ᴍᴀsᴀ ʟᴀʟᴜ ᴅᴀɴ sᴍᴋ ᴄʜᴏɴɢᴘᴀ - 04

1.2K 184 28
                                    

6 tahun yang lalu.

Seorang anak perempuan yang sedang menenggelamkan kepala di kedua tangan yang di silang dan kedua tangan nya itu sebagai bantal untuk menahan kepala nya.

Surai ungu gelap panjang, mungkin sepinggang bergoyang terkena hilir angin dari jendela dan pas sekali dia duduk di dekat jendela. Udah mana paling belakang lagi

duh wibu nolep.

Namun di acara nya yang sedang tidur saat jam istirahat tiba tiba seorang guru membuyarkan mimpi indah nya.

Padahal masih istirahat. Kenapa masih ada informasi sih, apa tidak cukup di lapangan selama empat jam tadi? menurut anak perempuan itu yang masih seperti sedia kala yang Tidak ingin menggubris perkataan sang guru.

"Maaf telah mengganggu istirahat kalian. Saya kesini untuk memberitahukan kepada murid murid semua disini untuk perwakilan sekolah di bidang olahraga. Yaitu Sepeda Pixie."

Keadaan menjadi ricuh. Semua murid sudah menunjuk nunjuk salah satu murid yang pasti akan ikut itu juga. Anak perempuan itu menukik sebal karna terlalu berisik disini

"Aku yakin, pasti kamu yang terpilih!"

"Iya aku juga yakin!!"

"Waahh! ayo ayo! Pak guru! pilih dia, dia jago main sepeda!"

Sedangkan murid itu tertawa kikuk dengan menggaruk garuk tengkuk nya. Dalam batin dia sudah yakin kalau dia lah yang bakal terpilih

"Hahaha, kalian bisa aja." Kata murid itu diselingi tertawa nya.

Sang guru berdehem keras, memerintahkan seisi kelas untuk diam. Kemudian kelas menjadi hening sedia kala dan anak perempuan itu bisa kembali tidur dengan nyenyak tanpa ada nya suara jangkrik sangat banyak.

"Yeon [Name]."

Seisi kelas menoleh bingung kebelakang tepat [Name] duduk. anak perempuan itu tak menggubris atau menjawab panggilan sang guru atau pun menaikkan kepala nya.

"Sesuai rapat dari ibu bapak guru, Yeon [Name] lah yang akan mewakili sekolah ini." Ucap sang guru membuat semua murid terbungkam. [Name] sontak menaikkan kepala nya dengan tatapan tidak percaya.

"Maksud bapak?" Tanya [Name] dengan nada rendah yang masih setia duduk di kursi nya.

Sang guru membenarkan kacamata nya "Bukan maksud saya. Ini sudah jelas. Mau protes? silahkan, tapi bukan ke bapak protes nya. saya pamit undur diri."

Itu adalah awal pengalaman pertama dari [Name] untuk naik sepeda.
.
.

Merenung akan hal terjadi barusan. Sekarang ia berada di taman sekolah, orang orang berlalu lalang melihat [Name] dengan tatapan benci dan ada juga yang ghibahin anak perempuan itu sambil berjalan bersama circle nya.

Puk

"Boleh duduk sini?" Tanya seseorang yang menyadarkan lamunan dari sang anak perempuan. [Name] sontak menggeser duduk nya dan membagi tempat duduk.

Seorang pria - mungkin umur nya jauh dari [Name] duduk di samping nya?

apakah aku akan diculik? batin anak perempuan itu.

Sang pria menoleh ke [Name] dengan tatapan tanda tanya karna sedari tadi anak itu yang di lihati oleh warga sekolah disana

"Hei, kenapa kamu di lihat oleh murid murid disini?" Tanya pria itu. [Name] menaikkan kedua bahu nya tidak tahu

ᴡɪɴᴅ ʙʀᴇᴀᴋᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang