Prolog

480 50 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

————— ꓸ᭄ꦿ⃔⸙ —————
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ibu! Aku berangkat dulu ya!" Ucap pemuda membuka pintu rumahnya.

"Iya! Belajar yang rajin disana dan jangan buat masalah Cale!" Ucap seorang ibu yang menghampiri Cale.

"Aku tidak akan buat masalah ibu.." ucap Cale datar dibalas kekehan oleh ibunya.

"Hahaha.. ya sudah. Sekalian ini kasih Amu ya. Sebenarnya ibu mau ngasih ini kemarin tapi ngak sempat" ucap ibu memberikan kotak makanan berisi brownies dan langsung disimpan Cale ditasnya.

"Ya nanti aku kasih. Cale pergi dulu ya ibu" ucap Cale mengecup pipi ibunya dan berjalan pergi.

"Hati-hati ya!" ucap ibu menatap punggung anaknya yang sudah mulai menjauh.

"Hah~ sampai kapan anak itu akan menahan perasaannya? Ibu hanya khawatir, perasaan yang kamu pendam itu akan menyakiti dirimu sendiri" gumam ibu sendu dan segera menutup pintu.

Disisi Cale yang sudah tiba disekolah—

'hah~ sampai kapan aku akan memendam ini?' batin Cale menaiki tangga sekolah.

'kau harus sabar Cale! Ada saatnya kau akan mengungkapkannya!' batin Cale menyemangati dirinya.

Tiba-tiba pandangannya menghadap ke arah Upi dan Sho temannya yang sedang adu jotos.

"Kalian sedang apa?" Tanya Cale berdiri dibelakang mereka berdua.

"Oh Cale! Itu tadi Kiky ngejar-ngejar Amu karena ngejatuhin sandwich ke kepala Kiky" ucap Upi menunjuk kearah Kiky dan Amu yang sedang diangkat seperti kucing.

Cale yang melihat pemandangan itu langsung mengeluarkan aura hitamnya membuat Upi bersembunyi dibelakang Sho.

'dasar Upi bodoh! Udah tau Cale suka sama Amu malah dipancing!' batin Sho.

'huwaaa! Cale seram!' batin Upi ketakutan.

"Amu!" Panggil Cale yang sudah mulai tenang.

"Oh! Cale!" Pekik Amu tiba-tiba turun dari tangan Kiky dan langsung berlari ka arah Cale dengan sigap memanjat punggung Cale.

'ini anak lama-lama malah jadi monyet asal manjat-manjat aja, untung sayang' batin Cale.

"Cale! Kamu sudah buat pr matematika?" tanya Amu.

"Aku sudah mengerjakannya. Kamu pasti belum buat kan?" Tanya Cale dibalas kekehan oleh Amu.

"Hehehe.. aku boleh lihat ngak?" tanya Amu dengan muka imutnya buat muka Cale merona walaupun samar-samar.

"Iya boleh. Dan sekalian juga ibu memberikan brownies untukmu" ucap Cale.

"Woah! Kau memang yang terbaik Cale!" ucap Amu berbinar.

"Ayo kita ke kelas. Kiky lebih baik lo bersihin tu kepala, gw bawa Amu dulu" ucap Cale dengan seringai kecilnya membuat Kiky kesal.

.
.
.
.
.
.
.

————— ꓸ᭄ꦿ⃔⸙ —————
.
.
.
.
.
.
.
.
.

————— ꓸ᭄ꦿ⃔⸙ —————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cale Birantara

-dingin
-pendiam
-perhatian
-masuk ekskul voli
-amu segala baginya
-sering dapat juara kelas
-jika sama Amu sifat akan melembut
-rivalnya Kiky dalam mendapatkan amu

Pʀᴏᴛᴇᴄᴛ ɪᴛ ᴀɴᴅ.... (Wᴇᴇ x M!Rᴇᴀᴅᴇʀ) [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang