Garis miring = flashback
pagi hari di lokasi syuting
"Kamu di mana sih ? aku dalam kekacauan ini karena mu. kamu mau mati ? mari bertemu dan berbicara tatap muka" ucap Heeseung di telponnya sambil menghisap sebatang rokok
"KUBILANG, AYO BICARA TATAP MUKA" suara Heeseung yang terdengar sangat tinggi dan bergema di dalam ruangan itu
"cut! Oke" sahut sutradara setelah Heeseung melakukan akting nya dengan baik
"Hei, Heeseung, kita akan mengambil shot sedada dan satu shot close-up" celetuk sang sutradara
"tapi, masalahnya...."
"bersiaplah untuk syuting lagi" potong sang sutradara saat Jungwon hendak berbicara
"kita akan shot lagi dengan frame sedada". ucap staf di sana memberitahu semua staf dan kameraman
di tempat lain, Jungwon tengah berbincang dengan asisten sutradara tentang jadwal syuting selalu berubah setiap harinya.
"nona asisten, aku tahu semua orang sibuk"
"Ya, tentu"
"tapi jika kamu terus menunda shooting, jadwal kami juga akan terganggu" ucap Jungwon sedikit tak nyaman ketika membicarakannya
"kami ada syuting iklan untuk....."
"masalah nya, kami sudah bergadang berhari hari. Kamu tahu.... Kami juga ingin menyelesaikan syuting ini" potong nona assiten itu sedikit egois
"aku mengerti tapi... tapi, Bu..."
"aku pergi dulu, mereka sudah datang" ucap asisten sutradara itu tak menanggapi perkataan Jungwon
Jungwon menatap Heeseung yang tengah sibuk dengan para staf di sana, lalu dengan hitungan detik Heeseung memberi kode pada Jungwon untuk pergi ke luar dan kabur dari syuting itu bersama.
"ada apa dengan mu ? ini sama sekali bukan kamu" celetuk Jungwon sembari mengikuti Heeseung yang tengah sibuk mengenakan mantelnya menuju mobil
"aku sudah ucapkan dialog itu sebanyak 100 kali" ketus Heeseung ketika lelah dengan apa yang para sutradara dan staf lakukan
"tapi kamu tidak bisa pergi begitu saja"
"buka pintunya" pinta Heeseung ketika mereka hampir sampai di mobil mereka
"YAKKK.... tuan..... tuann...., Kamu tidak bisa pergi begitu saja" teriak Asisten sutradara yang tiba tiba berlari menghampiri mobil Heeseung untuk menghalangi pintu mobil
"sudah berapa jam kamu tidur ?" Tanya Heeseung pada asisten sutradara itu
"apa ?"
"sudah berapa jam kamu tidur ?" ucap Heeseung mengulang kalimat nya membuat asisten sutradara itu terdiam dengan raut wajah yang terlihat seperti seseorang yang bangun tidur sebab terkejut akan suatu hal.
"aku lebih suka kamu meneriaki ku Lee Heeseung brengsek" ucap Heeseung dengan senyuman nya
"kita masih punya 47 adegan lagi yang harus di lakukan, tidak bisa begini. kalau kamu terus begini masuk saja kembali ke dalam dan berteriak lah Lee Heeseung brengsek" sabung Heeseung lalu masuk ke dalam mobilnya
"Fighting" semangat Heeseung pada asisten sutradara itu membuat asisten sutradara itu hanya bisa mematung dengan mulut terbuka lebar menatap Heeseung
Heeseung menutup pintu mobil itu dan bersandar pada kuris mobil dengan mata yang terpejam serta helaan nafasnya.
"apa jadwal untuk besok ?" Tanya Heeseung ketika Jungwon sudah masuk ke dalam mobil
"besok ? kamu ada syuting drama di pagi hari, siangnya take komersial untuk B.E. lift dan aku berfikir untuk memberitahu mu, kita mungkin terlambat karena take karena syuting"
KAMU SEDANG MEMBACA
For you from me 2 | kisah yang belum selesai | HEEJAKE
Novela JuvenilSetelah karirnya semakin memburuk, salah satu bintang paling cemerlang di Korea Selatan, Lee Heeseung, takut dia tidak akan pernah bahagia lagi. Tapi setelah pertemuan kebetulan membawa koki berbakat Sim Jake ke dalam hidupnya, Heeseung yakin perun...