"gue pulang duluan ya zah"pamit Dwi yang kini sudah siap melangkah ke luar kelas.
"Wi gue juga mau pulang" rengek Faizah yang kini terduduk lesu di kursinya.
"Udah lah zah beresin dulu hukuman lu sama Sagara, cuma sehari lagi kan"
"Gue males wi harus bersihin WC terus"
"Elu sih kemarin pake kabur, kalau kemarin lu gak kabur pasti sekarang udah kelar tuh hukuman"
"Ya kan gue ngikutin Galvin wi"
"Udah udah, pokoknya beresin dulu ya, dah Faizahhh" teriak dwi seraya berlari ke luar kelasnya.
Faizah dengan lesu juga ikut keluar dari kelasnya, tapi bukan untuk pulang melainkan untuk menyelesaikan hukuman.
"Kalau gue bersihin WC gue gak bisa ganggu Galvin sama Arina, mereka bisa makin Deket"
"Be aku seneng banget deh kita bisa berduaan kaya gini"ucap arina seraya menyenderkan bahunya di pundak Galvin.
"Iya sayang aku juga senang" jawab galvin seraya mengelus kepala arina lembut.
Arina mendongakkan kepalanya menatap ke arah Galvin, ia mengamati setiap inci wajah pacar nya itu.Tampan memang nyaris sempurna bagi Arina.
"kenapa natap aku terus?"
"Suka aja liat pacar aku yang ganteng ini"
Galvin merubah posisi duduknya sehingga menjadi berhadapan dengan Arina, tangan Galvin terulur mengelus pipi arina.
Lalu beberapa detik kemudian jemarinya mengelus bibir Ariana.
Galvin terus menatap bibir merah jambu itu tanpa ia sadari wajahnya sudah sangat dekat dengan wajah arina sampai akhirnya.....
"TIDAKKKKKK"
Faizah segera menyadarkan diri dari lamunannya"enggak, gak boleh mereka makin dekat mana rido gue"
Faizah seketika menghentikan langkahnya, bodo amat soal WC yang penting Galvin sama Arina gak boleh berduaan. Ia bergegas berbalik arah menuju parkiran.
Tapi baru saja beberapa langkah ia berjalan tiba-tiba seseorang menarik tas Faizah dari arah belakang.
"Mau kemana?"
"Ihh ngapain si narik-narik tas gue"ucap Faizah kesal seraya melepaskan tangan sagara dengan kasar dari tasnya.
"Lo tuh harus ngejalanin hukuman, bukannya kabur"
"Tos besok deh gue gosok tuh WC ampe bersih, untuk hari ini gue gak bisa"
"Lo lupa, Pak asep nyuruh lu bersihin WC selama seminggu full"
"Gue gak lupa, tapi kemarin gue ada urusan dan--"
"Dan apa? sekarang terus besok juga ada gitu?"tanya Sagara seakan lelah mendengar Faizah yang terus berkelit.
"Gue itu- gue-"
"Udah ayo, gue bakal ngawasin lu sampe beres"
Faizah menghembuskan napasnya berat, percuma ia memberi alasan lain pada Sagara, toh ia tidak akan percaya.
Beberapa menit kemudian Faizah dengan wajah kusutnya tengah mengepel lantai toilet sesekali tatapan nya mengarah pada Sagara yang kini tengah berdiri di depan pintu WC seraya memainkan handphone miliknya.
"Sialan kenapa itu ketos pake ngawasin gue segala, kalau kaya gini gue gak bisa kabur"
"Kapan beresnya kalau lu ngedumel terus"ucap Sagara seraya memasukkan handphone ke sakunya.
"Bawel lu bukannya bantuin gue"
"Itu hukuman lu, jadi bukan kewajiban gue buat ngerjain"
Faizah dengan kesal menyemprotkan botol pembersih lantai secara asal-asalan. Seharusnya sekarang ia bisa bersama dengan Galvin bukannya malah membersihkan WC.
"eh yang benar, itu berceceran ke mana-mana"
"Gak papa biar wangi, gak bau kaya lu"jawab Faizah seraya masih menyemprotkan botol itu.
Sagara dengan sedikit kesal berjalan ke arah Faizah ia hendak mengambil botol Pewangi itu. Tapi baru saja beberapa langkah....
BRUKKKKKK
.........
"Bu apa Faizah sudah di beri tahu kalau Tomi malam ini akan di jemput oleh ibu angkatnya?" Tanya bu ros yang tengah melipat pakaian bayi.
"Belum bu, untung saja bu Ros mengingatkan tadi saya hampir lupa"
"Sekarang saja bu pasti Faizah sudah pulang"
"Ya sudah saya mau ke kamar dulu, gak papa kalau bu ros kalau saya tinggal"
"Iya tidak papa, biar saja yang bereskan sisanya"
Bu Darmi pun mengangguk lalu ia berjalan menuju ke arah kamarnya
.........
Rasa pening tiba-tiba menyerang Faizah mungkin karena kepalanya tadi berbenturan dengan lantai.
Lantai yang licin membuat sagar terpleset, Faizah yang secara refleks menyanggah tubuh sagara juga ikut terjatuh karena tak kuat menahan tubuh Sagara.
Perlahan Faizah membuka mata, tubuhnya menegang ketika bibir milik nya bersentuhan tepat dengan bibir milik sagara.
Hening beberapa saat, mereka saling menatap tanpa jarak.
DRERDD DREDDD DREDDD
Dering handphone menyadarkan keduanya. Sagara segera bangkit berdiri lalu ia juga membantu Faizah untuk bangun.
"Maaf tadi, tadi gue gak sengaja"ucap sagara yang juga masih sedikit syok.
Sedangkan Faizah hanya terdiam mematung, apakah tadi ia dan Sagara sudah berciuman?.
Faizah menyentuh bibirnya "first kiss gue" ucap Faizah seraya menatap sagara tajam lalu bergegas pergi meninggalkan Sagara.
"Faizah lu mau ke mana, Faziah woyy" teriak Sagara seraya menyusul Faizah. Faizah sama sekali tidak menghiraukan Sagara ia terus berlari dengan wajah menahan air mata.
"Loh itu Sagara ngapain lari-lari"ucap rio seraya melihat ke arah keduanya.
"Gak tahu, mending kita samperin "jawab alden
"Ya udah ayo"
Sagara mengehentikan langkahnya frustasi, ia tak dapat mengejar Faizah yang sudah berlalu cukup jauh.
"Woy, kenapa lu"tanya Alden seraya menepuk bahu Sagara.
"Cieee lari-larian sama Faizah, udah kaya drama india aja"celetuk rio seraya menyenggol bahu Sagara" Tumpa se ae you moskuraee na--"
"Apa sih ngaco lo pada, Faizah tuh kabur pas ngebersihin WC, makanya gue ngejar dia"
"Oh gitu"ucap rio seakan-akan tidak percaya dengan jawaban Sagara.
"Udah-udah ayo pulang" ucap sagara seraya mulai melangkah pergi.
"Alden kejar aku dong" celetuk Rio yang kembali menggoda sagara.
"Idih nazis mending gue ngejar cewek dari pada ngejar jamet kaya lu"
"Wah parah luh ngatain gue jamet"
"Emang iya kan sag?"
"Bodo amat, pusing gue"
.........
Assalamualaikum, gayss jangan
lupa follow ig aku ya silnov_26
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me
Teen FictionFaizah Anugiya Pranata. Murid perempuan dengan sejuta maslah di hidupnya, sangat kuat dan ceria. Di SMA Puspa Bangsa, faizah adalah murid yang selalu mendapat hukuman dari BK karena kesiangan lah bolos lah dan tidak mematuhi peraturan lainnya. Meski...