01

47.3K 1.6K 98
                                    

Hai haiii... davin kembali setelah selian lama menghilanggg....
im so sorry for that
but book ini udah banyak revisi, jadi mungkin alurnya bakal agak beda ehe...

~☆゚⁠.⁠*⁠・⁠。゚⊰⁠⊹ฺ

Di lorong kelas gedung fakultas kedokteran, dua remaja lelaki sedang berjalan dengan santai, sampai...

"Oh iya buku catatan gw njir, ketinggalan di laci..."
"Lu pulang duluan aja deh Sen gw mau ambil dulu di kelas tadi. Byeee.."

"CK ck kebiasaan banget sih.." ucap remaja yang biasa dipanggil Arsen itu sambil menggeleng.

~kelas~

"Aduh dimana sihhh.."

"Mencari sesuatu boy?" Ucap lelaki dengan deep voice tepat disamping telinganya.

Davin pun terjengit dan membalik tubuhnya.

Dug

"Akkhh..." Ringis Davin setelah kepalanya membentur dada bidang orang di depannya yang ia kenal sebagai salah satu dosen di universitas-nya itu.

"Kebetulan ada kamu disini, bantu kami berdua sekarang" ucap lelaki asing yg sedari tadi bersandar pada pintu, jangan lupa smirk yg ada di wajahnya.

"B-bantu apa?" Cicit Davin lirih.

Dengan kurang ajarnya sang dosen menarik tangannya untuk menyentuh gundukan di celananya.

~~~

" Akkhh.. hiks lepas hiks"

"Sstt.. baby nikmati saja" tangannya tak tinggal diam meraba pinggang ramping Davin.

Davin mengigit bibir bawahnya untuk meredam desahannya yang kapan saja bisa keluar.

Tangan lelaki yang dikenal sebagai Ray sang dosen muda, terus memelintir puting kanan Davin dengan mulut yang tak kalah sibuk di puting sebelah nya. Sedangkan lelaki satunya yang bernama Sai mengungkung tubuhnya yang berbaring di atas meja, mulutnya sibuk menjamah setiap inci tubuh Davin yang sudah full naked.

"Moan for me baby" Ray dengan kedua tangannya yang tidak berhenti bermain-main di puting Davin.

"Akkhh.. janganhh..." Tolak Davin saat tangan sai menyentuh kerutan berwarna pink di tengah pantatnya.

JLEB..

"AKKHH... SAKITHH.."

"Sstt... Ini hanya jari, shh holemu menjepit jariku" Dengan jari yang terus bergerak melonggarkan hole Davin.

Ray yang melihat Davin kesakitan pun langsung menyambar bibirnya untuk meredam rasa sakit itu.

"Aakkhh... Apah ah ituh Ahh"

"Disini Hmm?" Sai dengan semangat memaju mundurkan jarinya di sweet spot Davin dengan keras.

"Ah Ahh yahh.. Ahh.."
"Pipish... Ahh.. mauh pupishh... AKKHHH..." Lelehan semen putih David keluar di atas perutnya sendiri.

"Wow... Bahkan pen*smu aja belum di sentuh sama sekali, dan kamu udah cum?" Ucap Ray meremehkan.

"Kita langsung ke inti saja baby..." Ucap Sai dengan tangan mengocok pen*snya yang berukuran tidak normal itu di depan hole Davin yang semakin berkedut cepat.

My Two Baddies||bxbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang