My Bunny Baby

Chapter 72

"Aku harus memberitahunya kalau sudah jam dua belas."

Aria menguap panjang dan mengangkat tubuhnya.

Dia mengalami kesulitan bangun larut malam karena dia masih muda. Tapi setelah mati-matian bertahan, waktunya semakin dekat.

Dia pergi ke kamar Lloyd dengan sekotak kue, lilin, dan korek api.

"Yah, sekitar tiga menit lagi."

Aria memeriksa jam dinding di dekat kamar Lloyd. Dan saat itulah dia menyalakan api dengan korek api.

Tiba-tiba pintu terbuka.

"......apa yang sedang kamu lakukan.""

"....."

Mengapa dia membuka pintu?

Lloyd merasakan kehadiran yang berdiri di depan pintu, dan saat dia membuka pintu, dia bingung melihat Aria membakar korek api.

"Bermain api?"

Sepertinya itu. Aria tercengang dengan kesimpulan yang dicapai Lloyd.

Mengapa istri bermain api di depan kamar suaminya?

'Kejutannya hilang.......'

Aria melihat jam kakek. Itu masih dua menit lebih cepat dari jamnya.

Meski tertangkap, dia dengan keras kepala mengeluarkan kue dari kotak dan menyalakan lilin.

Dan dia memegangnya ke arah Lloyd.

- Selamat ulang tahun!

Hari ulang tahun.

Kemudian Lloyd ingat bahwa Hari Tahun Baru adalah hari kelahirannya.

Dia dengan lembut mengerutkan alisnya. Bahkan jika itu adalah hari ulang tahun yang diurus Aria dan tidak ada orang lain, dia tidak bisa berpura-pura bahagia.

Bibirnya mengeras.

Karena dia tidak pernah berpikir bahwa tidak pernah ada kutukan bahwa dia dilahirkan di dunia ini.

"Maaf aku tidak bisa bahagia."

Lloyd memberi tahu Aria, yang mungkin akan kecewa dengan reaksinya.

Tapi seolah dia tahu bagaimana harus bereaksi, dia berkata sambil meletakkan kue di tangannya.

– Setidaknya bagi saya, Anda adalah berkah.

"......"

– Saya ingin mengatakan, saya akan mencoba yang terbaik untuk membuat Lloyd merasa seperti berkah juga. Karena kamu bilang kamu tidak ingin membebaniku.

Apa yang harus dia katakan?

Aria, yang telah berpikir sejenak, membulatkan matanya dan tersenyum alami.

- Mari kita membuatnya bersama. Sebagai berkah.

Bel berbunyi mengumumkan jam.

Dering, dering, dering.

Saat itulah Lloyd pertama kali mengenali hari ulang tahunnya sendiri sejak dia lahir.

***

Musim Semi Musim Panas Musim Gugur Musim Dingin.

Setelah beberapa musim, musim semi telah datang kembali.

Aria menyambut musim semi pada usia 14 tahun.

***

"Dia mulai tidak menghubungi..."

Veronika memiringkan kepalanya. Kemudian, rambut pirang halusnya tergerai seperti gelombang.