5- ☁️

251 13 3
                                    

"Bangun anjir!! Kebo banget lo!" Chenle merasa terganggu dengan suara itu. Ia meraih bantal yang berada di sampingnya lalu melempar kearah pintu kamarnya.

" Diem ga lo !!" Chenle meneriaki Jisung, pemilik suara yang membuatkan tidur dede Chenle terganggu.

"Dih, disuruh oma sarapan dibawah. Serah elo mau apa kaga, ntar yang mati juga bukan gue tapi lo." Jisung berjalan menjauhi kamar Chenle meninggalkan Chenle yang memasang wajah cemberutnya.

"Apasih, gaje banget batiba mati. Emang kalo ga sarapan lansung mati, gitu ?! Kentut emang tuh cowo."

🕊️☁️🤍

Chenle duduk disamping Taeyong lalu mengambil buah yang ada diatas meja itu.

"Loh, Chenle ga makan??" Soal Taeyong. Padahal dari kemarin anaknya ga makan. Abis ditinggal orang tuanya lansung masuk kekamar, ga keluar sampe pagi ini.

"Ga, Chenle masih kenyang. Oma aja yang makan ya."

"Emang kamu makan apa?? Kan kemarin kamu lansung masuk ke kamar, makan yuk ini semua oma yang siapin loh." Jisung hanya menatap Chenle sekilas.

"Gausah dimanjain oma, anaknya udah gede. Kalo laper tuh makan, kalo engga, yaudah gausah. Gitu aja ribet."

Chenle mendengus. "Apasih, biarin, emang masalah buat lo??"

"Udahhhh. Jisung, habisin makanan kamu. Chenle, abis ini kamu harus makan ya." Chenle hanya mengangguk.

Deringan telefon milik Chenle menarik atensi mereka bertiga. Chenle bangun lalu meninggalkan mereka berdua.

"Hiii, you miss me, right?" Chenle tersenyum sambil menatap kearah skrin telefon miliknya yang menampilkan wajah pacarnya, Jake.

"No, but I guess you're." Chenle tertawa mendengar itu.

"Kamu gimana disana, baik - baik ajakan?? Ga selingkuh kan??!" Soal Chenle sambil mendekatkan skrin telefon itu kearah wajahnya.

"Siapa juga yang selingkuh. Emang mereka berani?? Gimana kalo mereka dilabrak pacarku??" Tawa Chenle makin besar.

"Apasih!! Ga ya! Palingan mereka aku terror sampe pingsan. Kamu juga !! Kalo selingkuh, burung kamu aku jual!"

"Serem deh, jadi gaberani mau selingkuh.."

Jisung yang mendengar perbualan antara kedua manusia itu mendengus. "Alay banget." Ia berjalan meninggalkan pasangan yang masih tidak ingin keluar dari dunia mereka itu.

🕊️☁️🤍

"Woi, napa lu. Betmut ya." Jisung menepis tangan Sunghoon yang bertengger di atas bahunya.

"Kaga, sotoy deh lo." Sunghoon tertawa melihat reaksi Jisung. "Elu gamon ya sama Chenle?"

"Apasih, kaga. Jangan ganggu gue, gue lagi ga mood." Jisung membaringkan kepalanya diatas meja dengan berbantalkan tangganya yang super duper besar itu.

"Duhh, kasian. Makan tuh kurma jadi cowo brengsek." Jisung tidak membalas ucapan Sunghoon.

"Eh btw, lo kaga kangen apa sama Lami??" Soal Sunghoon kepada Jisung yang mengangkat kepalanya setelah mendengar soalan itu keluar dari mulut Sunghoon.

"Ngapain gue kangen sama dia anjir?" Sunghoon ketawa. "Ya masa lo kaga kangen sama bodynya yang mantapp deh pokoknya!"

"Ogah anjir sama cewe begitu. Bodynya mah mantap tapi giliran hamil anak cowok lain malah minta tanggung jawab gue, najis."

Sunghoon tertawa mendengar jawaban Jisung.

🕊️☁️🤍

"Aunty minta gue anterin elu." Jisung menahan tangan Chenle yang ingin berlalu pergi.

"Apasih, bilang ke mommy kalo gue pulang bareng temen gue aja."

"Jangan ngebantah bisa ngga?"

"Ga."

Chenle berlalu pergi meninggalkan Jisung mengejarnya. Jisung kembali meraih tangan Chenle. Chenle yang risih itu memandang ke arah Jisung.

"Stop paksa gue !! Gue bilang gamau ya gamau !!"

"Kalo bukan gara-gara aunty, gue juga gamau pulang bareng lo! Nunggu lo disini !"

"Yaudah, cepetan. Gue mau pulang." Chenle meninggalkan Jisung lalu berjalan kearah mobil Jisung yang sudah terparkir rapi di hadapannya.

🕊️☁️🤍

Canggung. Itu yang dirasakan oleh dua manusia ini. Tiada yang ingin membuka suara. Hanya membiarkan alunan musik yang menemani mereka.

"Gimana kabar lo?" Jisung akhirnya memutuskan untuk membuka suaranya.

"Baik, apalagi kalo gada lo." Jisung menghela napasnya mendengar itu.

"Lo?" Chenle melontarkan pertanyaan yang sama dengan Jisung.

"Baik, yang kaya lo lihat." Setelah itu, hening sekali lagi menemani mereka di sepanjang jalan sehingga mereka tiba di rumah Chenle.

"Gausah mampir, sana pulang." Chenle menutup pintu mobil Jisung dengan kuat lalu pergi tanpa memandang ke belakang.

Jisung hanya tersenyum lalu meninggalkan perkarangan rumah Chenle itu.

🕊️☁️🤍

singkat aja yeah tsayyy, lagi gabut soalnya😝😝🔥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

boyFriend || JiChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang