04.

150 27 1
                                    

• Selamat Membaca Chingu •

"woi Xander balikin engga!" teriak Raihan dari arah koridor

Kalian semua tertipu dengan kepribadian Xander, yang kalian tau Xander merupakan anak bengis, brandalan dan berdarah dinggin.

itu semua tidak berlaku dalam pertemanan Xander apalagi dengan Raihan yang sudah khatam dengan kerandoman Xander. Raihan berani bersumpah bahwa kepribadian  Xander itu ganda. Ia seolah - oalah tidak perduli dengan sekitar bahkan ia tak akan memberi ampun dan iba pada seseorang yang berani mengusiknya.

nyatanya Xander dengan teman dekatnya hanya  seorang pria biasa yang baru saja tumbuh menjadi dewasa, dia sangat simpati pada teman - temannya, penyuka hewan dan sangat usil bahkan dirinya sangat labil akan suatu hal.

"woi -anj!" teriak Raihan

amarahnya kini sudah diatas puncak, matthew yang sedari tadi hanya memperhatikan kedua temanya itu hanya tertawa terbahak - bahak melihat kedua temanya yang sibuk kejar - kejaran.

"ih Raihan anak osis gabole toxic" ledek Xander

"gue toxic karna lo babi! kelakuan lo kayak anak dajal" protes Raihan

bukanya takut Xander malah ingin terus membuat Raihan marah, bagi Xander marah Raihan membuatnya gemas, tak hanya Xander seisi sekolah ini pun setuju dengan pendapatnya, namun tidak ada yang berani melewati batas seperti Xander untuk menganggu Raihan.

Brug...

buku - buku itu terjatuh berserakan di lapangan

"mampus lo!" teriak Raihan.

Xander tidak sengaja menabrak seseorang hingga membuat buku - buku yang di bawanya terjatuh. Bukannya membantu atau mengucapkan kata maaf Xander malah berbalik acuh dan pergi meninggalkan orang tersebut.

namun Xander kembali berbalik, begitu Raihan menatap tajam Xander dari jauh. Xander tau isyarat ini, Raihan hanya ingin Xander menjadi anak yang baik.

"gue minta maaf" ucap Xander

Raihan kembali menatap tajam Xander
'udah minta maaf anj, apa lagi' isyarat Xander pada Raihan.

"lo bisa kan sendiri?"
"gue sibuk" ucap ketus Xander

"gue bisa kok" ucap Kylie lalu berdiri sambil merapihkan buku - buku yang di senggol Xander

saat Xander hendak berbalik pergi

"lain kali bertanggung jawab atas kesalahan kamu!"
"kalau kamu salah langsung minta maaf" ucap Kylie

Xander tidak terima akan hal itu ia berbalik lalu mencekram kedua kerah baju Kylie

"gausah so nasehatin gue!"
"siapa lo berani—"

Noval lansung menarik Xander sedangkan Matthew membawa Kylie menjauh dari Xander. Raihan langsung berlari kearah Xander dan Noval

"banci lo Xan!" tegas Noval

Brug..

Raihan menonjok Xander beberapa kali, sedangkan Xander hanya tertawa.

"lo gila anj! , dia cewe lo cowo"
"itu bukan lawan yang sepadan" tegas Raihan

Raihan tidak peduli dengan gelar osisnya, ia tidak masalah gelarnya di cabut karena memukul Xander.

"udah ah han, diliatin orang - orang" ucap Noval sambil memisahkan Xander dan Raihan

"kita selesain nanti di basecamp" tegas Raihan

UKS

"lo gapapa?" tanya Matthew

Kylie hanya terkejut saja begitu Xander menarik kerah baju nya.

"hallo?" ucap Matthew sekali lagi

"—oh gapapa kok" lirik Kylie

"lain kali lo jauh - jauh ya urusan sama Xander" ucap Matthew

"cih— padahal dia yang salah, apa salahnya aku menasehatinya"
"apakah di sekolah ini hal seperti itu dibiarkan saja?" omel Kylie

Matthew terseyum ke arah Kylie

"bilangin sama temen kamu, gausah so berkuasa"
"cowo gitu kaya banci" ketus Kylie.

Matthew tertawa, Kylie menyeritkan dahinya kebingungan.

"kamu ga kerasukan kan?" tanya Kylie yang khawatir

bukan Matthew kalau tidak tertawa akan hal - hal yang menurut orang lain itu tidak lucu tapi menurut Matthew itu lucu, dia baru pertama kali mendengar seseorang melontarkan cacian pada Xander.

"lo lucu sumpah" jelas Matthew yang masih tertawa.

"hah?" ucap Kylie.

"haha, udah lupain sorry emang gue rada random" ucap Matthew.

"ohiya, lo anak baru bukan? dari kelas apa?"
"gue soalnya kek baru liat gitu" ucap Matthew

Matthew baru sadar bahwa dia baru pertama kali melihat wajah Kylie

Kylie mengangguk "gue dari kelas 3-2"

"lah berati kita satu angkatan dong, gue kebetulan kelas 3-1"
"berati kita kelasanya tetangga dong" ucap Matthew yang jadi penasaran.

"emang bocah kematian tuh si Xander" celoteh Matthew.

Xander merupakan junior 1 tahun di bawah Matthew.

"dia adik kelas?" tanya Kylie penasaran

Matthew mengangguk, "maafin dia ya emang sikapnya kaya bocah - bocah kematian"

"kenapa kamu yang mina maaf? toh dia yang salah" jawab Kylie.


• To Be Continued •

The Most Beautiful | Dita • Haechan • RM • Johny • Lea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang