🩸🎀

6 1 0
                                    

Hai..
Cerita ini aku buat untuk tugas bahasa indonesia, tepatnya 13 desember 2022. Mohon maaf banyak kurangnya karena aku masih belajar.

‼️Dilarang meniru segala adegan kasar di cerita ini ke kehidupan nyata‼️Selamat membaca teman - teman <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‼️Dilarang meniru segala adegan kasar di cerita ini ke kehidupan nyata‼️
Selamat membaca teman - teman <3

🩸🩸🩸

Bugh, bugh, bugh!

"Rasain lo! Makanya gak usah sok nyaingin pacar gue!"

Teriakan lantang itu terdengar seisi kelas XII IPS-2 dari seorang cowok jangkung dengan name tag Juan Jatirangga. Tangan dan kaki nya terus menerus menghantam siswi yang sedang duduk terkapar lemas di lantai.

Dibantu ketiga teman nya, Gavin, Gio, dan Galih mereka menjambak rambut gadis itu dengan kasar. Perbuatan tercela ini disaksikan seluruh teman sekelas nya. Sedang pacar yang dimaksud Juan tertawa mengolok ngolok gadis itu.

"Tolong berhenti.. Inka gak ada maksud buat nyaingin pacar kamu Juan."

Inka Prameswari menangis tersedu sedu seraya berusaha melindungi dirinya sendiri. Siswi yang mengenakan pita merah di leher nya itu selalu saja diperlakukan tidak adil oleh mereka. Inka hanya bisa diam dan menerima karena tidak memiliki kuasa untuk melawan.

Juan dan teman teman nya berhenti memukuli Inka. Cowok itu jongkok di hadapan Inka dan berbisik rendah, "Dengerin gue, kalo lo berusaha nyaingin Ellen lagi gue bakalan tarik pita merah ini."

Inka menggeleng panik, "Jangan Juan, pita ini pemberian Ibuku dari kecil. Hanya pita ini yang aku punya dari Ibu."

Tangisannya kian pecah saat Juan menendang kaki Inka dengan brutal. Tidak ada yang mampu melerai karena mereka tidak berani berhadapan langsung dengan Juan si preman sekolah.

Kecuali cowo jangkung yang satu ini, "Inka! Mana yang sakit ka? Ayo kita ke UKS."

Dia, Hinggar Raja Gemilang yang berani melawan Juan dan membantu Inka. Hinggar dan Inka sudah bersahabat sejak duduk di bangku Kelas X.

Hinggar memandang Juan tajam dan yang ditatap tersenyum mengejek, "Ck, gak usah berlaga jadi pahlawan kesiangan deh lo."

Hinggar berdiri tegas, "Gue udah peringatin lo berkali-kali, kenapa lo gak mau diem sih? Salah Inka apa sampai lo tega sakitin dia. Tolong berhenti Juan, gue mohon."

Terjadi perdebatan kecil antara Juan dan Hinggar pagi itu. Inka melerai dan menarik tangan Hinggar, "Gar, sakit gar.." Hinggar sadar sudah membuang waktu dan beralih membopong tubuh kecil Inka ke gendongan nya, ia melewati Juan dan yang lain menuju UKS. Setelah selesai mengobati Inka, mereka berdua kembali ke kelas untuk belajar.

Pak Broto, guru sosiologi itu duduk dengan tenang di meja nya, memperhatikan anak anak yang sedang mengerjakan tugas. Ia menatap satu persatu anak anaknya dengan tajam. Hinggar yang sedang mengamati dalam diam heran ada apa gerangan dengan Pak Broto.

Kelas BerdarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang