Lorong kelas Gana menjadi ricuh saat anak-anak penghuni kelas itu melihat seorang anak laki-laki berjalan dengan ketua OSIS sekolah. Senyuman yang jarang keluar itu sekarang tampak di bibir Kara. Bagitu juga Gana.
"Woy kak Kara tuh" teriak salah satu siswa perempuan. Sesaat kemuadian banyak siswa perempuan lain yang memasang kameranya siap memfoto Kara. Kalian bukan seleranya hehe.
"KAK KARAAA!!!!" teriak histeris siswi yang terpukau dengan pesona Kara. Namun Kara tidak sama seali menoleh, dia hanya fokus pada satu wajah. Pandangannya sudah terkunci pada Gana.
"Makasih ya kak udah nganterin ke sini" ujar Gana saat sampai tepat di depan kelasnya.
Senyuman Kara mengembang lagi, "Iya sama-sama, saya pergi dulu" jawab Kara lalu mengusap lembut rambut Gana. "AAAAAAA" teriak semua siswa.
Sesaat Kara sudah pergi, Gana masuk ke kelasnya. "Gana lo cocok banget sama Kara!!!" ucap salah satu teman Gana.
"Iya lo harus buru-buru nikah sama Kara"
"Gue siap jadi pembantu lo Gan"
"Kameramen ready kok"
Ucap teman-teman Gana yang kesenangan melihat dua orang itu. Tapi tentu tidak semua suka dengan keadaan itu. Ada juga beberapa dari mereka yang mencibir Gana.
Bel sekolah berbunyi, pertanda jam pelajaran selanjutnya dimulai. Semua siswa kembali kelasnya masing-masing. Gana yang sudah duduk di bangkunya sedikit dikejutkan oleh salah satu temannya yang menggil. "Gan! Ini ada titipan dari kak Gabriel"
"Makasih ya" ucap Gana sambil tersenyum kecil. Dari kak Gabrie? pikir Gana, dia dengan penasaran membuka tas kertas berwarna coklat itu. di dalamnya ternyata ada 3 bungkus coklat, 2 susu rasa strawberry dan satu kertas.
Gana menaruh ta situ di atas bangkunya, hanya kertas itu yang dia ambil. Ternyata itu surat. Dengan suara pelan Gana membacanya,
Gimana tesnya? Maaf kakak engga sempet liat kamu tadi. Jadi sebagai permintaan maaf kakak kasih ini buat kamu, dimakan ya.
Gabriel
Itu isi surat dari Gabriel. Gana bukannya senang tapi malah bingung, dia berpikir bagaimana caranya membalas ini semua.
"Siang anak-anak!" sapa buk Anita, guru sejarah. Gana dengan berbegas memasukkan tas itu ke dalam kolom bangkunya dan mengeluarkan buku sejarahnya.
Setelah 2 jam menahan kantuk akhirnya semua siswa mendapat waktu istirahat mereka. Bel istirahat baru saja berbunyi tapi semua siswa sudah memenuhi kantin. Tapi untuk Gana dia harus banyak-banyak berhemat. Dia membuka bekalnya yang dibawa dari rumah.
Tok
Tok
Suara ketukan pintu, Gana menoleh melihat kearah pintu kelasnya. Perempuan tadi saat tes, siapa namanya, Memet? Pikir Gana. Memet tersenyum lalu masuk ke dalam kelas.
"Hai Gan, masih inget aku kan?" tanya Memet sambil berdiri di depan bangku Gana.
Gana tersenyum, "Masih dong, sini duduk!" ajaknya.
"Di sini kelasnya terang ya. Engga kaya kelasku yang udah kaya kuburan aja, udah gelap, di pojokan, deket rumah warga lagi" celoteh Memet saat sudah duduk di samping Gana.
"Emang kelas kamu dimana?" tanya Gana, tadi saat tes dia lupa bertanya Memet itu kelas berapa.
"Itu di samping POKJA sekolah, kelas 11 IPS 2. Kelas langganan kesurupan" jawab Memet dengan jujur. Beberapa bulan ini kelasnya memang sering kesurupan, ada yang sampai dilarikan ke rumah sakit. Parah, tapi Memet manusia kuat.
![](https://img.wattpad.com/cover/322218932-288-k477479.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kana
JugendliteraturApa cinta itu harus begini? Gana tidak pernah mengira cinta yang dibicarakan oleh orang orang akan seperti ini. Dicintai oleh seorang manusia yang sama dengannya merupakan pemberian Tuhan yang berbeda untuk dirinya. Kara datang menghapuskan tangisan...