Bukan Aku☺️

2 0 0
                                    

"terus-terus gimana zah?"tanya selina yang begitu penasaran dengan cerita faizah.

"Abis tuh kata Galvin dia mau ngasih gelang itu ke orang yang dia suka"jawab Faizah di iringi senyuman yang tak lepas dari wajahnya

"Ahh cie izah bentar lagi ada yang taken nih"celetuk dwi yang ikut antusias mendengar cerita Faizah.

"Ingat ya Zah PJ nya gue minta"

"Gue juga zah"

"Iya iya nanti kalau udah resmi pacaran gue kasih PJ nya yah"

Mereka bertiga terkekah tertawa bersama. Faizah benar-benar merasa sangat beruntung memiliki teman sebaik Dwi dan Selina. Mereka bisa mengerti Faizah dengan baik, meskipun bukan keluarga dekat.

Drt Drt Drt

Tiba-tiba notifikasi pesan terdengar dari ponsel Faizah ia segera membuka ponselnya lalu tak beberapa lama
Setelah membaca pesan itu Faizah tersenyum sumringah.

"Kenapa Zah?"tanya Dwi yang melihat tingkah Faizah.

"Galvin ngajak gue ketemuan sekarang di rooptof" ucap Faizah seraya tersenyum- senyuman.

"Hah? Serius"

Faizah mengangguk mendengar pertanyaan Dwi.

"Jangan-jangan dia mau nembak lo di rooftop zah"teriak selina antusias.

"Bener dia mau nembak lu sekarang zah"timpal Dwi yang tak kalah antusias dari selina

"Ya udah kalau gitu gue mau ke rooftop dulu yah"

"Ia sana  cepetan zah, pangeran lu kasian kalau harus nunggu lama"

"Good luck zah"

"Iya, doa in yah"jawab Faizah seraya beranjak dari tempat duduknya.

.......

Faizah terdiam sejenak di depan sebuah pintu yang menunju ke arah rooftop. Pintu itu tidak bisa di buka karena mungkin terkunci dari luar.

Area rooftop sebenarnya di larang di masuki oleh siswa-siswi, tempatnya  yang sepi dan berada jauh dari pengawasan guru-guru di takutkan di gunakan untuk kegiatan maksiat. Faizah juga agak bingung dari mana Galvin mendapatkan kunci untuk bisa mengakses area rooftop.

Faizah mengambil ponselnya yang ada di saku lalu mengetikan beberapa baris kata yang ia kirim pada galvin.


"Vin gue di depan, pintunya di kunci"

"Iya bentar zah"

Membaca pesan dari galvin membuat faizah tersenyum senang ia benar-benar tak sabar ingin segera bertemu dengan Galvin.

Tak beberapa lama pintu itu terbuka dan nampak lah Galvin yang muncul dari balik pintu lalu tersenyum pada Faizah.

Mereka berdua berjalan memasuki area rooftop, ini adalah kali pertama Faizah menginjakkan kaki di sini.

Ia benar-benar tercengang melihat keindahan yang terpangpang dengan nyata di depannya, buang-bunga yang tumbuh subur di taman sekolah begitu terlihat indah, belum lagi lapangan basket lapangan sepakbola juga dapat terlihat jelas.

"Bagus banget vin di sini tempatnya"ungkap Faizah seraya menatap fokus pemandangan di depannya.

"Itu juga alasan kenapa gue milih tempat ini" jawab Galvin seraya tersenyum pada Faizah.

Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang