kenalan sendiri gausah manja" Setelah nyrocoy panjang lebar bu Rini keluar ruangan dan kembali keruangannya.
Setelah melihat pintu yang tertutup kembali, mata mereka bertemu
deg
"Nora?"
Nah lo siapa tu?
Kok punya panggilan istimewa sih
Kira-kira mas David tau ngga ya Kinara suka sama dia
~ To Be continue ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Direction of Love
Fiksi RemajaIni bukan cerita seorang sekretaris dan bos nya, ini juga bukan cerita seorang tentara dan dokter atau seorang siswi cupu dengan ketua geng. Ini adalah cerita gadis yang baru memasuki dunia kerja, dan kembali bertemu dengan teman masa kecilnya yang...