3-🤍

315 35 6
                                    

Don't be silent readers!!

🕊☁️🤍

Chenle berjalan di belakang Mark dan Haechan. Jika kalian bertanya dimanakah mereka bertiga sekarang? Jawapannya, mereka sedang di bandara.

Chenle gatau kenapa tiba - tiba Mark dan Haechan pengen pindah ke luar negri. Apa kerana Lami ya? Kalau iya, kenapa harus pindah juga? Kan sekarang ia sudah berteman sama Sunghoon. Sunghoon kan bisa menjaganya.

"Chenle!" Seorang pemuda berteriak nama Chenle sambil berlari mendekati Chenle. Chenle lantas memandang ke arah pemuda yang memanggilnya itu.

"Kenapa tiba - tiba banget lo sekeluarga mau pindah?" Chenle mengangkat bahunya menandakan ia juga tidak tahu alasan kedua orang tuanya ingin pindah ke luar negri.

"Apa jangan - jangan lo mau lari ke luar negri setelah gue beliin lo iP 14 Pro Max ya??!" Tuduh Sunghoon membuatkan Chenle mendelik ke arah Sunghoon.

"Gausah nuduh lo babik! Gue juga gatau. Sono, tanya ke ortu gue kenapa mereka mau pindah ke luar negri!" Chenle meninggalkan Sunghoon sambil menarik koper miliknya.

"Aduh Chenle! Kalo lo pergi, gimana gue mau pdkt sama Sunoo dong??!" Sunghoon menghembuskan nafas kasar lalu menatap Chenle dengan pandangan merayu.

"Yaudah, sana lo luahkan perasaan lo, terus ajak dia pacaran." Chenle berkata santai sambil memainkan ponsel barunya.

"Ga ada gunanya ya gue ngomong sama lo!" Chenle menghiraukan Sunghoon yang masih tidak dapat mendiamkan dirinya.

"Loh Sunghoon? Kamu kenapa bisa tau kalo kami lagi di bandara? Chenle kasi tau kamu ya?" Soal Haechan yang datang dari belakang dengan Mark yang berada di sebelahnya. Sunghoon mengangguk sebagai jawapan.

"Mom, anaknya gamau Chenle pergi. Katanya nanti ga ada yang bisa nolong dia pdkt sama adek kelas." Chenle mengadu kepada Haechan yang berada di sebelahnya sambil bergelayut manja pada tangan kekar milik Mark.

"Loh?KAMU MANFAATTIN ANAK AUNTIE YA?!" Chenle, Sunghoon dan juga Mark menutup telinga mereka ketika mendengar teriakkan Haechan. Beberapa pasang mata juga mengalihkan atensi ke arah mereka berempat.

"Ga gitu auntie! Aku cuma mau Chenle bantuin aku doang.." Sunghoon memandang ke arah sepatunya, tidak berani menatap ke arah Haechan yang masih memasang wajah galaknya itu.

"Sudah sayang. Kenapa sih kamu marah - marah mulu? Kamu ham-" Belum sempat Mark menghabiskan ucapannya, Haechan terlebih dahulu melempar ponsel miliknya ke arah Mark. "Hentikan omong kosongmu!" Haechan mendelik ke arah Mark yang sedang mengusap mukanya sambil mengaduh kesakitan.

"Pesawatnya udah mau berlepas. Ayok." Ajak Chenle yang mencuba menghentikan Mark dan Haechan itu.

"Entar telfon ke gue aja kalau mau Sunoo jadi pacar lo. Dadah daddy sugarku!" Chenle memberikan Sunghoon flying kiss bersamaan dengan wink membuatkan Sunghoon melotot ke arahnya.

"Kamu kalau mau berkunjung ke rumah kami, kamu telfon Chenle aja ya? Oh lupa, kami pindah ke Canada buat sementara waktu. Auntie sama uncle pergi dulu ya! Bye Hoon!" Haechan melambaikan tangannya lalu segera berlari sambil mengikuti Chenle dari belakang. Mark juga meninggalkannya setelah memberikan sebuah pelukan hangat walaupun Sunghoon cuma teman baru Chenle.

boyFriend || JiChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang