5 years later
"Aah! Akhirnya balik juga gue!"
Chenle menghirup udara di negara kelahirannya.
Satu koper ditendang ke arahnya dari belakang.
"Heh, ini tolong diangkat."
Chenle memasang raut wajah kesal lalu membawa koper yang dilempar oleh daddynya.
Emang dia babu?
"Kita mau ke rumah oma dad?"
Soal Chenle kepada Mark yang fokus memandu itu.
"Ga, kita pulang dulu. Besok pagi baru ke sana."
Haechan sudah terlelap daritadi.
🕊☁️🤍
Mereka bertiga sampai di kediaman Jung.
"OMA!"
Chenle berlari memeluk Taeyong dengan sangat erat. Ia sangat merindui neneknya itu setelah berpisah lima tahun lamanya.
"Kangen banget oma sama kamu! Kamu gimana disana? Baik baik saja? Pergaulan?"
Chenle hanya diam tanpa menjawab soalan Taeyong itu. Ia masih merindui neneknya dan tolong tinggalkan ia sebentar kerna ia masih ingin melepaskan rindunya terhadap Taeyong.
Seorang cowo jakung turun dari tangga dengan baju casual miliknya. Tatapan pemuda itu dan Chenle bertemu. Chenle lansung memutuskannya.
Chenle menarik tangan Taeyong untuk duduk di sofa. Ia menceritakan bagaimana kehidupannya di Canada.
Tidak lupa menceritakan bahawa ia sudah mendapatkan seseorang baharu di dalam kehidupannya.
Jisung yang baru keluar dari dapur mendengar percakapan mereka.
"Pacar Chenle itu romantis loh oma! Tiap hujung minggu ngajak kencan! Terus kalo di sekolah, dia selalu kasi Chenle coklat!"
"Ck, gitu doang gue juga bisa." Jisung bermonolog lalu berjalan ke kamarnya.
🕊☁️🤍
"Gue dengar Chenle udah pulang."
Jisung mengangguk kepala tanpa mengalihkan atensinya daripada game di hp.
"Terus gimana dengan Lami?" Soal Sunghoon.
"Emang dia bini gue? Ga kan."
"Ya, dia kan hamil. Anaknya juga masih ada loh. Anak lo."
"Enak aja, gue masih belum ingin jadi bapak ya."
"Lo bikin dia hamil bisa, tanggung jawab ga bisa. Dasar brengsek lo Ji!"
Sunghoon keluar dari kamar Jisung lalu pulang ke rumahnya.
🕊☁️🤍
"Apa??! Ga! Lele ga mau!"
Haechan menoleh ke arah Mark lalu mengisyaratkan Mark agar memujuk anak kesayangannya ini.
"Le, kita udah lama loh ga ketemu sama mereka. Masa kita ga kesana?"
Chenle terus menggelengkan kepalanya. Ia sudah nekat ingin menjauhi Jisung apapun caranya!
"Ga! Lele gamau ketemu sama sepupu sialan itu!"
Chenle berlari ke kamarnya lalu mengunci pintu kamar itu. Ia merebahkan dirinya di atas kasur, mengabaikan Haechan dan Mark yang masih berusaha memujuknya.
Di sisi lain
"Gamau ah! Jisung gamau!"
Jaemin memandang tajam ke arah Jisung membuatkan nyali Jisung menciut.
"Kenapa? Kau takut bertemu dengan Chenle? Huh, dia juga pasti tidak ingin bertemu dengan mu!"
Jaemin keluar dari kamar Jisung, tetapi sebelum ia benar-benar keluar, ia memandang ke arah Jisung lalu
"Awas kau jika tidak datang. Buna akan pastikan uang jajanmu dipotong!"
Brak!
Jisung memandang pintu kamarnya yang ditutup dengan sangat kencang oleh buna tersayangnya.
"Sialan!"
🕊☁️🤍
"Wah! Kedua cucu oma datang!" Taeyong memeluk Chenle dan Jisung lalu mencium pipi mereka berdua.
Jarak badan Jisung dan Chenle sangatlah dekat. Chenle hanya berharap Taeyong segera melepas pelukan itu.
"Ayo masuk!"
'Wah! Enak bat oma meninggalkan gweh dengan cowo ini?!'
Chenle berjalan tanpa menoleh ke arah Jisung. Tiada yang membuka mulut sehingga mereka sampai di meja makan.
Disana, Mark, Haechan, Jeno, Jaemin dan Jaehyun telah duduk dengan santai sambil berbual.
"Ayo duduk!"
Sialnya lagi, tempat kosong hanya tersisa dua. Dan itu artinya ia akan duduk di samping Jisung itu.
"Bagaimana disana Chenle? Seru?"
Chenle hanya mengangguk sambil tersenyum paksa. Demi apapun! Ia sangat tertekan harus berada di sekitar Jisung!
"Nanti kalian menginap di sini ya! Mommy kangen sama Chenle! Kalian juga harus menginap di sini Jeno, Jaemin!"
Jeno dan Jaemin menggangguk, sama juga dengan Mark dan Haechan. Tapi tidak bagi Chenle dan Jisung, mereka menatap orang tua mereka dengan pandangan yang sangat tajam.
Mereka berharap jika kedua orang tua mereka membatalkan niat mereka untuk menginap disana.
'Plis.. gue tuh ga kuat kalo seatap dengan si taik enih.. mom.. dad.. kalian ga kasian kah sama anak kesyil kalian yang imoetz yang sangat imoetz enih..'
'Anjir.. ogah banget gue seatap sama dia. Kalo gue kabur leh ga.'
KAMU SEDANG MEMBACA
boyFriend || JiChen
RomanceBagaimana rasanya ditikung oleh pacar sendiri? Oh pasti sangat menyenangkan bukan?