02. Teman Baru

54 6 0
                                    

Sudah seminggu, sejak aku menegurnya. Ryujin tak pernah menampakkan batang hidungnya sama sekali, meskipun sebenarnya- di beberapa moment aku masih merasa ia ikuti.

Aku, Shin Yuna, 16 tahun, siswa kelas 10 A. Memulai masa SMA yang rumit sejak minggu lalu.

'Tok tok tok'

Aku mengusap kedua mataku, dipaksa bangun oleh keadaan. Melangkah dengan malas membuka pintu kamar asrama.

'Ceklek' tidak ada siapapun.

Apa seseorang sedang mengerjaiku di jam 6 pagi? Ayolah ini sungguh menyebalkan. Namun ketika aku hendak menutup pintu, aku menemukan kotak bekal berwarna biru.

Hmmmmm

Tertulis secarik kertas bahwa itu ditujukan padaku. Aku membukanya, menemukan roti dan sekotak susu stroberi.

Ahhh dia kembali batinku.

Hingga jam makan siang, belum ada tanda-tanda keberadaannya. Ku kira ia akan menampakkan diri, namun tetap aja tidak.

Aku mengambil makan siangku dan ketika aku hendak membayarnya menggunakan kartuku, seseorang memakai kostum kucing menyerobot dan segera berlari.

Heeeeeee lagi-lagi membuat kehebohan. Ya siapa lagi kalau bukan Ryujin.

"Aku akan menangkapmu!" Gumamku yang mulai tak tahan karena terus menjadi pusat perhatian sejak tragedi 'ditraktir maskot kucing'

"Aku akan menangkapmu!" Gumamku yang mulai tak tahan karena terus menjadi pusat perhatian sejak tragedi 'ditraktir maskot kucing'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengendap-endap masuk ke ruang kelas A, dengan hati-hati aku kembali menaruh snack di laci Yuna.

Dengan begini aku tidak mengganggu belajarnya juga aku tetap bisa berteman dengannya- dan itulah apa yang aku pikirkan.

"Braaaaak"

Tiba-tiba pintu kelas tertutup, gadis cantik dengan postur tinggi itu- YUNAAAAAAA??? aku berteriak dalam hati, segera lari dan berencana melompat dari jendela lantai 2.

"Plukkk"

He?? Tangannya lebih cepat- jantungku berdegup kencang, ia memelukku dari belakang, menarikku keras dan menjatuhkanku kasar.

Di-dia akan mengamuk? I-ini akhir hidupku?

Ia membuka topengku, keringat panas dingin bercampur jadi satu, panasnya kostum dan dinginnya tatapan Yuna.

"APA KAU GILA? INI LANTAI 2!"

"A-ahhh aku tertangkap" aku benar-benar tidak pandai mengelak ketika nasi sudah menjadi bubur.

"Apa yang sebenarnya kau lakukan?" Tanyanya dengan nada mengintimidasi.

"Ak-aku-" sial tenggorokanku kering.

"Memberiku snack, membayar makan siangku dan ini apa?" Ia menyodorkan kotak bekal itu padaku.

"Ak- aku tidak ingin mengganggumu belajar" aku hanya bisa menunduk pasrah.

"Sigh..." ia seperti akan meledak, mendesah kasar dengan nafas berat.

Tangannya mendekat, aku hanya bisa memejamkan mataku.

Dia akan memukul dia akan memukul dia akan memukul... tamat sudah pertemanan kami...

Dalam hati aku hanya bisa berdoa setidaknya tamparannya jangan berbekas.

 Wajahnya terlihat takut, sambil memejamkan mata seperti kucing liar yang ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wajahnya terlihat takut, sambil memejamkan mata seperti kucing liar yang ketakutan.

Aku menyeka rambutnya, mengusap keringat yang bercucuran dari dahi hingga membasahi lehernya.

"Kau sungguh- berantakan" sambil mengusap rambutnya, ia menatapku dengan mata yang berbinar-binar.

"Terima kasih, tapi kau tidak harus seperti ini. Kau tidak menggangguku, kita bisa berteman baik, apa makan siang bersama bisa menjadi awal pertemanan kita?"

Ia tersenyum bahagia, mengangguk dengan penuh semangat.

"Te-tentu!"

"Baiklah, sekarang lepas kostum anehmu"

"Tapi ngomong-ngomong~ sejak kapan kau tau bahwa itu aku?"

"Bukankah kau terlihat sangat jelas?"

"Aaahhh padahal aku sudah merencanakan semua ini satu minggu, rencanaku sia-sia"

Aku hanya tertawa melihat ia frustasi.

Bukankah sudah jelas? Orang yang sangat peduli padaku di sekolah ini hanya kau.

Akhirnya... aku kembali memiliki teman.

Ruang kelas terkunci?

Aku mengintip dari jendela.

Ha? Yuna dan Ryujin "hug back"?????

Ahhh terasa damai~ kisah cinta yang manis.

Note : kesalahpahaman Jeno saat melihat Yuna memeluk Ryujin untuk menghentikan Ryujin yang hendak melompat dari lantai 2.

Note : kesalahpahaman Jeno saat melihat Yuna memeluk Ryujin untuk menghentikan Ryujin yang hendak melompat dari lantai 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























- TO BE CONTINUED -

THE TOP AND THE BOTTOM [ 2SHIN/RYUNA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang