Chapter 8

139 20 3
                                    

Aku come back setelah
mutusin buat fokus sama semua
ceritaku ..
balik lagi ke topik awal aku bikin
Cerita karna bosen sama keseharianku
jadi maklumin aja kalau tulisanku kadang
ga nyambung atau alurnya ga jelas.
intinya menulis cerita itu karna hobi
mikir ..

Bissmillah semoga ini awal baru
jadi aku punya kenangan kalau misalnya
udah ga bisa menulis cerita lagi :)
...

.

.

Anisah berdiri didepan pintu ruang inap Bintang memandang kepergian sosok seperti
Bodyguard yang terlihat memantau kamar
Adiknya. " siapa orang tadi ? Dia tampak
seperti bodyguard ?! "
Ujar anisah berpikir lalu segera masuk ke ruang inap Bintang membawa bubur.

" assalamualaikum , nah kakak sudah beli untuk Bintang.ini ada minuman buat Kamu !"
Ujar anisah memberi minuman dingin
capucino latte untuk Ryan.

Ryan menerima dengan senang hati.
" eh ga usah repot segala beliin minum tapi
Gw terima karna lagi haus heheh "
Nyengir Ryan tanpa malu langsung minum
didepan Bintang dan Anisah.

Anisah tersenyum kecil melihat tingkah Ryan
yang membuat ruangan inap Bintang menjadi
hidup karna kedatangannya.
" Bintang dimakan buburnya ini masih hangat
Kamu pasti suka ,percaya sama kakak" seru
Anisah membuka bubur hendak menyuapi
Adiknya.

" kakak jangan disuapin Bintang bisa makan sendiri " sahut Bintang pelan.

" loh ! Loh ! Kata siapa bisa makan sendiri.
Liat kamu masih pakai infus kayak gini ,udah sini sama abang aja oke !" Ryan bersuara
Anisah memberikan bubur kepada Ryan.

Bintang terlihat malu saat Ryan mengarahkan
Sendok berisi bubur ke arahnya. " bang ,Bintang udah gede.ga mau di suap ah !"
sahut bintang senyum malu menutup mulut.

" udah Bintang makan aja ,kalau nggak abang ga mau nanti " ancam Ryan memberi kode

" aa.. Abang jangan ,iya bintang makan"
nyerah bintang paham kode dimaksud Ryan.
dengan kemenangan mutlak Ryan menyuapi
Bintang membuat Anisah kaget pasalnya
Adiknya paling anti disuapi bahkan ia selalu
Makan sendiri walaupun sedang sakit.

" alhamdulillah , tapi kok bisa bintang mau disuapi tadi sama kakak ga mau .." ngambek
Anisah pura pura.

Bintang terlihat merasa bersalah tetapi ia
Hanya diam memakan bubur. karna Bintang
Itu peka pada sesuatu pada hal kecil sekalipun namun ia lebih memilih bertindak
daripada berbicara.

" Mm.. Sorry , sorry gw ga bermaksud buat
caper sama bintang.ini lo aja yang nyuapin bintang" ryan merasa tak enak hati lalu
memberikan pada Anisah.

Anisah menatap wajah melas Bintang dan
Ryan yang tampak salah paham langsung
tertawa menutup mulut." gak kok ,aku cuma
godain bintang liat dia muka muka mau nangis " ejek anisah kepada Bintang.

" gw pikir lu beneran marah !" ujar ryan
Menghela nafas lega.

Bintang langsung memalingkan muka pertanda kesal dengan sikap jahil kakaknya.
" aduudu ... Adik tampan kakak ngambek ya ..!" anisah masih menggoda Bintang.

" ngomong apa sih ,udah bintang kenyang"
Sahut bintang pelan ,ryan tak sadar bahwa
Buburnya sudah habis.Ryan memberi minum
lalu berdiri untuk membuang sampah.
Anisah mendekat duduk disamping Bintang.

" Bintang , kamu harus kuat ya. Jangan menyerah !" anisah menggenggam tangan bebas infus bintang berkata lembut.

" kak ga usah khawatir ,Bintang kuat kok !"
Balas bintang menjawab.

Bintang Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang