Jake berjalan perlahan mendekati Heeseung dengan air mata yang perlahan mengalir. berdiri tegap di depan pria itu, lalu mengulurkan tangannya untuk menarik ujung kaos yang Heeseung kenakan.
Jake mendongak kan kepalanya untuk menatap Heeseung, air matanya yang terus mengalir membuat Heeseung semakin bingung dengan apa yang harus ia lakukan.
"kamu bilang jika aku sedang sulit, kamu akan datang kepadaku" ucap Jake membuat Heeseung semakin tak bisa berkata kata
"bagaimana menurut mu ? bukankah itu indah ?" tanya Heeseung sambil memandangi matahari terbenam di pinggiran pantai
Jake memalingkan wajahnya itu menatap Heeseung, menatap lama wajah pria itu membuat Jake seakan hidup di dalam ke indahan yang tersembunyi. "kau benar, itu sangat indah" jawab Jake kembali memalingkan wajahnya
"bolehkah aku meminta permohonan ?" Ucap Heeseung membuat Jake kembali memalingkan wajahnya
"tentu saja" jawab Jake
"aku akan datang ke padamu saat aku mengalami masa sulit, bolehkah ?"
"bagaimana jika aku yang dalam ke adaan sulit ?" tanya Jake membuat Heeseung ikut memalingkan wajahnya untuk menatap Jake
"jika kau dalam ke adaan sulit, aku akan datang kepadamu untuk menenangkan mu" jawab Heeseung lalu tersenyum membuat Jake ikut tersenyum lalu menyandarkan kepalanya di pundak Heeseung
perlahan Heeseung tersenyum sambil membuang mukanya, mengulurkan tangannya untuk mengusap air mata Jake, tak lupa dengan bibirnya yang semakin tinggi mengukir senyuman.
Heeseung menghela nafasnya pelan, lalu melangkah kakinya untuk lebih dekat dengan Jake, kemudian memeluk tubuh pria itu sambil menepuk nepuk punggungnya.
"kamu benar, disinilah aku" ucap Heeseung yang ikut meneteskan air matanya
hanya dengan kalimat itu, Heeseung dapat membuat tangisan Jake semakin pecah di dalam dekapannya. "aku melihat semua pesan mu, aku pengecut maafkan aku" ucap Jake sambil sesegukan
"apa kamu akan bersembunyi seperti itu lagi ?" tanya Heeseung yang masih memeluk Jake
Jake hanya menggeleng tanpa sepatah katapun, membuat Heeseung semakin mempererat pelukannya, membuat suara tangisnya Jake tak terlalu keras.
Heeseung melepaskan pelukannya dan menatap wajah Jake yang sudah seperti seseorang sehabis mencuci muka. "alih alih mem- membuang nomer mu, ak-aku justru selalu menunggumu unt-untuk menghubungi ku" ucap Jake yang terpotong potong
Heeseung kembali memeluk Jake dengan sangat erat, begitu juga dengan Jake yang membalas pelukan Heeseung sambil terus menangis merindukan Heeseung. "aku akan selalu bersamamu" lirih Heeseung
keesokan paginya, Heeseung terbangun bersamaan dengan Jake yang ikut terbangun di sebelahnya. mereka berdua kembali menjalani hubungan, tanpa ada kecanggungan dari Jake tidak seperti sebelumnya.
"apa kau tidur nyenyak ?" tanya Heeseung pada Jake
Jake tak menjawab pertanyaan Heeseung dan memilih untuk melanjutkan tidurnya sambil memeluk Heeseung.
Heeseung hanya tersenyum melihat tingkah Jake yang tak pernah dia lihat selama 1 tahun penuh. mencium kening pria itu sesekali mengacak acak rambut nya membuat tidur Jake terganggu.
Keseharian Jake hanya mengurung dirinya di apartemen Heeseung, dirinya sibuk menatap layar laptopnya untuk membuat poster yang akan di jadikan promosi restoran nya. membuat poster itu dengan sangat baik hingga tak sadar bahwa dia sudah terduduk di ruang tengah seharian penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
For you from me 2 | kisah yang belum selesai | HEEJAKE
Teen FictionSetelah karirnya semakin memburuk, salah satu bintang paling cemerlang di Korea Selatan, Lee Heeseung, takut dia tidak akan pernah bahagia lagi. Tapi setelah pertemuan kebetulan membawa koki berbakat Sim Jake ke dalam hidupnya, Heeseung yakin perun...