Episode 3

287 41 0
                                    

"Tugas karangan bahasa Inggris harap dikumpulkan Minggu depan, buatlah minimal 100 kata"

"Temanya tentang impian atau cita-cita kalian"

—————————————————————

"Hmmmmmmmmmmm.........." guman Amu memikirkan sesuatu.

"Upi, Sho, mau tanya. Kalian kalau udah lulus sekolah, udah lulus kuliah, mau jadi apa?" tanya Amu pada teman-temannya.

"Aku? Kalau kamu tanya aku, aku mau jadi selebgram- atau jadi kutubers. Bikin konten terus terkenal. Dapat endorse, banyak duit, banyak followers" ucap Upi dengan bangga dan pedenya.

'Terus dapet sugar Daddy-ehe' batin Upi menghalu.

"Hahahaha" tawa Sho ngejek.

"OI! LO KETAWA?! MAKSUD LO APA NGETAWAIN GUA?!" Pekik Upi gak terima, narik kerah baju Sho.

Sho cuman gak peduli ngejulurin lidahnya sambil ngangkat jari terlarangnya.

"Ini penghinaan! Lu gak seharusnya ngetawain impian orang!" Kesal Upi.

"Coba sini kasih tau gua impian lu apaan!? Biar bisa gua ketawain!" Ucap Upi menantang Sho.

"Impianku? Gak ada, aku gak punya impian" Jawab Sho masih menjulurkan lidahnya.

"Bohong! Mana ada orang gak punya impian!" Seru Upi dan Amu ikut-ikutan.

"Haha! Bilang aja impianku lebih keren kan!" Ucap Upi percaya diri.

Sho hanya menoleh kearah Upi dan Amu sambil memandang mereka dengan tatapan datar.

"Baiklah kalau kalian segitunya mau tau impianku" ucap Sho membuat Upi dan Amu terdiam.

"Impianku adalah... Tidak mati sendirian, aku akan menjadi pilot atau masinis, dan kalian berdua akan kuseret duduk di kursi VIP, jadi kalian akan meledak bersamaku" ucap Sho menunjuk Upi dan Amu dengan aura hitam disekelilingnya.

"Dasar psikopet" ucap Upi ketakutan bersembunyi dibalik tubuh Amu.

"Bercanda, kan sudah kubilang aku nggak punya impian" Ucap Sho.

"Amu, kamu sendiri mau jadi apa?" Tanya Upi.

"Nggak tau, aku belum menemukan impian masa depanku" Jawab Amu.

"Coba cari pekerjaan yang kamu mau" ucap Sho.

"Ibuku sih pengennya aku jadi dokter" ucap Amu.

"Itukan maunya ibumu, kalau maunya kamu apa?" tanya Upi.

"Teuing ah!" Ucap Amu melempar kertas dan penanya kesembarang arah.

Pluk!

Kertas yang tadi dilempar Amu terlempar ke wajah Toro yang tadinya mau menghampiri mereka.

"Amu sampahmu jangan dibuang sembarangan" Tegur Toro memberikan kertas yang tadi dilempar Amu.

"Oh Toro sorry" ucap Amu mengambil kertas tadi.

"Oh ya Toro, mau tanya dong. Menurutmu, pekerjaan yang cocok untukku itu apa?" Tanya Amu.

Toro justru malah menatap Amu dengan tatapan...

"Harusnya kamu yang lebih tau soal itu kan" ucap Toro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Harusnya kamu yang lebih tau soal itu kan" ucap Toro.

"Ngga, aku gak tau. Gimana caranya agar kita tau apa kemampuan kita? Apa kelebihan yang kita punya?" Tanya Amu.

"Yhaa--" Toro menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Banyak belajar, banyak nyoba hal-hal yang baru. Mungkin akan lebih mudah kalau kamu tau passion mu apa" saran Toro

"Teuing ah" ucap Amu.

"kalau bingung mau jadi apa, jadi belahan jiwaku saja" ucap Kiky yang langsung ditatap horor oleh Amu.

"Apaan sih! Nggak jelas amat!" Ketus Amu.

"Hahaha ditolak" ketawa Sho.

'masih mending Cale daripada Kiky, Cale sudahlah baik, perhatian, kadang kalau aku salah ditegurin, selalu ngasih saran, selalu ngejagain aku, dan gan-??!!' batin Amu berhenti dan langsung membuat mukanya merah.

'ASTAGHFIRULLAH!!! APA YANG KAMU PIKIRIN AMU!!! DOSA! DOSA! tapi memang benar sih... ISTIGHFAR AMU! ASTAGHFIRULLAH!! DOSA!!' batin Amu teriak dan langsung nutup mukanya pake tudung jeket.

"Kamu kenapa Amu?" tanya Toro begitu juga yang lain.

Bonus

BRUK!

"Woah! Tumben performa lu bagus Cale?" tanya teman rekannya.

"Gw juga nggak tau" ucap Cale natap tangannya.

"Apa ada yang membuat lu senang hari ini?"

"Ntah lah. Tapi gw rasa ada yang sedang muji gw" ucap Cale membuat temannya menatap datar.

"Fans lu kali. Fans lu kan banyak"

"Bukan. Ini lebih dari fans" sangkal Cale.

"Pssst! Pasti maksudnya Amu kali" bisik temannya ke yang lain.

"Kalau dilihat emang benar sih" bisik temannya lagi.

"Apa yang kalian bisik kan?" Tanya Cale.

"N-nggak! Nggak ada!"





















































To be continued....

Pʀᴏᴛᴇᴄᴛ ɪᴛ ᴀɴᴅ.... (Wᴇᴇ x M!Rᴇᴀᴅᴇʀ) [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang