02.

282 45 24
                                    

Warning typo.



"Chan"

"Hmm"

Baekhyun menujuk dimana namja manis yang memakai kacamata tebal sambil membawa makanan pesanannya menuju salah satu meja disana. Saat berjalan salah satu siswa membentangkan kakinya agar membuat namja berkacamata tebal itu terjatuh.

Bruk

Semua tertawa saat melihat Sehun meringis sambil menatap makanan yang dia pesan jatuh berserakan tak bisa dimakan. Sehun memegang tangannya yang sedikit tergores, Sehun meringis dan hendak berdiri tapi susu putih mendarat dikepala namja manis itu. Sehun memejamkan matanya dengan rasa malu, Sehun menangis sambil menundukkan kepalanya. Sehun merasa sangat hina disaat seperti ini. Kenapa dia tidak bisa melawan orang-orang ini? Kenapa dia tidak bisa membela dirinya?! Sehun marah pada dirinya sendiri, dia tak bisa berbuat apa-apa.

Sehun berdiri lalu berlari menjauhi kantin dengan air mata yang berlomba-lomba keluar dari mata indahnya. Sehun tetap berlari tanpa melihat kiri kanan dan itu membuatnya menabrak siswa-siswi yang tengah berjalan menuju kantin. Sehun berlari menuju kamar mandi, Sehun menangis sejadi-jadinya ditoilet itu. Dia menangisi nasibnya yang seperti ini, kenapa Tuhan tidak memberikan dia melawan orang-orang itu.

"Hiks.. Aku lelah, ingin menyerah hiks.. Tuhan kenapa semua ini terjadi padaku hiks.. Ayah ibu tolong Hunnie hiks.. " Sehun terisak pilu sambil menepuk-nepuk dadanya. Sewaktu-waktu Sehun ingin menyerah tapi diwaktu itu juga Sehun memikirkan adiknya. Apakah Jeno bisa hidup tanpa dirinya? Atau apakah Jeno bisa tanpa dirinya? Jeno memiliki banyak teman pasti banyak yang menyayangi dirinya tak seperti dirinya tidak mempunyai teman. Tidak ada yang mau berteman dengan orang cupu dan miskin sepertinya. Sehun menangisi kembali nasibnya berbanding terbalik dengan Jeno.

Sehun mengusap air matanya dan mencuci tangannya yang kotor karena darah. Sehun menatap dirinya dicermin, Sehun sangat ingin mentertawakan dirinya sendiri karena dirinya harus pura-pura kuat didepan banyak orang. Dia mentertawakan dirinya karena tidak bisa berbuat apa-apa. Sehun lagi-lagi tertawa karena dirinya sendiri, dia laki-laki kenapa dia tidak bisa melawan dan kenapa dia tidak bisa menghajar satu persatu orang-orang yang sudah menindas nya itu. Kenapa? Bolehkah Sehun merubah dirinya dan membalas dendam pada orang-orang itu. Tapi dia tidak punya nyali besar untuk itu. Dia tau dirinya hanya orang miskin tak punya apa-apa Sehun tau itu. Tapi kenapa orang itu selalu semena-mena padanya.

"Demi adikmu Sehun! Ayo semangat"

...

Bruk
Bugh
Plak

Satu kali tendangan, pukulan dan tamparan Chanyeol  layangkan pada orang-orang yang tadi sudah membuat Sehun terluka dan terjatuh. Bukankah sudah diperingati agar tidak menyentuh Sehun selain dirinya, bukankah sudah diperingati juga agar tidak membully Sehun selain dirinya apakah beban-beban keluarga ini tuli.

"Aku sudah katakan pada kalian brengsek untuk tidak menyentuhnya bukan!!"

Semua terdiam. Semua siswa dan siswi yang berada dikantin itu terdiam atas apa yang dikatakan oleh Chanyeol barusan. Mau melawan tidak berani. Jangankan melawan melihat saja tidak berani, Chanyeol murka oleh orang-orang tuli dan tak berpendidikan ini.

"Lagi sekali aku melihat kalian menyentuh Sehun! Maka siap orang tua kalian mati ditanganku"

Semua langsung bergeming saat apa yang dikatakan oleh si penguasa sekolah ini. Chanyeol meludahi mereka satu persatu kemudian berjalan keluar kantin dengan antek-anteknya. Chanyeol menyuruh Jackson mencari Sehun dan dibawa ke hadapannya saat ini juga. Jackson langsung mengiyakan dan diikuti oleh Jaehyun.

Sesaat kemudian Sehun sudah berlutut didepannya saat ini. Sehun menundukkan kepalanya saat berada tempat didepan Chanyeol. Chanyeol mengangkat wajah Sehun dengan jari telunjuknya dan mendekatkan wajahnya pada wajah manis itu. Chanyeol menatap manik bergetar itu dengan tatapan datarnya. Sehun cuma bisa berdoa agar Chanyeol melepaskan dirinya.

I Love CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang