Idrilyn Tamara
Gadis ber-paras cantik, dengan kepintaran di atas rata-rata tidak mengerti arti sebuah keluarga. Baginya kata keluarga hanya tertulis di kartu keluarga saja.
Mamanya bercerai dengan Papanya karena orang ketiga. Dia anak BROKEN HOME? Y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aloha Bonjour 🖐
Please jangan jadi silent readers ok!
Sebelum baca jangan lupa Vote 🌟
Happy Reading✨ • • •
Gadis cantik itu terus mondar-mandir dengan gelisah, matanya melihat kesana-kemari, tangannya terkepal sangat kencang hingga memperlihatkan urat biru ditangan putih gadis itu.
"Bagaimana ini..." Lirihan kecil keluar dari bibirnya sambil menggit kuku jarinya cemas.
Idrilyn Tamara, seorang siswi pintar di sekolahnya, banyak berbagai perlombaan skala international yang pernah ia ikuti, bukan hanya itu-Idrilyn juga murid kesayangan para guru di sekolah. Memiliki paras wajah cantik dan otak pintar, siapa yang tidak ingin bergaul denganya?
Tentu saja itu karena Idrilyn menutup diri yang membuatnya tidak memiliki teman di sekolah. Mamanya melarang Idrilyn bergaul dengan siapapun karena takut mempengaruhi nilainya.
Idrilyn merasa iri melihat teman-teman di kelasnya bisa tertawa dan merencanakan main bersama setelah pulang sekolah. Sedangkan ia harus pulang tepat waktu dan pergi ketempat Les.
Idrilyn duduk di kursi meja belajarnya, "Seperti biasa kan? Memangnya apa yang kamu harapkan." Ucapnya seketika tenang.
BRAK!! Pintu itu terbuka dengan kencang hingga ada retakan disamping tembok pintu.
Miranda, ibu dari Idrilyn Tamara yang selalu mengawasi pembelajaran Ilyn dengan ketat, apalagi semenjak suaminya pergi dan memilih selingkuhanya, Miranda mengalami depresi berat dan terkadang Miranda akan melampiaskan amarahnya pada Idrilyn.
Wanita itu menatap Idrilyn dengan amarah yang memuncak, tangannya memegang rapor siswa yang terlihat lecek, Wanita itu menghampiri ilyn.
PLAK!!!
Bunyi tamparan wajah dengan kencang yang Miranda layangkan pada Idrilyn.
"APA MAKSUDNYA INI? SUDAH SAYA BILANG KAMU HARUS JADI YANG PERTAMA, KENAPA KAMU MALAH PERINGKAT KE-2 HAH!" murka Miranda, berteriak didepan wajah putrinya.
Idrilyn sudah terbiasa dengan semua ini, tapi tetap saja... Rasanya sangat sakit. Ia menunduk, rambut panjang yang tergerai indah menutupi seluruh wajahnya. Air mata menetes membasahi kedua pipinya.
Dengan gemetar Idrilyn perlahan mengangkat wajahnya, dengan mata memerah dan giginya yang menggit bibir dalamnya sedikit bergetar.