Awalnya gue pikir cukup sampai di gerbang. Lagipula ini sudah diluar jam kerja. Namun ternyata gue diizinkan masuk karena Mr. Jehoon sudah memberi instruksi pada security.
Namun belum sampai mess gue sudah bisa melihat Mr. Jay yang sedikit berlari. Ditambah ia memakai celana selutut dan kaos putih, sangat tampan.
Ia tersenyum sembari berlari menghampiri gue. Rasanya jantung gue tidak stabil, dan tidak karuan.
"Hai Jennie, thank you so much." Tuturnya
Gue mengangguk dan menyerahkan kantong berisi pesanan yang ia sebutkan di chat. Tak lama Mr. Jay menerima kantong tersebut.
'Kantong udah diterima, tinggal cinta gue yang belum haha.' Rutuk gue dalam hati
"It's okay Mr. Lee, kalau begitu saya pamit. Tidak enak lama-lama disini, karena harus mengerjakan aktifitas lain." Gue mencoba mengakhiri percakapan yang baru saja dimulai.
Mr. Jay menatap gue bingung, "Give me your account number okay? Don't forget, right now!" Jelasnya
Mungkin karena sedari tadi gue belum juga mengirimkan struk pembelian ataupun memberikan nomor rekening padanya, jadi Mr. Jay pun bingung harus apa.
"Baik, nanti saja saya kirimkan ya. Sekarang saya pamit."
"Okay, hati-hati Jennie."
Gue si manusia pemalas, paling tidak suka diganggu saat santai, ternyata tidak mampu menolak suruhan atasan sekaligus orang yang gue kagumi. Bahkan gue rela jalan kaki cukup jauh kesini.
***
Jam 4 subuh gue sudah bangun, kemudian tidak lupa mematikan alarm serta menyalakan lampu kamar. Setelah itu persiapa mandi, solat dan masak untuk bekal bekerja. Mau semalam apa tidurnya, namun gue refleks bangun di jam 4 sampai 4.30. Paling menyebalkan adalah di hari libur gue sulit bangun siang, risiko menjadi morning person.
Bekal hari ini adalah chicken katsu with mashed potato and mushroom sauce. Gue sudah membuat chicken katsu frozen, kentang yang sudah direbus, dan saus yang tinggal dihangatkan saja. Sehingga tidak memakan banyak waktu.
Sejujurnya, gue ingin sekali memasak makanan buatan gue untuk calon suami kelak. Membawakan bekal yang bervariasi dan lucu. Namun sayang, sampai saat ini gue masih sendirian saja.
"Okay, saatnya dandan dan pakai parfum."
Gue langsung membuka laci makeup, dan memoleskan pada wajah gue. Sebelum itu jangan lupa pakai skincare, apalagi cuaca sedang tidak terprediksi. Kulit gue yang sensitif ini kerap kali break out.
Sekitar pukul 6.20 gue berangkat dari kost menuju tempat kerja, ditempuh dengan berjalan kaki. Gue berpikir tak apa untuk berolahraga di pagi hari, karena sekarang gue lebih sering diam dan duduk ditempat. Sedangkan asupan kalori tinggi selalu masuk ke dalam perut. Bisa dipastikan berat badan gue akan naik signifikan. Tapi semoga saja bisa dikendalikan.
"Finally, arrived!" Teriak gue sesampainya di meja dan menyimpan tas ke dalam loker.
Setelah itu gue mengambil botol minum dan mengisi air di dispenser dalam pantry. Mumpung masih pagi, gue bisa sedikit bersantai sebelum sebentar lagi akan banyak yang datang. Untung saja besok libur, sehingga gue bisa pergi belanja bulanan atau nongkrong sebentar.
"Good morning Jennie."
Baru selesai meneguk air hangat, gue dikejutkan dengan Mr. Jay yang menyapa sambil menggendong ranselnya. Ia mengulas senyuman sambil memasukan ponselnya kedalam saku.
KAMU SEDANG MEMBACA
On The Wings Of Love [Jennie X Lee Je Hoon]
Fiksi PenggemarSemuanya bermula dari kejadian yang tak terduga, hingga dipertemukan dengan boss di kantor bernama Jehoon Lee yang dikenal dengan Jay Lee. Sosok yang awalnya hanya dikagumi, namun akhirnya membuat jatuh hati. Tapi disadarkan oleh keadaan yang tidak...