EIGHT - Happy Birthday Bunda!

193 26 0
                                    

When I was just a little boy
Barely strong enough to stand
I could always count on him
He taught me everything I know
And 'till this day it shows
He was more than just a friend - NeverSayYouCan't (Bruno Mars)
~~
Kejadian ini sontak semua penghuni café diam membeku.

"lo mau apa?  jangan sakitin satupun pelanggan dan karyawan gue, atau—"

"atau apa?"

"udah cepet bilang lo mau apa, setelah lo udah dapetin yang lo mau lo harus pergi dari tempat ini"

"hahaha gue mau semua uang lo" dia mencekam tanganku dan membawaku ke mesin kasir tanpa sedikitpun menjauhkan pisau itu dari wajahku.

TetraPOV

    Setelah mengantarkan pesanan di taman belakang kedai, aku kembali ke dalam kedai, namun langkahku terhenti ketika melihat pemilik kedai ini tengah di todong pisau oleh seseorang pemuda. Hal itu membuat penghuni kedai ketakutan, terlihat ada yang hampir menangis, diam membisu, ada juga yang mengigit bibir bawah mereka.

Hal itu tidak membuatku diam begitu saja dan pasrah terhadap keadaan, aku menelfon kantor polisi terdekat. Aku menjelaskan kejadian yang terjadi kepada polisi, polisi berjanji akan segera ke TKP. Aku merasa lega, namun masih saja ada rasa khawatir menjalar di tubuhku, melihat pemuda itu tepatnya penjahat itu semakin semena-mena terhadap pemilik kedai. Ya, Selena Ryvannia. Terlihat mbak Selena dipaksa memberikan sejumlah uang yang ada di mesin kasir, setelah itu penjahat itupun pergi meninggalkan dia, berharap polisi tidak datang terlambat. Benar saja, sebelum penjahat itu sempat melarikan diri, polisi sudah terlebih dahulu mengepung café. Yeah! Aku bertriak pelan, aku segera masuk ke dalam kedai.

"Terima kasih pak" aku berbicara kepada salah satu polisi, setelah dua polisi lainnya telah memborgol tangan penjahat itu

"Tya, sebelumnya terimakasih anda sudah melaporkan kajadian ini, sebetulnya ini adalah buronan yang sudah lama kami cari" aku mengangguk.

"uang ini akan kami bawa terlebih dahulu sebagai salah satu barang bukti" aku melihat ke arah mbak Selena, dia tersenyum tanda setuju

"silahkan pak" aku melanjutkan.

Polisipun meninggalkan café kami, para penghuni cafepun termasuk mbak Selena menghela nafas lega.

"terimakasih Tetra" aku tersenyum dan menganggukkan kepala.

SelenaPOV

Akhirnya..... aku mengehela nafas lega setelah polisi datang dan membawa penjahat itu kek kantor polisi dan akan  diproses secara hukum.

"Saya selaku pemilik café ini meminta maaf sebesar-besarnya atas semua kejadian ini, sebagai permintaan maaf saya, besok setiap pemeblian ice cream di café saya akan mendapatkan bonus satu ice cream gratis untuk kalian semua!!! Setuju ?"

"setujuu!!!" seru pelanggan café bersorak ria diringi meriahnya tepuk tangan. Setelah kejadian itu aku segera pulang ke apartemen dan meminta para karyawanku pulang lebih awal karena diperkirakan  besok café akan lebih ramai dibanding hari biasanya. Aku segera mengendarai mobilku menuju apartemen. Di apartemen aku langsung merebahkan  badanku di  tempat tidur. Aku mengecek hpku, berbagai notif masuk ke dalam hpku, aku melihat satu persatu notif yang masuk,  ada satu line dari Ayah

"Ayah lagi di Jakarta, ada salah satu pekerjaan yang harus diselesaikan, besok ayah mampir ke apatemenmu, malam ini ayah tidur di hotel yang sudah di sediakan oleh perusahaan, karna besok ada rapat pagi."

"Tumbenan banget Ayah ke Jakarta, tau dah mending tidurr" batinku.

.

    Seperti biasa, aku pergi ke kampus, mengikuti pelajaran, dan apalagi kali ini aku harus berhadapan dengan materi yang cukup rumit. Sepulang kuliah aku berencana pergi ke kedai, aku menuju tempat parkir, terlihat disana ada satu pasang cewek dan cowok, ya! Tidak salah lagi itu Prily dan Arsen.

My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang