Bagian 13

5.9K 151 5
                                    

Hadiah buat kalian yang sudah menunggu2. Bersamaan dengan bab ini, aku juga sudah menerbitkan bab yang sangat hot sejumlah 8rb-an kata ygy.

Ramaikan ya jangan lupa dengan dukungan di karyakarsa!!!

Ramaikan ya jangan lupa dengan dukungan di karyakarsa!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****
Untuk mendalami berbagai perasaan karakter yang ada dalam cerita, termasuk isi pikiran Farhad, saya sebagai penulisnya, akan menceritakan cerita ini dari sisi 'orang ketiga' alias saya berperan sebagai narator yang bisa 'melihat dan merasakan' apa-apa yang sedang dialami para tokoh. Terima kasih atas perhatiannya. Selamat membaca. :)

***

Jauh di dalam diri Farhad, dia sebenarnya malu banget diperlakukan seperti ini. Bagaimana tidak? Ada banyak sekali yang menonton dirinya. Tidak hanya lima anak tongkrongan dan Yusuf yang biasanya dia bully. Melainkan ada juga orang-orang tak dikenal dari live Tiktok yang sedang disiarkan oleh pemilik akun bernama Punge itu. Farhad mengetahui namanya, karena dia bisa mendengarnya dari tadi. Dia gak budek, dia gak kehilangan kesadaran, dia gak kesurupan apapun. Tubuhnya hanya merasa sange banget, ingin digrepe, ingin diremas, ingin dimainkan. Bahkan mungkin sampai dia crot saja. Barangkali dengan crot, hasrat yang berdesir di seluruh tubuhnya dan merindukan banyak sekali sentuhan itu bisa dinetralisir.

Sudah dia coba-coba, remas dan mainin pentilnya sendiri. Misalnya saat dia pertama kali datang ke warung ini. Tapi beda banget rasanya. Kayak gak ada kepuasan dan desiran sama sekali. Dia gak bisa sange hanya dengan memainkan dirinya sendiri. Untuk itulah dia sadar, dan kemudian memohon-mohon meski memalukan, kalau dirinya ingin disentuh, diremas, digrepe, apapun itu istilahnya. Dia jelas membutuhkan bantuan 'uluran' tangan orang lain. Yang bisa memainkan tubuhnya dan memberikannya sensasi yang menyenangkan sehingga bisa menuntaskan hasrat yang terdalam.

Meski sebuah pertanyaan terus-menerus menghantui di kepalanya, bagaimana kalau ada salah satu penonton Punge yang kenal dengan Farhad?

Saat dia menolak dan memutuskan ingin pergi dari situ, mencebik kesal karena dipaksa-paksa nunjukin ketiaknya ke para penonton di Tiktok, itu sebenarnya bisa sekaligus jadi alasannya juga buat buru-buru pergi. Kayak yang, sudahlah, bodo amat dengan urusan ancaman si Yusuf tadi. Hal ini jelas sudah sangat memalukan dirinya juga. Dia mungkin akan meminta bantuan ayahnya sendiri di rumah, buat bisa grepe-grepein dia. Kalau perlu, dengan cara dipaksa. Kan Farhad memang butuh sentuhan, itu berarti bisa sentuhan siapa saja. Bukan hanya dari anak-anak tongkrongan ini atau bahkan dari Yusuf sekalipun.

Hanya saja, permainan kata yang dilontarkan Yusuf saat dia hendak pergi meninggalkan arena yang mempermalukan dirinya, entah gimana caranya ... malah membuat hasratnya kian naik. Seperti ada penambahan dua kali lipat dan seluruh inci bagian tubuhnya bak meraung-raung minta dipuaskan. Farhad masih memiliki kesadaran di kepalanya, kewarasan untuk berpikir. Tapi tidak bisa jernih sama sekali, karena tubuhnya sudah memberikan pengaruh luar biasa sehingga otaknya terasa buntu dan keruh. Tahu-tahu mulutnya sendiri yang meminta untuk dipuaskan, digrepe, diremas. Bahkan tanpa sadar, dia malah memohon dan memelas.

Pencarian Lubang PerjakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang