#1. Aku dan Hadirnya Dia

110 1 0
                                    

Sebuah rumah yang bertempatan di tengah-tengah kota metropolis, di dalam kamar ada seorang wanita cantik yang sedang tertidur lelap dan tiba tiba.
Krrriiinnggg...Krrrriiinngg...
Alarm jam berbunyi kencang. Sambil setengah tidur wanita itu mencoba menggapai jam tersebut untuk, menghentikannya.
"Huaahh!! Berisik sekali",dia terbangun sambil mengucek matanya,"gawat aku terlambat upacara pembukaan sekolah"
Dengan terburu-buru dia bangkit dari kasur untuk bersiap berangkat.
-20 menit kemudian
"Mah, pah aku berangkat",pamit sambil menggigit sebuah roti di mulutnya.
"Ga mau sarapan dulu ?",tanya mamahnya.
"Gaah udah telat nih, lagian pak suryo pasti udah lama nunggu", memakai sepatu dan bersiap berangkat.
"Yaudah buruan, hati-hati ya?", mamah mengingatkan.
Dengan sedikit berlari dia berangkat ke sekolah. Dia menuju sebuah pangkalan ojek
"Pak sur!! Ayo buru udah telat nih?",dengan tergesa-gesa sambil menepuk bahu salah seorang tukang ojek yang merupakan langganannya.
"Dari tadi bapak tungguin eneng lama gadateng-dateng", diapun kaget kemudian mengelus dadanya.
"Tadi bangunnya kesiangan pak"
"Yaudah atu buru, sebelum terlambat nanti" , paksur menyalakan motor bebeknya yang bisa dibilang sudah lama karena modelnya sudah agak tua.
"Ayo pak jalan! ",wanita itu segera naik ke motor.
Pak Sur membawa motornya dengan sangat lihai, dia melakukan manuver layaknya seorang pembalap moto-GP yang melewati macetnya kota, dan akhirnya sampailah di depan sebuah sekolah yang bertuliskan "Welcome to Marthatia Senior Highschool"
"Yap. Sampe juga deh akhirnya", wanita itu turun dari motor, "nih pak ongkosnya"
"Makasih neng, bapak narik lagi ya"
"Oh iya pak nanti jam 3 jemput aku lagi ya, papah gabisa jemput hari ini katanya"
"Sip. Beres itumah neng",kemudian dia pergi meninggalkan pintu gerbang sekolah menuju jalan ramai itu.
"Yap, bismillah. Semoga tahun ini juga berjalan lancar", ucap wanita tersebut dalam hati.
Dia pun akhirnya melangkah maju memasuki gedung sekolah, kemudian melihat papan pengumuman untuk mencari namanya dia masuk kelas berapa.
"Yes masuk IAM-1",dengan gembira mulai menaiki tangga menuju kekelas IAM-1 untuk tahun ke dua.
Diapun membuka pintu ruang kelas tersebut.
"Hai Jel !! Kita sekelas lagi ternyata",wanita yang agak gemuk menghampirinya.
"Jal..jel..jal..jel.. Sherli !!! Ish", membalasny dengan sedikit kecut.
"Haha iya maaf-maaf.. lagian dulu nulis nama sendiri aj gabisa kebaca, malah jadi Jheli",ejeknya.
"Itukan udah setahun lalu masih aja diungkit-ungkit.. dasar Shafa", sambil melirik sekitarnya.
Jadi ini kelasku sekarang yah? Sampai tahun lalu aku hanyalah seorang wanita lugu namun sekarang semua itu berubah. Namaku adalah Sherli Putri Assabil. Anak pertama yang biasanya sih selalu dimanja. Dan dia adalah Shafa Auralia, sahabat pertamaku saat pertama kali masuk sekolah ini.
"loh itukan adikmu shaf, dia sekelas?", aku menunjuk seorang anak laki-laki.
"Iya, ternyata dia pinter juga bisa masuk kelas ini.. huh",menjawab dengan cemberut.
"Ya bagus dong kalo ad tugas bisa bantu-bantu", candaku.
Teng..teng..teng..
"Anak-anak diharap kumpul di lapangan karena upacara pembukaan akan segera dimulai",terdengar suara seorang suara guru yang sudah tak asing lagilagi.
Semua siswa dan siswi turun ke bawah untuk mengikuti upacara pembukaan sebagai tanda dimulainya ajaran baru. Upacara itu berlangsung sekitar 30 menit, dengan sambutan dari kepala sekolah.
"Ahh.. lama banget pengumumannya",gerutuku.
"Iya tumben banget Pak Hardi pengumumannya lama, biasanya kan cuma salam ngomong gak sampe 5 menit udah-", sahut Shafa.
Tidak beberapa lama kemudian seorang guru perempuan datang memasuki kelas. Keadaan kelas tiba-tiba menjadi hening.
"Ya, selamat pagi anak-anak. Assalamualaikum wr.wb", guru wanita itu memberikan salam.
"Nama saya adalah Merry Ramdhani", sambil menuliskan namanya di papan tulis,"saya biasa dipanggil Bu Merry"
"Sebelumnya saya ingin mengenalkan seseorang, silahkan masuk !?", dia menoleh ke arah pintu.
Dari luar datang seorang laki-laki yang tinggi dan wajahnya cukup tampan.
"Tolong perkenalkan diri", pinta bu merry.
"Nama saya Farel Alfadjrie. Panggil saja Farel, sebelumnya saya bersekolah di Sekolah Islam Darussalam. Mohon bantuannya"
"Farel, silahkan duduk di tempat duduk yang kosong itu di sebelah...Billy ??", bu merry menunjuk kursi paling belakang di barisan ke-4.
Murid pindahan itupun berjalan ke belakang, kemudian duduk di sebelah Billy.
"Oi, kenalin namaku Billy! Setahun kedepan kita bakal bareng jadi mohon bantuannya", sapa Billy padanya.
"Yeah aku juga", kemudian dia perlahan duduk.
Setelah itu Bu Merry menjelaskan berbagai macam hal baru bagi Farel yang baru menjadi murid di sini. Bu Merry terlihat awet muda, tapi katanya umurnya sudah menginjak 40an. Waw, aku penasaran apa rahasianya. Jam menunjukkan pukul 2.30 pm. Bel pun berbunyi, kebanyakan siswa sudah berhamburan keluar sekolah.
"Ahh.. capeknya", keluhku.
"Iya nih capek banget padahal baru hari pertama sekolah", shafa sedikit menguap.
"Sher, pulang bareng yuk naik kereta, ajaknya.
"Yah, tapi aku udah minta jemput pak sur", jawabku.
"Ooh,, yaudah deh. Tapi mulai sekarang coba pulang sendiri dong kan udah kelas 2 ini"
"Kalo berani mah iya, tapikan kamu tau sendiri jalan masuk ke rumahku itu lumayan jauh",aku menenpelkan dagu di meja.
"Eh iya, sher. Menurut kamu Farel itu gimana?", tanya shafa.
"Gimana apanya?", aku bingung dengan pertanyaan shafa.
"Sok-sok gatau lagi. Ituloh menurut kamu dia itu ganteng ga?", tanyanya dengan senyum yang menyeringgai.
"Yaa, lumayan lah. Lagian aku juga belum tau dia itu orang yang kayak apa?", jawabku.
"Makanya besok kita kenalan !? Biar bisa deket gitu", shafa menggerakkan alisnya ke atas dan ke bawah.
"Terserah aja sih", jawabku tidak terlalu peduli.
Dari luar aku mendengar suara langkah kaki, kemudian pintu pun terbuka dan aku melihatnya.
"Loh masih ada orang di kelas ternyata", Farel tiba-tiba datang dengan wajah yang berkeringat dengan nafas yang tersenggah-senggah.
"Apa dia abis lari ya", gumamku.
"Kenapa rel? Kayak orang panik gitu" , shafa menegurnya.
"Haha, iya aku lari dari parkiran soalnya dompetku ketinggalan. Nih !?", dia mengeluarkan sebuah dompet dari laci kolong mejanya.
"Hmm.. sebentar deh, aku lupa nama kalian",tanyanya tiba-tiba.
"Oh,iya kita belum kenalan. Namaku Shafa Auralia, panggil aja shafa",shafa membalasnya dengan riang.
"Dan yang ini namanya Jely", shafa menggodaku.
"Jely apanya?!! Namaku Sherli, salam kenal",aku menyahut agak ketus.
"Hoo, oke. Kalo gitu pulang duluan ya", Farel pergi keluar kelas.
"Aw, sher!! Liat ga tadi dia keren banget kalo dilihat dari dekat?"
"Iya deh iya",jawabku datar.
Tapi aku juga merasakannya, saat sebelum dia berbalik ke arah pintu dia tersenyum.
(deg-deg).
Tiba-tiba jantungku berdegup cukup cepat dan aku merasa wajahku memerah ketika mengingat senyumnya barusan. Ya, kuakui dia itu lumayan..... ganteng.
Setelah itu aku pulang dan ternyata Pak Sur sudah menunggu sejak tadi, sedangkan shafa dia naik kereta. Saat di jalanpun aku masih tidak bisa melupakannya, entah kenapa rasanya aku ingin melihatnya lagi.

My First StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang