ᴘʀᴏʟᴏɢ - 00

4.3K 335 11
                                    

ᴡɪɴᴅ ʙʀᴇᴀᴋᴇʀ
ʀᴇᴀᴅᴇʀ ɪɴsᴇʀᴛ!'

«——.°•★•°.——»

•OOC Characters
•Tidak 100% mengikuti alur.
•Drama, Action, Sport.
•Ending belum diketahui.
•15+

«——.°•★•°.——»

© ᴊᴏ ʏᴏɴɢsᴇᴏᴋ

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ!

_______________________________

Wow siapa sangka, ternyata bikin fan-fiksi lagi? sangat mengesankan, ha-ha-ha.

"Sial." Umpat pelan seorang anak perempuan yang baru saja jatuh dari sepeda Pixie bewarna merah. Anak laki-laki dari tadi menemani teman nya itu langsung menaruh sepeda milik nya, menghampiri dan menanyakan keadaan.

"Kamu tidak apa apa?" Tanya anak lelaki dengan raut wajah khawatir samar samar. Dia membantu anak perempuan itu berdiri. Tapi merasakkan kaki kanan sakit jika digerakkan.

"Aw! sepertinya kaki ku terkilir." Anak perempuan itu masih terduduk dengan satu kaki tidak bisa digerakkan, walau Anak laki-laki bernama Jahyun bisa menggendong anak perempuan itu.

Tapi, kalau Jahyun menggendong nya lantas gimana dengan keadaan sepeda mereka berdua? nasib yang buruk. Kalau di tinggal pasti akan di curi walau tempat mereka sekarang Taman sekalipun.

"gimana dengan lomba dua Minggu lagi brengsek. Kaki tidak berguna!- ouch!!"

Merasakan tubuh mungil tidak menepak tanah lagi melainkan melayang, sang anak perempuan merasa bahwa teman nya ini menggendong diri nya dengan pose pengantin.

"Lagian sih tidak hati-hati." Tegur pelan Jahyun. perlahan berjalan meninggalkan taman dan sepeda milik mereka berdua.

Sang anak perempuan menyadari bahwa Jahyun perlahan meninggalkan taman serta dua sepeda yang sudah berdiri sejajar di tempat terbuka mungkin bagi nya tidak akan aman jika di taruh disitu. "Tu-tunggu, Gimana dengan sepeda nya? apa kau akan mengikhlaskan sepeda kita jika di begal begitu saja? mahal loh beli se—"

"Berisik. Masalah sepeda aku tidak peduli. Yang aku peduli sekarang tentang kaki mu, Yeon [Name]."

Mata dengan iris ungu terbuka sedikit setelah mendengar selaan dari lelaki yang sedang memperhatikan depan yaitu jalan. Syok akan Jahyun bisa ngomong agak panjang pada nya.

"Wahh! sejak kapan kamu bisa ngomong panjang begini??" Antusias tidak di gubris oleh Jahyun. Wajah berparas ayu milik [Name] sebelum nya tersenyum lebar malah mengeluarkan senyuman kebawah.

"Bajingan, baru saja aku mendengar ucapan panjang dari dia."

Meskipun begitu, [Name] masih tetap menunggu walaupun dialog diatas dan dialog dibawah sudah tiga tahun yang lalu. Mereka berdua berteman di awal masuk kelas satu SMP atau bahkan sebelum masuk ke jenjang SMP. Bisa dikatakan mereka berteman sejak kecil.

Menunggu yang tidak pasti itu sangat sakit. Makannya menunggu yang tidak nyata menjadi nyata itu memang mengasyikkan.

Karakter Fiksi contohnya.

'Mereka berdua' bahkan pernah latihan bersepeda bersama sama bahkan Jahyun pernah di ajarkan tentang Drift di tikungan tajam sekalipun.

Sudah banyak Jahyun mempelajari tentang sepeda, salah satu nya Bersepeda di turunan curam yaitu Downhill. Dan Skidding teknik pengereman memakai kekuatan kaki dengan mengayuh balik saat bersepeda dengan gir tetap.

Dan lain lain nya.

mengajarkan yang tidak tidak itulah tujuan anak perempuan itu sebenarnya, ha-ha-ha.

Sampai suatu ketika disaat mereka sudah kelas dua SMP. saat mereka sedang berlatih bersepeda bersama sama, [Name] batuk dengan mengeluarkan darah segar di mulutnya. Itu membuat Jahyun berhenti latihan dan menghampiri [Name] yang masih menahan darah dengan menutup mulut agar enggan keluar.

Posisi mereka sebelumnya itu, [Name] hanya melihat Jahyun sedang memainkan sepeda milik nya sendiri. Sepeda Pixie anak perempuan itu sedang diparkir tidak jauh dari mereka.

"[Name] kau tak apa?  Aku bisa membawa mu ke ru—"

"Tidak usah. Sebentar lagi sembuh kok— uhuk!" Darah makin lama makin menetes banyak ketanah. Sampai juga baju Jahyun sekolah terkena bercak darah.

"Sembuh gimana! lihat batuk mu makin memparah!" Jahyun sempat mengomel namun terhenti setelah melihat teman nya itu terkekeh pelan.

"Ini hanya luka kecil, tidak apa apa."

Apa apaan ini, masih saja menenangkan walaupun keadaan sudah sekarat seperti ikan tidak di kasih air? sungguh ironis.

Jahyun terkejut kerah baju sekolah dipegang erat oleh anak perempuan didepan nya membuat ia harus menatap wajah [Name] yang berantakkan itu. "setelah kenaikan kelas aku akan pindah ke Luar Negeri."

"Ini masih ada beberapa bulan untuk menikmati pertemanan kita untuk beberapa bulan kedepan. Jadi, jangan sedih hahaha"

[Name] melepas cengkraman kerah baju sekolah Jahyun. Kemudian dia seperti merogoh rogoh kantung cardigan bewarna putih yang sudah terlumuri darah segar banyak.

Oh ternyata hanya mengeluarkan sapu tangan nya dan mengelap pinggir bibir yang masih tersisa darah sedikit hingga bersih.

Jahyun enggan membuka mulut karna masih sedikit syok akan anak perempuan itu bilang dia akan pindah sekolah ke Luar Negeri. Dan terlebih lagi keadaan diri nya membuat suasana semakin memburuk.

"Kamu yakin, [Name]? dengan keadaan mu begini kamu akan pindah..?" Jahyun tampak ragu ragu saat ini. Malahan anak perempuan alias [Name] mengangguk angguk ceria

"Yakin dong. Penyakit bisa disembuhkan kapan saja" Ucapan seoalah olah yakin membuat Jahyun tidak percaya dengan [Name] untuk kali ini. Biasanya ia akan percaya setiap omongan atau ucapan dari 'teman' nya ini.

seorang pemuda laki laki sedang memperhatikan dalam diam sebuah bingkai foto. Bingkai tersebut menampilkan dua anak berbeda jenis, yang satu tersenyum lebar yang satu nya hanya tersenyum tipis banget.

Itu permintaan terakhir anak perempuan di foto sendiri. Mau tak mau lelaki ini harus menuruti walaupun ia tidak keberatan sekalipun. Ada dua foto sebenarnya, foto satu saat anak perempuan itu mendapatkan juara satu sepeda Nasional, yang kedua saat kenaikan kelas sesuai ucapan dari anak perempuan itu.

Tiga tahun yang lalu berlalu anak perempuan itu pergi. pemuda lelaki bernama Jahyun Jo tampak kembali ke asal muasal nya; Introvert atau pendiam setelah tidak bertemu anak perempuan yakni teman nya; Yeon [Name].

Sangat mengesankan bukan?:) Untung saja ini hanya sebuah prolog. Jadi aku tidak mungkin membikin prolog panjang panjang hahaha~

_____

12-12-22.

ᴡɪɴᴅ ʙʀᴇᴀᴋᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang